Kesalahan Semalam dengan Dosen Tampanku

Kesalahan Semalam dengan Dosen Tampanku

last updateLast Updated : 2025-10-31
By:  Ajeng padmiOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
5Chapters
7views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Katya, asisten dosen yang terjepit antara kuliah dan biaya pengobatan ibunya, dipaksa dosen atasannya menjebak Prof. Erland—dosen muda yang dikenal jujur dan berprinsip. Satu malam penuh tipu daya menghancurkan mereka berdua: Erland dicap predator, Katya dijuluki mahasiswi murahan. Saat segalanya runtuh dan Katya kembali dengan kehamilan tak terduga, Erland—pria yang justru paling ia rugikan—menatapnya tanpa benci. “Kalau dunia sudah menjatuhkan kita,” katanya pelan, “biarkan kita bangkit dengan cara yang mereka benci.” Tapi beranikah Katya mempercayai satu-satunya pria yang masih melihatnya tanpa jijik?

View More

Chapter 1

Bab 1

“Pak… Tolong pelankan… Ini pertama kalinya bagiku.”

“Pelankan? Bukankah kamu yang membawa kita sampai ke sini?!”

Suara desahan itu bercampur dengan derit ranjang dan nafas berat seorang pria dewasa. 

Katya membeku, tangannya berusaha mencari sandaran di tembok.

Suara itu—suara dirinya sendiri—bergema dari layar ponsel di tangannya.

Tubuhnya merinding. Tangannya menutup mulut, air mata menetes tanpa suara.

“I—ini tak mungkin…” Ponsel di tangannya terlepas, jatuh ke lantai. “Ke—kenapa video itu bisa tersebar?!”

Ting! Ting! Ting!

Notifikasi bertubi-tubi masuk, memecah sunyi kamarnya.

“Katya, video itu… jangan bilang…”

“Gila! Kenapa kamu bisa ada di video dengan Pak Erland?!”

“Dasar najis! Selama ini nilai kamu bagus karena kamu tidur dengan dosen, ya?!”

Dunia yang dulu ia perjuangkan kini menelannya hidup-hidup.

Seolah bisa mendengar satu per satu impian yang telah susah payah dia bangun kini berderak ambruk. Tubuhnya luruh di lantai. Ini pasti mimpi. Bagaimana–mungkin?! 

Sekali lagi dia menatap layar ponsel yang menampilkan adegan itu. 

Tangannya yang lunglai berusaha keras memukuli tubuhnya yang telah kotor, bahkan Katya jijik pada dirinya sendiri. 

Dia seperti perempuan murahan  yang melakukan apa saja untuk mencapai tujuannya. 

Dan itu... Prof. Erland orang yang sangat dia hormati. 

Dia telah menghancurkan dosen yang dia kagumi. Yang selama ini begitu baik padanya. 

Penyesalan itu  menerjangnya tanpa ampun. 

“Andai aku tak menerima tawaran itu lima minggu lalu, mungkin semua ini takkan terjadi....,” ratapnya pilu. 

Dengan sisa-sisa keteguhan hati yang dia miliki Katya menyeka air matanya. Dia harus menghubungi seseorang... seseorang yang pasti bisa membebaskannya dari masalah ini. 

Dengan tangan gemetar dia mencari sebuah nama di ponselnya tapi tiba-tiba ponsel itu berbunyi nyaring, kali ini dia tidak bisa mengabaikan panggilan itu. 

“Sa–saya akan kesana,” katanya terbata saat menjawab.

Tangannya terkulai lemas begitu saja dengan masih memegang ponsel. Tamat sudah.. semuanya sia-sia. 

Dia tak punya lagi jalan untuk lari. 

Setelah satu bulan lebih memilih mendekam dalam kamar kosnya setelah kejadian malam itu. Ini kali pertama Katya datang lagi ke kampusnya. 

Kedatangannya disambut tatapan sinis penuh penghakiman dari semua orang, tapi dia harus menguatkan langkah. 

Entah apapun hasilnya semua akan diputuskan hari ini. 

“Hei Katya!” 

Katya menoleh, beberapa mahasiswa menatapnya dengan pandangan kurang ajar. “Kalau sudah selesai semua ini hubungi aku, aku bisa membayarmu mahal untuk memuaskanku.” 

“Wah tidak bisa bro! Aku bisa membayarnya dua kali lipat darimu.” 

“Hoi Katya! Perlu bantuanku untuk membuat nomer antrian.” 

“Buang saja baju buluk itu, tubuhmu lebih indah kalau telanjang.” 

Katya memejamkan mata, tak sanggup lagi mendengar ucapan-ucapan itu. Kalau dulu dia tidak akan segan untuk menampar mulut lancang mereka, tapi sekarang dia tak akan sanggup melakukannya. 

Karena ucapan itu memang benar dia berubah menjadi wanita murahan dalam semalam. 

Dengan tangan gemetar Katya mengetuk pintu ruang rektorat dan dekannya sendiri yang membuka pintu ruangan.

