Home / Romansa / My Sexy Boss / Bab 12 Wanita Cantik Mandi

Share

Bab 12 Wanita Cantik Mandi

Author: Reza
last update Last Updated: 2021-05-27 11:21:01

Hanya mendengar suara “bang” , Yuni Lin menutup pintu kamar mandi.

Yuni mulai memperhatikan sekeliling kamar mandi, meskipun ruangannya tidak besar, tapi sangat bersih, mengambil handuk milik Andri dan menciumnya, merasa sangat lega karena dia handuknya tidak berbau.

Saat itu, Andri berbicara dari luar pintu.

“Nona Lin, handuk warna putih untuk mencuci muka, warna orange untuk mandi, dan sabun ada disebelah kotak plastik putih.

Yuni menoleh dan mengamati sekelilingnya, di dinding dia melihat kotak plastik putih, “iya, aku sudah mengerti” jawabnya.

Tak lama kemudian, Andri yang berdiri di luar kamar mandi mendengar air mulai berguyur, dia meletakkan telinganya dekat pintu dan mendengarkan dengan seksama. Andri berpikir kalau saat ini Yuni sedang tidak mengenakan apa-apa, kalau dia membuka pintunya sekarang ia akan melihat pemandangan yang sangat indah tapi ia tidak memiliki keberanian itu.

Pada saat ini Andri ingin sekali memiliki kacamata tembus pandang, agar dia bisa melihat tubuh dari si wanita setan itu.

Andri meraba-raba pintu kamar mandi dengan hati-hati mengamati apakah ada serangga di pintu kamar mandi. Setelah beberapa saat mengamatinya dia tetap tidak menemukan apa-apa.

Tiba-tiba, suara air mengalir di kamar mandi berhenti, dan Yuni keluar dari kamar mandi.

“Andri Chen!”

Andri berjongkok di lantai dan membuat Yuni keliru mengira dia berlari dari kamar tidur.

“Nona Lin, ada apa?” tanyanya penasaran.

“Rumahmu ada sabun gak?” Tanya Yuni.

Andri menginatkannya “Bukannya sudah ku bilang ada didalam kotak itu?”

“Sabunnya gak sengaja kujatuhkan ke dalam toilet” katnya malu-malu.

“Gak mungkin kan? Sabun itu baru saja kubeli.” Andri menjawabnya dengan rasa tertekan, sepotong sabun seharga beberapa dollar! Dia sekarang sedang tidak mempunyai banyak uang dan dalam tahap menabung.

Yuni berkata sedikit dengan tidak sabar di kamar mandi, "Jangan bicara omong kosong, cepat belikan aku sabun, aku sedang terburu-buru."

Andri teringat bahwa masih ada 2 buah sabun di kamarnya, karena ketika dia ke supermarket dia membeli sabun yang sepaket berisi 3 buah.

“Tunggu, akan kuambilkan untukmu” jawabnya dan bergegas kembali ke kamar.

Diambilnya sabun dari laci kamarnya, ketika Andri kembali ke pintu kamar mandi ia mulai berpikir bagaimana caranya dia memberikan sabun ini kepada Yuni kalau pintunya tertutup sangat rapat bahkan nyamuk pun tidak bisa masuk apalagi sabun.

Andri sengaja berdiri di depan pintu kamar mandi “ Nona Lin, bagaimana caranya aku memberikan sabun ini kepadamu?”

Pada saat itu Yuni melihat sekelilingnya, tidak ada handuk didalam kamar mandi, yang ada hanyalah 2 handuk kecil yang berada di kamar mandi kecil ini, tak ada sesuatu yang bisa menutupi tubuhnya, dan lagi setengah dari tubuhnya sudah bersabun.

Yuni berjalan bolak balik dan akhirnya memikirkan sebuah ide yang bisa digunakannya, dia mengambil 2 handuk kecil itu , yang satu diikatnya ke dada dan satunya lagi mengikat pinggangnya. Dia buka pintu dan bersembunyi dibaliknya “ tutup matamu, jangan mengintip! Kalau aku tahu kau mengintip, akan kucongkel matamu hari ini juga!”

“ok!” katanya setuju, perlahan pintu kamar mandi mulai terbuka, sebuah tangan dan kepala yang setengah basah mengintip keluar.

