Home / Young Adult / My badboy it's mine / Pertemuan Calvin & Cathline

Share

Pertemuan Calvin & Cathline

Author: KIM EYA
last update Last Updated: 2024-08-20 12:03:00

Tuk.. tuk.. tuk.." suara ketukan pintu.

Catline terusik dari tidurnya yang dari tadi pintu kamarnya terus mengetuk, dia beranjak bangun dari tempat tidurnya berjalan kearah pintu dan membukannya.

"Suprise...."

Cathline membuka kedua matanya dengan lebat melihat kedua sahabatnya berada dirumahnya pagi ini. "Ngapain lo berdua disini?"

"Ck, emang kenapa kita disini" sewot ola bersedikap kedua tangannya didada.

"Gak masalah, tapi masa pagi-pagi sih lo bertamu dirumah gue" dengus cathline yang kesal karena tidurnya terganggu.

"What the hell! Ini sudah jam 11 siang catline lo lihat jam tangan tuh" celetuk ola yang kesal.

Cathline langsung melihat jam tangannya dia terkejut memang sudah jam 11 siang, dia hanya cengengesan yang membuat ola sedikit kesal berbeda dengan naura hanya menggelengkan kepalanya.

"Sorry la, jangan marah yaudah masuk kekamar gue mau mandi dulu" ajak cathline.

Ola dan naura pun masuk kedalam kamar cathline mereka duduk disofa dan tak lupa menyalakan tv dikamar cathline, untuk menonton neflix serial drama kesukaan mereka bertiga.

"Tolong bereskan tempat tidur gue dong, please" pinta cathline yang sudah masuk kekamar mandi.

"Kebiasaan tuh anak" guman naura yang membereskan tempat tidur cathline.

30 menit cathline mandi dan berdadan ia ikut duduk bersama kedua sahabat disofa, disana juga sudah tersedia makanan dan minuman yang dibawakan oleh pengurus rumahnya.

"Guys, kita ke mall yuk?" Ajak ola menoleh kearah cathline dan naura.

"Gue sih ikut aja" ucap naura yang tengah asyik menyemil sambil menonton drama korea.

"Let's go" ujar cathline beranjak pergi dari kamarnya.

Mereka pun keluar dari rumah cathline menaiki mobil naura untuk pergi ke mall yang dekat dari rumah cathline.

*****

Davino dan anggota black wolves sudah berada dirumah cecep untuk menjenguk anggotanya yang terluka karena pengeroyokan the thunder.

"Dav, ini uangnya lo yang kasih sana keneneknya cecep" bisik adam memberikan sebuah amplop berisi uang hasil menang taruhan semalam.

Davino menerima amplop tersebut dia berjalan kearah neneknya cecep yang sedang berada diwarung miliknya. "Nek..." panggil davino dengan sopan.

"Eh ada apa dav?" Tanya nenek cecep dengan sangat ramah.

"Ini ada rezeki dari black wolves untuk nenek dan cecep, davino minta maaf gak bisa jaga cecep sampai terluka" ucap davino memberikan amplop tersebut.

"Jangan nak, nenek sudah bersyukur banget kamu kemarin membayar rumah sakit cecep jadi gak perlu kasih uang lagi kenenek" tolak nenek cecep yang tak enak hati karena davino yang membayar semua biaya rumah sakit cecep.

"Kalau nenek tolak nanti anak-anak pada sedih ambil ya, kita juga suka sering makan disini" davino terus memberikan uang tersebut, alhasil nenek cecep menerimanya.

"Makasih ya, semoga davino sama anak-anak yang lain sehat terus dan rezekinya selalu melimpah" ucap senang nenek cecep.

Davino hanya tersenyum senang dia teringat almarhum neneknya. "Sama-sama nek, davino kembali kesana ya"

Davino berjalan kearah teman-temannya untuk bergabung disana, dia meminta sebatang nikotin milik adam dan menghisapnya dengan santai.

"Bos makasih sudah jenguk gue dan bayar pengobatan gue dirumah sakit" ucap cecep.

