“Tak perlu bersusah payah untuk membalas dendam, cukup maafkan setiap kesalahan. Karena memaafkan adalah pembalasan yang terbaik.”
----------
DOR!!!
DOR!!!
Seketika Dinnar menurunkan Kanaya dari gendongannya, ia berjalan cepat mendekat ke arah Alex dan menagkap tubuhnya sebelum terjatuh ke lantai. Ya, Alex bodyguard yang selalu melindunginya tergeletak lemah di pangkuan Dinnar saat ini. Laki-laki yang sudah dianggapnya sebagai kakak itu, dengan tanpa rasa takut Alex menghadang peluru yang mengarah ke tubuhnya hingga punggung dan bagian lengannya menjadi sarang peluru yang ditembakkan oleh Destan.
Kemeja Dinnar mulai dihiasi darah yang mengalir dari tubuh Alex, ia ingin bangkit dan memporak porandakan laki-laki yang berdiri dengan masih memegang pistol itu. Namun gerakkannya terhenti, ketika beberapa orang masuk ke dalam kamar.
Sam dan beberapa orang berdiri mematung di ambang pintu, dan d
“Apapun masalah yang kita hadapi saat ini, kesedihan apapun yang kita rasakan saat ini, dan penderitaan apapun yang kita alami hingga kini, semuanya pasti akan berlalu. Ingat!, Pelangi yang Indah muncul setelah Hujan yang deras dan ingatlah bahwa Badai Pasti Berlalu.”----------Tiga tahun kemudian……..Suasana kediaman Agustaf tidak pernah sunyi, semenjak tiga tahun terakhir semenjak ada Alesha yang selalu meramaikannya. Setiap hari ada saja tingkah yang membuat seluruh penghuni rumah tertawa, tidak terkecuali para art dan bodyguard yang ada di rumah mewah itu. Ditambah sang ayah dan papa Yo-nya yang selalu menjahilinya.Selama tiga tahun pula, keluarga mereka hidup dalam aman dan damai tanpa orang jahat yang mengganggu kebahagiaan keluarga itu.Setiap pagi Alesha akan menjadi perusuh, bagi siapa saja yang akan ia kehendaki. Menjadi moster kecil dan akan selalu membasahi baju siapa saja
“Keluarga adalah salah hal terpenting yang kita miliki, yang tak akan pernah berubah dan selalu ada ketika dibutuhkan. Keluarga merupakan satu-satunya tempat kita belajar arti kebahagiaan dalam kebersamaan”----------Pagi menjelang siang, Sam berjalan penuh semangat memasuki rumah mewahnya, ia sudah tidak sabar ingin bertemu cucu kesayangannya. Satu minggu di Singapura membuat Sam teramat sangat merindukan cucunya itu, meskipun hanpir setiap hari V-call namun rasa rindu Sam bukan berkurang malah semakin bertambah ketika mendengar celotehan menggemaskan dari Queen-nya itu. Sesampai di dalam rumah, Sam sudah disambut Alesha yang sedang bermain dengan sang ayah di tempat yang khusus dibuatkan untuk Alesha untuk bermain. “Opa….” Teriak Alesha yang melihat Sam memasuki rumah.“Ya ampun, cucu opa ini hobi sekali berteriak ya.” Ucap Sam kemudian mengambil Alesha dalam gendongannya lalu mengecup pipi cucunya itu.
Guys, bab ini berisikan adegan ranjang Dinnar dan Kanaya. Kalian bisa baca ataupun nggak. Dan aku saranin bacanya pas abis buka deh. Soalnya kalau dibaca pas siang-siang takutnya bikin resah.----------Malam harinya Alesha sangat senang, sepanjang di meja makan ia tidak pernah berhenti berceloteh menceritakan segala yang ia lihat di kebun binatang siang tadi. Ia tak hentinya mengucapkan terimakasih kepada sang kakek karena sudah diajak jalan-jalan ke kebun binatang. Semenjak di meja makan Alesha tidak beranjak dari pangkuan Sam, padahal bundanya sudah berkali-kali menyuruh Alesha untuk duduk sendiri namun Alesha tidak mau. “Ayah, bunda malam ini Alesha tidul sama opa sama omaya.” Pinta Alesha.“Sayang, opa kan capek dari tadi belum istirahat, Alesha juga minta gendong opa terus dari tadi.” Jawab Dinnar.“Opa capek ya?” Tanya Alesha memastikan.“Tidak, Sayang.”