Andri memicingkan matanya dan memberikan sabun itu kepada Yuni, tangannya menjulur dekat kearah dada wanita itu, tinggal sedikit lagi dia akan menyentuhnya “kau gak bisa liat tanganmu menjulur kemana!”

Andri pura-pura tidak tahu dan meminta maaf “ maafkan aku nona Lin, aku sungguh tidak sengaja, aku tidak bisa melihat kau ada dimana.”

Yuni mendengus, dia tidak tau apakah Andri sengaja atau tidak, saat dia akan meraih untuk mengambil sabun, kecelakaan itu terjadi.

Sabun yang dipegang Andri tiba-tiba jatuh dari tangannya Yuni ke depan pintu kamar mandi, pria ini memang sengaja melakukannya tapi Yuni tidak mengetahuinya karena akting pria ini sangat bagus.

“Bagaimana sih kamu menyerahkannya?” mengomelinya tanpa merasa curiga sedikit pun.

Andri meneruskan actingnya “Nona Lin, aku benar-benar minta maaf, sini biar aku bantu ambilkan…”

Belum selesai Andri bicara, Yuni segera menghentikannya “ Gak usah, kau jangan bergerak, kau tutup saja matamu dengan rapat, awas kalau kau ngintip, gak akan aku ampuni.”

Selesai berbicara, Yuni mengecek apakah Andri menutup matanya, kemudian perlahan-lahan berjongkok dan memungut sabun yang ada di lantai.

Saat Yuni hendak berjongkok, tiba-tiba handuk yang menutupi dadanya terjatuh, mungkin karena sabun yang masih ada ditubuhnya licin, dia segera menangkap handuknya.

Kejadian itu merupakan pemandangan yang sangat indah bagi Andri, mata pria ini benar-benar diberkahi, dua buah puncak yang begitu montok itu berdiri dengan tegapnya, membuat orang kagum.

Alis Andri berkerut, hatinya mulai berseru, aku menginginkannya, sangat besar, sebesar lengan.

Namun, dia memicingkan matanya dan bertanya “Nona Lin, apakah kau baik-baik saja?”

Yuni dengan cepat berjongkok dan mengambil sabun yang terjatuh di lantai tadi, “aku baik-baik saja, kalau kau berani mengintip akan ku bunuh kau!”

Setelah mengambil sabun, Yuni segera menutup pintu kamar mandi dan melanjutkan kegiatan mandinya.

Namun, pemandangan indah membuat Andri meneteskan air liur, putih bersinar, membuat orang ingin lama-lama menikmatinya. Memikirkan sentuhan tadi malam dan pemandangan yang indah tadi, ditambah sesuatu yang dilihat dengan matanya sendiri, dalam benaknya muncul Yuni yang sedang telanjang membuat darahnya muncrat.

Setelah beberapa menit, suara didalam kamar mandi berhenti, Andri dengan sigap kembali ke kamar. Andri mencopy video Yuni semalam dan memindahkannya ke komputer lain. Video ini merupakan harta karun baginya.

Tak lama kemudian, Yuni keluar dari kamar mandi sambil mengelap rambutnya menggunakan handuk, dia masih memakai pakaian yang dikenakannya semalam. Yuni berjalan kearah andri yang sedang duduk didepan komputernya “Apakah kau memiliki hairdryer?”

“Gak ada” jawabnya sambil mengelengkan kepala.

Yuni ingin mengeringkan rambutnya, tapi dia hanya bisa pasrah karena Andri tidak memilikinya

Yuni melihat jam yang ada ditangannya, hanya tinggal 2 menit lagi waktu untuk dia harus tiba di kantor, tiba-tiba dia kepikiran tasnya “Dimana tasku?” tanyanya dengan sibuk.

“Itu di ruang tamu.” Sambil menunjuk kea rah pintu.

Yuni pergi ke ruang tamu dan mengambil tas LV-nya, meletakkan kembali handuknya di kamar mandi dan kembali ke kamar “Dengar, kalau kau berani menceritakan kejadian semalam ke orang ketiga, maka kau sudah tau apa akibatnya!” membanting tasnya sambil memperingati Andri.

Selesai bicara, Yuni melihat kearah komputer Andri dan berjalan mendekatinya “Hapus video semalam.” Perintahnya.