"Santai cep, lo bagian dari black wolves" sahut davino menghembuskan asap rokoknya dengan lihai.

"Siap bos, intinya gue makasih banyak"

~o0o~

Cathline dan kedua sahabatnya sudah berada dimall mereka pun membeli beberapa barang disana, cathline sedang melihat-lihat dress yang sangat cantik saat dia ingin mengambilnya sudah direbut oleh seseorang.

"Ups, upik abu jangan pake ini gak cocok" celetuk naomi dengan sombong.

Cathline hanya menaikan sebelah alisnya "Oh ya, biasanya upik abu kalau dipoles malah lebih cantik ya" sahut cathline.

"Alah! Jangan sok cantik deh lo gak akan mampu beli dress ini" ucap naomi yang kesal.

"Terserah lo ambil aja sana gue gak butuh! Gue bisa minta daddy gue buat telpon desainer terkenal tuh" celetuk cathline sengaja membuat naomi kesal.

"Alah, paling juga bokap lo cuman karyawan biasa jangan sok kaya deh lo upik abu" cetus naomi.

Cathline dengan malas meninggalkan gadis itu dia tak ingin berlama-lama berdebat dengannya hanya membuang waktunya, cathline berjalan kekasir karena kedua sahabatnya sudah membeli pakaian yang mereka inginkan.

"Lo gak beli apa-apa cath?" Tanya ola.

Cathline menggelengkan kepalanya "Tadi gue sempat lihat dress cantik, eh diambil sama cewe jadi-jadian"

"Siapa?" Ucap naura yang bingung.

"Itu si naomi lo ra, dia bukan cewe jadi-jadian tapi manusia kardus" celetuk ola.

Naomi yang sedang mereka bicarakan muncul dan menatap tajam mereka bertiga. "Apa? Kalian lagi ngomongin gue kan!"

"Percaya diri banget anda! Buang-buang waktu berharga kita ngomongin manusia kardus kaya lo" celetuk ola memutarkan kedua bola matanya.

"Apa lo bilang! Sini lo gue cakar tuh muka sok kecantikan" naomi yang ingin menarik ola untuk bertengkar dihalangi oleh cathline.

"Emang gue takut gitu sama lo, sini lo maju" pinta ola yang hendak ingin menarik baju naomi dengan cepat cathline dan naura membawa sahabatnya keluar dari toko pakaian tersebut.

"Sudah la, kalau lo ladenin tuh anak samanya dong" ucap naura.

Ola meredakan emosinya dia benar-benar tak tahan berhadapan dengan naomi, yang selalu membuatnya emosi dengan tingkahnya tersebut.

Mereka pun berjalan untuk tempat makan tak sengaja cathline menabrak punggung seorang laki-laki, "Dugh"

"Aduh maaf, gue gak sengaja" ucap cathline.

Pemuda itu membalikan tubuh melihat gadis mungil dengan paras yang cantik dia benar-benar terpesona oleh cathline, sampai matanya tak berkedip temannya menyentuh tangan pemuda itu sontak terbangun dari lamunannya.

"Kenapa lo?" Tanya temannya.

"Akh enggak" sahutnya. "Lo gak apa-apa bukan?"

"Iya gue gak apa-apa kok, maaf gue gak sengaja" ucap cathline.

"Santai aja, gue boleh kenalan gak?" Tanya pemuda tampan itu.

"Boleh nama gue cathline" jawabnya dengan ramah.

"Nama lo cantik, kalau gue calvin dan kedua teman gue namanya evan dan dion"

"Halo salam kenal cathline" sapa evan dengan ramah.

"Sebentar lo yang tranding diaplikasi X itu bukan sih?" Tanya dion yang melihat wajah cantik cathline.

Cathline sangat malu mengingat kejadian kemarin karena ulah davino, dia menjadi tranding dan semua orang mengenal dirinya tersebut.

"Anu, iya itu gue" sahutnya dengan pelan karena malu.

