Happy Raeding.
***
"Falix aku ingin berlibur," ucap Darla dengan nada manjanya. Kini mereka tengah berada di kamar Darla dan kedua orang tua Falix sudah berangkat setengah jam yang lalu.
"Kau ingin berlibur ke mana hm?" tanya Falix sambil mengelus puncak kepala Darla. Darla menjadikan tangan Falix sebegai bantalannya karena mereka kini sedang merebahkan tubuhnya di kasur king size milik gadis itu.
"Bagaimana dengan dubai? Aku ingin melihat negeri di atas awan," ucap Darla dengan begitu bersemangat. Baginya dulu negeri di atas awan hanya sebuah khayalan tapi ternyata negeri di atas awan itu benar adanya.
"Tidak buruk Dad juga memiliki hotel di sana," ucap Falix dengan senyuman nya membuat Darla juga ikut tersenyum se
Hai semua apa kabar nih? Tetep patuhon protokol kesehatan ya guys. Gimana sama part ini? semoga kalian suka ya. Maaf kalau masih ada typo dan feel kurang dapet ya guys. Yok sini vote dan koment dulu guys.
Happy Reading. *** Susana canggung yang kini melingkupi salah satu meja para most wanted itu membuat kebingungan para penghuninya. Kini dua dari mereka bagai sedang perang dingin saling diam dan tak memulai pembicaraan. "Gue pindah aja deh," ucap seorang gadis yang langsung berdiri membuat laki-laki yang menjadi musuh dari perang dingin itu mendengus menghela napasnya berat. "Jangan Aneska duduk lah, sebenarnya ada apa dengan kalian?" Tanya Darla pada gadis yang tak lain adalah Aneska menatap bingung ke arah Aneska dan Barra yang sejak tadi saling diam dengan canggung. "Gak papa kok Dar, gue duluan ya," pamit Aneska dan langsung pergi segelahnya. Barra hanya diam memperhatikan dengan dengusan kasarnya.
Happy Reading. *** Kini Falix dan Darla tengah berada di salah satu mall besar yang berada di ibu kota. Falix yang terus merangkul pinggang Darla dengan posesif membuat banyak yang mata yang terus menatap iri pada mereka terutama kaum jomlo yang tengah meratapi kesendiriannya.PuSenyuman yang begitu indah terus terpancar dari wajah cantik gadis yang kini tengah membuka belanjaannya bersama dengan tunangannya yang setia menemaninya. Tunangannya itu hanya bisa ikut tersenyum sambil menggeleng melihat tingkah gadis yang begitu ia cintai itu. Kini mereka tengah berada di kamar Darla tepatnya di ranjang king size milik Darla dengan banyak belanjaan di atasnya. Entah apa saja yang Ibu dan tunangannya itu beli hingga ranjang king size gadisnya itu penuh dengan berbagai belanjaan bermerek. "Kau ingin membeli apa lebih dulu?" tanya Falix pada Darla yang berada dalam rangkulannya. Kini mereka baru saja memasuki mall dengan tatapan dari para pengunjung sebagai pe
Hari ini adalah jadwal keberangkatan Darla kembali ke New York. Darla sudah terlihat begitu rapih dengan celana pants dan sweeter tebal berwarna ungunya. Darla berjalan keluar kamar dengan di ikuti pelayan yang membawakancoat panjangnya dan membawakan koper milik gadis itu. Saat Darla turun menuju ruang tamu ternyata di sana sedang ada Falix dan Ryan yang tengah berbincang entah apa yang tengah mereka perbincangkan dan saat melihat kedatangan Darla mereka segera menghentikan perbincangan mereka dan tersenyum ke arah Darla. "Sayang kau sudah datang?" tanya Falix dengan senyumannya yang Darla balas dengan anggukan dan langsung berjalan ke arah Falix dengan senyumannya. Falix mengambilcoat Darla yang di bawakan pelayan dan langsung memakaikannya pada gadisnya itu senyuman Falix terus mengembang. Namuan tak dapat ia tutupi ia merasa tak rela harus melepaskan gadisnya itu jauh darinya. "Ingat jagalah dirimu dengan baik, jangan sampai sakit. Jan
Udara yang sangat dingin langsung menembus kulit Darla mengingat ini susah memasuki akhir bulan di bulan Desember yang artinya kini sudah memasuki musim dingin di daerah New York. Setelah menempuh perjalanan yang cukup memakan banyak waktu akhirnya kini Darla sudah sampai di bandara JFK di belakang Darla sudah ada Ryan yang membawakan kopernya. Dari kejauhan Darla dapat melihat Arthur dengan pakaian formalnya sudah menunggu Darla bersama beberapa bodyguard yang di bawanya. Saat melihat kedatangan Darla dengan segera laki-laki itu berjalan ke arah Darla dan Ryan. Arthur menunduk hormat pada Darla dan Ryan yang di balas dengan anggukan oleh Darla dan Ryan yang ikut menunduk Hormat. "Bagaimana kabar anda Nona?" tanya Arthur pada atasannya itu sambil tersenyum ramah menyapa sang atasan.