Dibawah pengawasan Yuni, Andri menghapus video itu dan membersihkan recycle binnya.

Namun, Yuni tidak tahu bahwa Andri sudah mensalin video itu ke tempat lain, ini adalah rahasia.

Saat Yuni sedang menyisir rambutnya, Andri menggunakan kesempatan itu untuk pergi mencuci wajahnya dengan cepat dan ketika dia menggunakan handuk, tiba-tiba mencium bau yang harum. Ingat bahwa handuk putih itu digunakan Yuni untuk membungkus dadanya, baunya yang sangat menarik membuat yang menciumnya menjadi mabuk kepayang.

Yuni selesai menyisir rambutnya di waktu yang bersamaan Andri juga selesai membersihkan dirinya, saat Yuni hendak membuka pintu, Andri dengan rendah diri dan tersenyum berkata “Nona Lin, aku sedikit terkejut! Jam segini kalau kita naik bus pasti sangat ramai!”

Mendengar penjelasan Andri, Yuni sangat terkejut “Kau tidak membawa mobilnya kesini?”

Tiba-tiba Andri menyadari “oh iya, mobilmu masih ada di parkiran restoran swiss bell”

Yuni melihat jam tangannya dan dia hampir telat ke kantor. Tidak ada waktu lagi untuk mengurus mobilnya, dia hanya bisa naik taksi kesana, dengan terburu-buru dia membuka pintu dan berjalan keluar, baru saja Yuni berjalan keluar dari koridor, dia tertegun sesaat dan melihat kesekelilingnya, dia merasa sangat familiar dengan tempat ini, serasa sudah pernah kesini sebelumnya.

Andri tidah tahu apa yang dicari oleh Yuni, melihat kesepanjang matanya dan tidak menemukan apa yang terjadi dengan wanita ini, “kau kenapa? Apa yang kau cari?” tanyanya aneh.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • My Sexy Boss   Bab 46 Hadiah Spesial(2)

    Setelah Yuni Lin diberi tahu oleh Andri Chen tentang ini, dia mulai kebingungan dan merasa bahwa orang ini sedang menjebaknya dan segera mengoreksi “Aku menyebut ini hukuman fisik!”Andri Chen tersenyum dan berkata,"Direktur Lin, cara kamu menghukum bawahan kamu benar-benar istimewa. Apakah kedepannya jika karyawan laki-laki perusahaan ini melakukan kesalahan, kamu akan menghukum mereka satu per satu seperti ini?”Yuni Lin tahu bahwa dia tidak bisa menang berdebat Andri Chen, dia tidak tahu dia makan apa sehingga dia bergitu pandai berdebat.Dia cuma bisa berkata dengan kesal “Lakukan apa yang harus kamu lakukan, jangan berdiri di sini dan menggangguku!”Andri Chen masih ingin lanjut berkata, dan Yuni Lin mendesaknya lagi"Enyah dari kantorku! Aku sedang sibuk.”Pada saat ini,

  • My Sexy Boss   Bab 46 Hadiah Spesial (1)

    Yuni Lin melihat Andri Chen yang mengelus-elus pantatnya, dan berkata dengan kesal: Minggir!"Direktur Lin! Pantatku benar-benar sakit, kamu tidak tahu seberapa sakit tendangan bocah itu! Andri Chen membesar-besarkan, berharap mendapat simpati dari Yuni Lin.Meskipun Yuni Lin tidak tahu apakah Andri Chen benar-benar kesakitan, tidak pantas bagi pria dan wanita yang tidak punya hubungan berduaan, belum lagi dia meragukan bahwa Andri Chen bukan pria yang baik, karena dia sering berpikir yang aneh-aneh sepanjang hari.Jadi dia langsung melemparkan kantong es ke Andri Chen dan berkata"Pergi ke kamar mandi dan kompres sendiri!”Andri Chen berkata dengan susah payah “ Direktur Lin, bagaimana aku mengkompres lukaku di kamar mandi sendiri?”Yuni Lin tiba-tiba teringat pada Hendy Wang dan berkata,” Kalau begit

  • My Sexy Boss   Bab 45 Layanan Dewi (2)