"Gila ternyata aslinya lo cantik banget" dion tertegun melihat wajah cantik cathline, calvin pun menyikut dion dan menatap tajam pemuda tersebut.

"Lo kesini sendirian?" Tanya calvin.

"Enggak kok, gue kesini sama kedua sahabat gue mereka sudah didalam" ucap cathline.

"Kita boleh gabung gak?" Ujar calvin yang mencoba ingin dekat dengan cathline gadis cantik, dia sudah jatuh cinta pada pandangan pertama.

"Mmm, boleh ayo" ajak cathline yang sangat ramah.

Calvin dan kedua temannya pun bergabung dengan cathline, mereka langsung akrab saling tukar nomor telpon calvin dengan diam-diam memotret cathline dengan candit lalu mempostingnya diaplikasi X milik pribadinya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • My badboy it's mine   Rumah cathline

    Pagi-pagi davino sudah bangun dia sudah janji dengan cathline akan kerumahnya, jam 8 davino sudah sangat rapih ia berjalan menuju meja makan untuk sarapan."Mbok..." panggil davino.Mbok sri segera menghampiri davino yang memanggilnya. "Ada apa den?" Tanya dengan sambil membawa nasi goreng buatannya."Mama udah pulang?" Jawab davino."Udah dari semalam den davino kekamar gak lama nyonya pulang." Ucap mbok sri.Davino menganggukan kepalanya sambil menyantak sarapannya mbok sri menatap kearah davino begitu sedih, davino yang merasa mbom sri terus menatapnya merasa aneh."Kenapa mbok liatin davino kaya gitu?" Ujar davino."Enggak kok den, oh ya den kenapa sikapnya kaya gitu semalam sama nyonya kasian dia jauh-jauh kesini." Mbon sri duduk dimeja makan bersama davino yang sudah biasa."Gak apa-apa, lagi juga davino gak butuh dijenguk udah dewasa selama ini davino selalu sendiri dan bareng mbok terus." Sahut davino, mbok sri mendengar itu sedikit pilu jika mengingat itu namun disisi lain d

  • My badboy it's mine   Biarkan davino benci saya

    Davino menancap gas dengan kecepatan tinggi untuk pulang ke mansion bertemu dengan papanya, sesampainya davino dimansion dia segera masuk kedalam tanpa menoleh atau pun menjawab sapaan para maidnya.Davino membuka pintu ruangan kerja papanya dengan keras, james yang sedang bekerja diruangan tersebut menatap lurus kearah davino.Davino dengan ekspresi dingun berjalan menghampiri meja james dan menggebrak meja tersebut.Brak!!"Ada apa, hmmm?" Tanya james dengan ekspresi biasa sambil melepaskan kaca matanya."Maksud papa apa nelpon kesekolah buat pindah keinggris!" Bentak davino.James tersenyum miring melihat putranya begitu marah. "Kenapa? Bukankah kita udah sepakat kamu jangan pernah jalin hubungan sama cathline. Kalau terbukti masih menjalin ada hukumannya bukan."Davino begitu kesal dia menendang belekang sofa yang ada disana. "Davino udah ikuti semua kemauan papa buat tunangan sama natasha, tapi papa gak ada berhak bukan untuk davino gak berteman sama cathline.""Hahaha.." jame te

  • My badboy it's mine   Mendadak berubah

    Natasha pulang kerumah dengan penuh amarah dia berlari kekamarnya disana natasha membanting seluruh barang. "Dasar jalang awas ya lo cathline gue bikin hidup lo sehancur mungkin! Dan lo davino gue pastikan berlutut dikaki gue" teriak natasha. Natasha terus melemparkan barang-barangnya tak ada satu pun pengurus rumah yang berani masuk kedalam kamarnya. Bel pulang sudah berdering cathline membereskan buku-bukunya kedalam tasnya, davino melirik cathline yang masih membereskan buku-bukunya dia berjalan menuju meja cathline. "Kamu udah selesai?" Tanya davino. Cathline menoleh kearah davino terkejut dengan cara bicara davino kepadanya. "Kenapa diem, kalau udah selesai ayok pulang bareng" ucap davino yang merai tas cathline. "Biar gue aja dav sini." Ujar cathline yang mencoba meraih tasnya namun davino menolak dan tetap membawakan tas milik cathline. Sahabat mereka begitu terkejut dengan sikap davino mendadak berubah seketika. "Ada apa sama si davino, apa karena ribut sama si natasha j