Kini seluruh anggota tim basket tengah berkumpul di ruang basket dengan sang pelatih yang berada di sana. Tadi sang pelatih yang tak lain adalah pak Rio menyuruh semua tim basket untuk segera berkumpul di ruang basket. "Baik apa semua sudah berkumpul?" tanya Pak Rio sambil menelisikkan matanya ke seluruh anggota tim nya takut ada yang kurang atau yang belum datang. "Saya rasa semua sudah berkumpul," ucap pak Rio lalu menghela napasnya berat sebelum menyampaikan informasi yang akan ia sampaikan. "Saya ingin menyampaikan jika pertandingan kita yang harusnya di laksanakan besok harus di undur lusa karena ada pertukaran nomor undian dengan SMA Galaxy," info pak Rio yang langsung membuat murid didik nya berseru dengan keras merasa kesal dengan info yang baru saja mereka dengar.
Happy Reading. *** Darla kini tengah membantu menyiapkan acara untuk ulang tahun Mommy nya yang akan di gelar besok. Wajah yang sedari tadi terlihat murung itu membuat banyak yang bertanya-tanya ada apa dengan gadis yang biasanya selalu memancarkan senyumannya itu. "Ms. apa ada yang ingin anda ubah lagi?" tanya salah satu desainer dekor yang membantu menghias acara Mommy nya itu sambil menunjukkan gambaran dari rancangannya itu. "Sepertinya tak ada semua ini sudah sangat indah," ucap Darla dengan senyuman yang jelas terlihat di paksakan. "Baiklah Miss kalau begitu saya
Happy Raeding. *** Di tempat lain kini Falix tengah berada di kamarnya mengistirahatkan tubuhnya begitu lelah. Pikirannya kini begitu kacau mengingat ucapan Darla tadi pagi. Rasanya ia begitu pusing memikirkan hal itu. Kini jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam dan Falix masih sibuk bergulat dengan pikirannya. Suara dering ponsel yang menandakan jika ada pesan masuk membuat Falix mencari ponselnya yang entah berada di mana itu, memang semenjak Darla yang marah padanya dan tak mau menerima panggilan darinya Falix melemparkan ponselnya ke sembarang arah. Dan kini setelah mendapatkan ponselnya Falix langsung melihat siap
Happy Reading. *** Darla kembali menatap penampilannya di depan cermin besar di kamarnya. Gadis itu kini tampak begitu cantik dengan kaos yang di lapisi jaket kulitnya dengan celana jins panjangnya. "Anda sudah terlihat begitu cantik Ms." Ucap Sonya sang pelayan pribadi Darla dengan senyumannya sambil menatap majikannya itu dengan penuh kagum membuat Darla ikut tersenyum menatap penampilannya. "Mari miss pakai sepatu anda," ucap Sonya sambil menunjuk sepatu boots berwarna hitam milik gadis itu yang begitu indah. Darla segera berjalan ke arah kursi yang tersedia dan langsung di sambut oleh Sonya yang memakaikan sepatu boots milik majikannya itu.