Seorang wanita terbaring di ruangan VVIP sebuah rumah sakit dengan selang infus yang tertanam di salah satu tangannya, dan tidak jauh darinya terlihat seorang lelaki yang duduk di samping wanita yang sedang tidak sadarkan diri itu. Sejak wanita it tidak sadar ia tidak pernah bergerak jauh meninggalkan wanita itu sendirian di sana.
Menurut dokter yang memeriksa keadaannya, Joly mengalami shock berat dan tubuhnya mengalami dehidrasi. Selain itu itu tubuhnya yang lemah juga menjadi satu hal penyebab kenapa ia belum sadar selama beberapa jam ini, tubuhnya masih membutuhkan istirahat yang banyak untuk pulih dan akan sadar beberapa jam lagi.
Liam terus melihat tubuh Joly yang nampak lemah, selain itu bekas pukulan dan penganiayaan di tubuh istrinya mengambarkan dengan jelas seberap keras lelaki itu menyiksa istrinya. Hal ini benar-benar membuat Liam ingin membalas lelaki itu dengan lebih menyakitkan.
“Maafkan aku sayang, aku lengah
Joly mengeluarkan sebuah kotak yang tersimpan di lemari walk in closet mereka di kamar, sudah dua hari sejak Joly keluar dari rumah sakit setelah dirawat selama sepuluh hari untuk memulihkan kondisinya.Joly mengambil selembar foto tua yang ia ambil saat masih bersekolah ditingkat junior higt school, di foto itu nampak seorang gadis kecil yang sedang tersenyum dengan seorang anak lelaki yang juga tersenyum ke arah kamera.Joly membersihkan sedikit debu yang ada di foto itu, gadis kecil itu adalah dirinya di masa lalu. Dulu Joly adalah seorang gadis lemah yang sering menjadi korban perundungan di sekolahnya, sebagai seorang gadis yang mendapat pendidikan melalui beasiswa, banyak siswa-siswi yang merasa tidak senang dengannya.Joly adalah seorang anak yatim yang tidak mempunyai orang tua, sejak bayi ia telah di rawat oleh seorang ibu panti temapatnya di tinggalkan.Di sekolah sering kali Joly tidak mempunyai teman karena tidak
Di sebuah ruangan gelap yang hanya di terangi biasan cahaya lampu yang bersal dari terowongan, suasana pengap dan berbau busuk menguar menusuk hidung, meringkuk seorang lelaki yang memiliki luka-luka di sekujur tubuhnya.Giginyanya gemeretak menahan dinginnya suhu udara di sekitatnya yang tidak bersahabat, sudah berhari-hari ia di kurung di sini dan hanya di datangi saat mereka ingin memukulinya atau ingin melemparkan roti kering dan air kotor agar mencegah kematian menjemputnya.***Selama mereka memasuki manshion utama Liam, Joly selalu berusaha bersikap manis kepada Liam dan mengunakan insiden penculikan itu sebagai alasan kuat akan sikapnya yang berubah kembali baik kepada Liam.Joly mengamati suasana Mashion yang ia tingali, sejak beberapa hari ini Joly selalu mencari tahu dimana Liam menahan Leon, Joly yakin Liam tidak akan menyerahkan Leon ke polisi. Karena lelaki itu lebih suka mengurusnya dengan caranya sendiri.Manshion milik Liam sangat
Sebuah restaurant mewah nampak di penuhi kalangan atas yang sedang melakukan makan malam, salah satu meja yang terisi adalah meja yang berbentuk bulat, meja itu telah di siapakan sejak beberapa jam yang lalu karena akan menampung dua keluarga yang ingin melakukan makam malam.Restaurant itu adalah sebuah restaurant yang sudah tidak di ragukan lagi kualitas dan rasa makanannya, Karena termasuk ke dalam lima puluh besar restaurant terbaik di dunia yang di terbitkan oleh majalah terkemuka dunia, majalah itu adalah majalah yang khusus menilai kinerja-kinerja restaurant terbaik di seluruh dunia, berdasarkan ahlinya.Chef yang berkerja di sana adalah salah satu chef yang menerima penghargaan bergensi bintang di bidang kuliner beberapa tahun belakangan, karena menu yang di ciptakannya sangat memuaskan penikmat makanan sejati.Nampak seorang lelaki yang sudah menginjak usia tiga puluh, memasang wajah b
