Share

Bab 40

Mata Ansel membulat sempurna karena geram. Dia benar-benar merasa terhina. Baru kali ini ada gadis yang menganggap sentuhannya seperti najis. Kehadirannya sama sekali tidak dihargai, padahal sejatinya dia adalah tamu di perusahaan Chin Hwa. Tamu tak diundang. Mendadak Ansel merasa sangat kerdil.

“Jadi, ke mana sekarang?” tanya Chin Hwa setelah meninggalkan pelataran parkir kantornya.

Dia tidak mengerti mengapa Qeiza bersikap begitu antipati kepada Ansel. Bahkan, sejak pertama kali mereka bertemu. Ada rahasia apa di antara mereka?

“Ke mana saja, yang penting bisa jauh dari Ansel,” jawab Qeiza. “Mood-ku selalu buruk setiap kali bertemu dengannya. Dia benar-benar menempatkanku dalam situasi sulit.”

“Aku tidak tahu apa yang terjadi di antara kalian,” komentar Chin Hwa. “Tapi … apa itu tidak terlalu berlebihan?”

“Maksud, Oppa? Aku telah bersikap terlalu kejam, begitu?”

“Enggak juga sih.”

“Tapi, kata-kata Oppa seolah-olah menganggapku seperti itu.”

Chin Hwa terdiam sejenak. Dia tahu suasana
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status