  • My badboy it's mine   Keributan

    Natasha pergi ketaman belakang sekolah disana dia meluapkan emosinya. "Brengsek awas aja lo cath bakal gue bikin hancur hidup lo" ucapnya dengan penuh amarah. Natasha mengirim pesan pada james untuk memberitahu kejadian hari ini, natasha tersenyum miring dia tahu jika james akan bertindak cepat untuk menjauhkan cathline dari davino. "Mungkin lo hari ini menang tapi lihat nanti, lo bukan berhadapan sama gue tapi sama om james!!" Davino masuk kedalam ruangannya bu meli dia dengan santai masuk dan duduk disofa, bu meli tampak sedang duduk dimejanya melihat davino sudah datang dia duduk disofa dekat davino. "Kamu sudah datang davino, ibu minta kamu datang kesini ada hal sesuatu yang mau ibu bicarakan sama kamu." Ucap meli dengan wajah serius. Davino dengan heran dia hanya memasang wajah datarnya. "Mau bicara apa?" Tanya davino. Bu meli menarik nafasnya dia sebenarnya bingung ingin menyampaikannya, apa lagi dia tahu dengan sikap dan sifat davino begitu keras. "Kamu mulai hari

  • My badboy it's mine   Lega atau awal rintangan

    Naura dan ola berada dikantin menikmati makan siangnya tiba-tiba robby datang menghampiri mereka berdua."Tumben berdua cathline mana?" Tanya robby yang heran biasanya mereka selalu bertiga."Ngapain lo kesini sih sana ah pergi ganggu aja bikin gue gak selera" celetuk ola yang memang kesal dengan robby yang selalu jahil padanya."Dih, emang ini punya bapak moyang lo hak gue dong" sahut robby yang mengambil bakso milik ola."Dasar monkey pergi sana ngeselin lo" teriak ola dengan keras robby dengan sengaja menjulurkan lidahnya seraya mengejek ola.Naura hanya menggelengkan kepalanya dia masih kepikiran dengan cathline tak biasanya cathline tak bercerita apapun padanya."Hufftt..." naura menghela nafasnya begitu dalam."Lo masih kepikiran cathline ya ra? Sama gue juga mau gimana lagi dia gak mau cerita kita gak bisa paksa dia" ucap ola yang mengerti perasaan cathline namun dia juga khawatir dengan sahabatnya itu."Yaudah kita tunggu cathline sendiri yang cerita sama kita, yang penting ki

  • My badboy it's mine   Akhir

    Menjelang beberapa jam adam dan bastian memberanikan diri untuk naik keatas, mereka berjalan dengan berhati-hati dan melihat davino sedang duduk sambil menghisap rokok miliknya.Bastian dan adam duduk bersebelahan mereka saling tukar pandang sedikit takut dengan ekspresi davino."Dam lo yang tanya sana gue takut" bisik bastian yang sudah bersiap-siap untuk lari jika davino menjadikan mereka samsat juga.Adam menarik nafasnya begitu dalam "hufft" dan adam bersiap-siap untuk lari dia takut jika nanti adm salah bicara davino memukulnya."Dav, lo kenapa?" Tanya adam dengan sedikit berkeringat.Davino menghembuskan asap rokok miliknya dia menatap tajam dan berekspresi dingin pada mereka berdua."Gue cuman pengen mukul orang sampe mati!" Jawab davino dengan dingin yang membuat adam dan bastian merinding."Hahaha gitu ya dav" ucap adam yang mencoba tidak tegang meski jantungnya berdebar kencang. "Kalau gitu gue sama bastian balik duluan ya, kita berdua gak mau ganggu lo dav" Bastian menatap

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status