Warning: Adult ContentSetelah memberikan peringatan kepada Joly, Toni pergi meninggalkan Joly sendiri di kitchen set itu, Joly melihat adonan cake yang tumpah berceceran di lantai. Adonan cake itu mengambarkan dengan jelas apa yang akan terjadi kepada Joly jika ia tetap di samping Liam.Joly memanggil pelayan untuk membersihkan kekacauan yang terjadi, Joly hanya mengatakan bahwa ia tidak sengaja menjatuhkan adonan cake itu karena tiba-tiba merasakan sakit kepala, dan sekarang ia hanya ingin beristirahat di kamarnya.Joly tidak mungkin mengatakan hal yang sebenarnya terjadi, dan membuat pelayan-pelayan itu melaporkan kejadian itu kepada Liam dan akhirnya akan membuat joly semakin sulit bergerak.Joly memasuki kamarnya dan Liam, Joly duduk di ranjang dengan tangan yang saling mengengam kembali bergetar kuat saat ia mengingat wajah dingin Toni. Tatapan lelaki itu seolah mengatakan bahwa ia bisa melakukan apapun dan tidak
“Apa kau yakin tidak ingin ikut denganku?” Tanya Liam sekali lagi.Liam akan pergi melakukan kunjungan kerja, untuk melihat perkembangan proyek pembangunan pabrik anggur mereka. Menurut laporan pembangunan itu sudah mencapai lima puluh persen pengerjaan, sehingga Liam akan melihat perkembangannya secara langsung.“Tidak.” Jawab Joly singkat.Joly terus memasukan beberapa pakaian yang akan di bawah Liam untuk kunjungan kerjanya, sedangkan Liam yang duduk menyandarkan punggungnya di kepala ranjang terus mengamati Joly yang sibuk memasukan pakaiannya ke dalam koper.Sudah dua hari ini Liam ingin mengajak Joly untuk ikut dengannya, namun Joly mengatakan sedang tidak ingin pergi kemanapun, walaupun Liam sudah merayu Joly dengan berbagai macam cara tetap saja Joly tidak ingin pergi bersama Liam.“Kenapa kau tidak ingin ikut denganku?” Tanya Liam dengan nada sedikit curiga.Joly menarik nafasnya sebentar, m
“Hai...namaku Peter.” Sapa Peter kepada Joly dan Leon yang baru memasuki mobil.Joly hanya sedikit tersenyum untuk membalas sapaan dari lelaki muda di depannya, sedangkan Leon tetap memasang wajah datar tidak menaggapi lelaki muda di depannya yang akan mengemudikan mobil mahal itu.“Malam ini sangat menakjudkan...aku tidak menyangka bahwa aku akan membawah istri dari seorang pengusaha yang sangat terkenal untuk melarikan diri, dan karena itu aku menggunakan kemampuanku untuk meretas semua CCTV manshion dan juga sepanjang jalan menuju manshion.” Ujar Peter bangga kepada dirinya sendiri.“Tutup mulutmu bodoh!” Ujar Alex, mendengar Peter yang menyombongkan diri.Peter hanya merenggut malas kepada Alex yang memarahinya, padahal ia hanya bermaksud mencairkan suasana yang dingin di dalam mobil yang ia kendarai.Joly tidak menanggapi pembicaraan di antara dua orang itu, Joly hanya bisa diam mengamati sepanjang jalan, de
Beberapa tubuh nampak sedang meringkuk menahan rasa sakit akibat pukulan yang mereka terima, pukulan keras tongkat bisbol yang menghantam tubuh mereka karena di nilai telah gagal dalam melakukan perkerjaan.Liam memperhatiakn wajah-wajah pengawal dan pelayannya di manshion, wajah yang begiru dingin tidak memiliki rasa iba saat melihat wajah-wajah yang sudah penuh lebam dan luka di depannya.“Pastikan mereka menerima pembelajaran dari kelalaian mereka.” Ujar Liam dingin meninggalkan tempat itu.Suasana manshion terasa sangat mencekam, suasana dingin dan suram begitu mendominasi setiap ruangan. Tidak ada yang berani mengeluarkan suara ataupun bergerak sedikit saja, karena takut akan melakukan kesalahan.Liam memasuki manshionnya menuju ruangan kerjanya yang menjadi pusat ketegangan semua orang di manshion itu. Duduk dengan tenang seolah tidak terjadi apa-apa, namun suasana begitu terlihat mencekam di sekelilingnya.“Apakah sud
Liam masih mendekam dalam kamarnya menyesali setiap harinya atas kematian adiknya, padahal beberapa hari sebelum kematiannya, adiknya terus memohon kepada Liam agar di berikan waktu untuk bertemu.Namun Liam tidak mempedulikan permintaan adiknya, dan terus sibuk dengan dunia sendiri, tindakan yang Liam sesali dan tidak akan bisa ia lupakan.Kematian adiknya menjadi trauma dan juga membuat hubungannya dengan kedua orang tuanya semakin memburuk. Kedua orang tuanya seakan menyalahkannya karena tidak menemui adiknya saat itu.Mereka menganggap Liamlah yang bertanggung jawab atas kematian adiknya, yang saat itu membutuhkannya. Penyesalan kedua orang tuanya yang membeban adiknya kepadanya membuat Liam semakin terluka dan terpuruk karena tidak ada yang berusaha mengapai tangannya yang semakin jauh memasuki kegelapan.Orang tua yang seharusnya membantu dan menguatkannya menghadapi perasaan bersalahnya malah berbalik semakin menyudutkannya dalam perasaan bersalah.