    "Mengapa Kamu tidak menelepon polisi? “Andri Chen berkata dengan menyedihkan,” Direktur Lin! Di mana aku punya waktu untuk menelepon polisi pada waktu itu? Jika tidak dilakukan dengan baik, pisau akan memotong tubuhku. Untungnya, untung aku beruntung memiliki keahlian bela diri yang lumayan baik. Jika tidak, kamu tidak akan melihat aku hari ini.”Yuni Lin berkata lembut, “lain kali jika kamu menemukan masalah seperti ini, Lindungi diri kamu terlebih dahulu, bukan sepasang sepatu. Jika sepatu hilang masih bisa membelinya lagi, Jika sesuatu terjadi padamu, Aku akan menyesal.”Mendengar perkataan ini,Andri Chen berpikir dalam hatinya, apakah dia khawatir tentang dirinya sendiri?Yuni Lin mengambil sepatu bertumit tinggi di tangan Andri Chen dan memandangnya. Dia menemukan bahwa tidak ada kerusakan dalam sepatu bertumit tinggi. Ini adalah kontribusi dari Andri

  • My Sexy Boss   Bab 45 Layanan Dewi (1)

    Andri Chen mencium bibir Rossa Du langsung di depan John Jiang.Tidak hanya John Jiang terkejut, tetapi Rossa Du sendiri menjadi bingung beberapa saat. Dia tidak mengira bahwa Andri Chen akan mencium dirinya pada saat ini, tetapi juga didepan wajah John Jiang.Setelah ciuman,Andri Chen juga sengaja berkata kepada John Jiang,"Apakah kamu tahu apa hubungan kita sekarang?John Jiang tidak kembali ke pikirannya untuk waktu yang lama. Andri Chen mencium orang pujaan hatinya secara tak terduga. Intinya bukan di sini.Apa yang membuat John Jiang sangat marah adalah bahwa Rossa Du tidak keberatan akan hal itu. Apakah mereka benar bersama-sama?Ketika Andri Chen melihat bahwa John Jiang masih terpana oleh hal itu, ia berpaling ke Rossa Du dan berkata dengan lembut, “Rossa Du, aku naik dulu.”

  • My Sexy Boss   Bab 44 Lidah Terikat (2)

    Andri Chen tahu bahwa Rossa Du adalah orang yang baik. Setelah berpikir tentang hal itu, ia mengatakan kebenaran "aku kehilangan ingatanku dan tidak tahu apa yang telah terjadi sebelumnya. Ketika aku terbangun,aku berada di kota Nanjing dan sedang duduk di sebuah bus. Aku tidak tahu apa yang terjadi dan Aku tidak dapat mengingatnya sama sekali.Mendengar hal ini,Rossa Du memalingkan kepalanya dan melihat Andri Chen. Dia sangat terkejut dan peduli, "Apakah kamu sudah pergi untuk melihat seorang dokter? "Andri Chen mengangguk "Sudah, kata dokter, Aku mengalami Amnesia selektif, hanya bisa mengandalkan pemulihan sendiri cepat atau lambat, atau pergi untuk melihat spesialis otak, mungkin dapat disembuhkan, tapi aku tahu dalam hatiku, probabilitas ini sangat rendah, apalagi kondisiku sekarang yang sedang miskin. ""Butuh berapa banyak uang? " Rossa Du mencoba bertanya.

  • My Sexy Boss   Bab 44 Lidah Terikat(1)

    Ketika Andri Chen berhenti mendengarkan,Sisca Mi datang dan berkata, "beri aku nomor ponsel kamu. Aku akan menelepon kamu di malam hari."Andri Chen mengambil ponsel Sisca Mi,mengetik nomor ponsel sendiri, dan menghubungi nomor itu, dalam beberapa detik, telepon seluler Andri chen berdering."Aku pergi dulu. " Andri Chen melambai ke Sisca Mi dan meninggalkan toilet.Ketika ia berjalan kembali ke Grand CT Mall, ia tidak melihat Rossa Du dan mengeluarkan telepon selularnya dan memanggilnya.Pihak lain dengan cepat terhubung, dan Andri Chen cemas bertanya di telepon, "Rossa Du! Kamu di mana? Aku sedang berada di gerbang Grand CT Mall.""Aku di belakangmu. " mendengar ini, Andri Chen menoleh ke belakang dan melihat Rossa Du.Dia datang dengan cepat,melihat seluruh tubuh Andri Chen

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status