Share

Potong Gaji

"Ba-bapak bilang apa?" tanya Zea memastikan itu bukan panggilan untuknya.

"Ooh, tidak. Lupakan," jawab Ruan terhenyak, kemudian kembali fokus menyetir.

Kembali hening. Zea memberanikan diri lagi untuk melihat mencuri pandang pada Ruan. Wajah tampan itu sedikit tertutupi rambut-rambut halus di pinggir wajahnya. Meski begitu, tak sedikitpun mengurangi wajah tampannya. Rambut yang melebihi tengkuknya, hanya saja terikat rapi.

"Apa kau sudah berpengalaman mengenai perkantoran?" tanya Ruan memecah keheningan.

"Itulah, Pak. Mengapa Anda menerimaku begitu saja. Aku belum pernah bekerja di kantor sebelumnya," ungkap Zea dengan sesungguhnya. Ruan menoleh diam pada Zea.

"Anda masih bisa mencari orang lain sebelum terlambat, Pak," lanjut Zea. Ruan masih terdiam.

"Tidak. Tidak perlu! Aku yakin kau bisa," balas Ruan begitu yakinnya pada Zea.

"Bagaimana Anda bisa seyakin itu, Pak?" tanya Zea.

Rasa canggungnya mulai turun berganti ingin tahu lebih banyak tentang Ruan saat ini dan bagaimana setelah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status