“Mempertahankan cinta bukanlah hal mudah, bahkan lebih sulit dari meraih itu sebelumnya. Saat telah berhasil meraih cinta, janganlah berhenti untuk selalu memikat hati dan perhatian dari sang belahan jiwa apabila tidak ingin terlihat membosankan dan dijauhkan olehnya. Selanjutnya, dalam setiap kerja keras untuk meraih dan mempertahankan belahan jiwa dibutuhkan pula kejujuran dan keberanian untuk mengatakan ungkapan hati, serta mengakui kekhilafan yang telah dilakukan. Karena semakin keras perjuangan seorang laki-laki untuk menaklukkan hati wanita belahan jiwanya berbanding lurus dengan semakin melunaknya perasaan sang belahan jiwa.”----------Sudah dua bulan Kanaya membantu menghandle perusahaan Helga, dan sudah dua bulan juga Alesha mulai masuk playgroup. Hal itu membuat Kanaya mempunyai kesibukan ekstra, ia harus mengurus keperluannya sendiri, keperlua Dinnar dan juga keperluan putrinya.Akhir-akhir ini Alesha sangat manja pada K
"Segala sesuatu terjadi karena suatu alasan berupa takdir yang telah digariskan, segala hal yang terjadi dalam kehidupan kita, dengan cara baik dan buruk, merupakan pemberian Tuhan."----------Setelah menyelesaikan sarapan, Dinnar dan Kanaya mengantar Alesha ke sekolah. Dengan di antar pak Imam, Alesha dan Rani duduk di samping pak Imam sedangkan Dinnar dan Kanaya duduk di belakang. Sepanjang jalan Alesha asyik berceloteh dan Kanaya selalu menanggapi celotehan putrinya itu, sementara Dinnar tak hentinya memperhatikan Kanaya yang terlihat pucat dan lelah. “Bun.. kamu capek banget ya?” Tanya Dinnar mendadak.Kanaya menoleh sesaat dan tersenyum tulus sambil menjawab, “Biasa aja kok mas, emang kelihatannya aku gimana? Kelihatan capek banget ya? Aku jadi nggak enak sama Lesha dan kamu deh…, maaf ya mas..”Mendengar jawaban Kanaya, Dinnar mendapati betapa besar ketulusan istrinya yang duduk di sampingnya kini. Dinna
Air mata Marta menetes ketika membaca surat keterangan pemeriksaan Kanaya. Dia sungguh bahagia karena dia akan kembali mendapat cucu, Marta memeluk Kanaya yang masih terduduk di atas ranjang rumah sakit. Tidak Hanya Marta, bunda Kayla, Sam dan Alvaro juga tidak kalah bahagia dan memeluk Kanaya bergantian. “Sayang, benarkah yang tertulis pada surat keterangan itu?” Setelah semua duduk di sofa, Marta memastikan yang dibacanya tadi.“Iya ma, aku nggak nyangka mendapat kepercayaan mengadung janin kembar.” Jawab Kanaya tersenyum, ia yakin bahwa dirinya bisa merawat Alesha dan calon adik-adiknya karena banyak orang-orang yang sayang dengannya.“Assalamualaikum…..” Ucap suara khas anak kecil masuk ke dalam ruang rawat, sehingga mengalihkan perhatian semua yang berada di dalam ruangan.“Waalakumssalam…” Jawab mereka kompak.“Bunda!” Pekik Alesha sambil merentangkan tangann
“Tidak bisa dipungkiri, rasa percaya dapat timbul dari sebuah kenyamanan. Dan perasaan itu dapat tumbuh seiring berjalannya waktu. Namun layaknya sebuah perasaan, kepercayaan juga dapat hilang kapan saja. Maka dari itu, jagalah kepercayaan itu sebagai bukti keseriusan dalam hubungan. Dengan begitu, rasa cemburu atau prasangka buruk lainnya akan lebih mudah sirna.”----------Kanaya NaratamaDi usia kehamilanku yang sudah memasuki minggu yang kedua belas, Aku telah resmi berhenti dari kantor kak Helga. Kak Helga sendiri nggak bisa nolak saat papa meminta supaya aku berhenti menggantikan kak Helga. Dengan berat Hati kak Helga harus kembali ke kantor dan meninggalkan Haikal, untung mbak Khansa adalah istri yang baik sehingga dia rela mengundurkan diri dari rumah sakit dan mengurus Haikal sepenuhnya.&nb
“Pada dasarnya, komunikasi dan keterbukaanlah kunci dari sebuah hubungan.”----------Kanaya Naratama“Lepasin Kanaya dan kamu bisa bebas bersama wanita yang ada didalam pelukanmu atau pun dengan perempuan lain.” Ujar papa yang baru masuk ke dalam vila dan melihat adegan Camelia yang memeluk Al. Aku bisa melihat kemarahan terpancar di wajah papa. “Pa…papa…”Ujar Al terbata.“Papa salah faham, Dinnar bisa jelasin semuanya, Dinnar…..”“Kalian pastikan mulai saat ini, anak saya tidak boleh menyentuh Kanaya dan Queen. Perketat keamanan mereka.”Ujar Papa menatap Al tajam.“Pa, ini tidak seperti yang papa pikirkan.” Ujar Al dan mendorong Camelia hingga terjatuh di lantai.“Aaaaakkkhhhhh, ini nggak seperti yang papa lihat.” Lirih Al yang sudah nampak frustasi.Aku kasihan melihat w