“Katya, masuklah kamu sudah ditunggu di dalam.” 

Gadis itu berjalan dengan langkah goyah, tapi dia masih bisa mendengar ucapan lirih sang dekan. “Kamu kan asisten Erland, bagaimana bisa kamu lakukan itu padanya?” 

Katya tak menjawab tepatnya dia tak sanggup untuk menjawab, mereka sudah ada di sebuah ruangan bundar yang penuh dengan orang-orang yang menatapnya penuh rasa penasaran, tapi pandangannya kembali jatuh pada sosok yang menatapnya tajam. 

Prof. Erland. 

Orang  yang sudah dia hancurkan karir dan harga dirinya. 

“Silahkan duduk di sana,” kata salah satu dosen yang hadir di ruangan itu.

Setahunya pihak kampus memang telah membentuk sebuah komite penegakan moral untuk mengadilinya.

Seperti robot. Katya hanya melakukan apa  yang mereka suruh. Dia duduk di kursi kayu yang telah disediakan menghadap para dosen yang menatapnya penuh penghakiman. 

Dia tahu bahkan sebelum sidang vonisnya sudah diputuskan. Tak ada lagi peluang. Tak ada lagi harapan. Semua cita-cita dan kerja kerasnya akan terkubur oleh satu kebodohan yang fatal.

“Saudari Katya,  apa kamu mengakui menjebak Prof Erland?” 

Katya mengangkat kepalanya, dia memang bersalah. Dia memang bodoh tapi dia harus mengatakan yang sebenarnya. “Ya, saya melakukannya. Saya memberi minuman yang dicampur obat perangsang pada Prof Erland.” 

Dengungan penuh penghakiman langsung terdengar riuh mengisi ruangan itu, tapi pandangan Katya kembali pada Prof. Erland yang hanya bisa menatapnya antara marah dan tidak percaya. 

Percayalah Prof, saya juga tidak percaya saya mampu melakukan kekejian ini pada anda. Orang yang telah banyak membantu saya, batin Katya nelangsa. 

“Jelaskan, kenapa anda nekad melakukannya?” tanya salah satu dosen senior setelah kegaduhan tadi reda. 

“Karena kami adalah sepasang kekasih.” 

Kata-kata itu seketika menyentak Katya. Matanya menatap Prof. Erland dengan membulat. 

Se—sepasang kekasih katanya? Laki-laki itu tidak menyalahkannya sama sekali?!

“Benarkah?” 

“Tentu saja, bukankah banyak yang melihat kami sering bersama. Tapi saya tidak tahu siapa orang iseng yang menyebar video itu,” kembali Prof Erland yang menjawab. 

Rasa bersalah langsung membanjiri hati Katya. Bagaimana mungkin... dia begitu tega menyakiti laki-laki sebaik ini? 

“Pak!” 

Setelah keluar dari ruang rektorat, Katya sengaja mengejar Prof. Erland dia harus menjelaskan semua yang terjadi. 

“Kamu ingin kita dapat masalah lagi... dengan terlihat bersama.”  

Ucapan dingin Prof. Erland berhasil menghentikan langkahnya, sesaat Katya lupa dengan mata-mata yang akan menatap mereka penuh rasa penasaran. 

Dengan pandangan matanya dia masih mengikuti langkah Prof. Erland. 

Rasa penyesalan kali ini lebih hebat menggerusnya, kenapa Prof. Erland membelanya, hingga dia hanya mendapat sanksi skorsing satu semester kedepan dan bukannya DO seperti yang dia dan banyak orang lain pikirkan. 

Prof. Erland tidak pantas mendapat perlakuan buruk ini... tidak sama sekali. Dia harus menemui orang itu... orang yang harusnya bertanggung jawab untuk kejadian ini. 

Andai waktu bisa diulang Katya tak akan menerima tawaran itu. 

Sungguh dia malu dan marah pada Prof. Erland dan dirinya sendiri. Pikirannya kosong. Ini bukan yang dia inginkan. Dia tidak sejahat ini, tapi bagaimana caranya membuktikan kalau ini adalah rencana Prof. Ben?

Tidak ada saksi, apalagi bukti yang dia punya. 

Hanya ucapan dan keyakinan yang kian lama kian kabur. 

Bahkan tadi Prof. Ben juga salah satu dosen yang mengadilinya, terlihat sangat tenang dan bijak. Semua orang tak akan mungkin percaya ucapannya. 

Dosen senior yang terhormat menjadi sutradara dari drama murahan yang diperankan mahasiswi dan juga rekan juniornya. 

Dia hanya mahasiswi miskin yang punya sedikit kepintaran, tapi sayang sekarang semua orang menganggap kepintarannya itu digunakan untuk membawa dosennya sendiri ke atas ranjang. 

Tapi Katya percaya serapi apapun kejahatan pasti ada celah, dan dia berjanji akan mencarinya. Demi dirinya dan juga... Prof. Erland. 

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
5 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status