Davino membuka aplikasi X miliknya dia melihat postingan calvin foto seorang gadis yang dia sangat kenal.
"Ini si anak itik bukan sih?" Guman davino menaikan sebelah alisnya dengan teliti memastikan foto tersebut yang tampak kurang jelas. "Wah gila, sejak kapan si ola kenal sama tiga kampret ini" celetuk bastian yang tercengang melihat postingan ola. @Charlotte_ola : caption foto sama cogan( foto calvin, dion dan evan) "Ada apa?" Tanya adam. "Nih lo lihat aja" bastian memperlihatkan postingan ola diaplikasi X. "What kok bisa mereka foto bareng gitu" adam sangat tak percaya bagaimana ketiga gadis itu bisa kenal dengan the thunder. Adam memperlihatkan postingan ola pada davino dia melihat calvin yang duduk sangat dekat dengan cathline matanya langsung melebar. "Cari tau sejak kapan mereka kenal, jangan sampai mereka jadi mainan the thunder" Adam langsung mengirim pesan diaplikasi X pada ola namun gadis itu sama sekali tak membalas pesannya, davino hanya diam dia tak begitu memikirkan itu semua namun davino tahu bagaimana the thunder yang mempermainkan wanita. "Kita pulang dulu ya thanks sudah teraktir kita" ucap cathline dengan lembut. "Santai aja, hitung-hitung tanda perkenalan kita" ujar calvin tersenyum manis pada cathline. "Kalau gitu boleh dong teraktir kita terus" celetuk ola dengan polos naura langsung mencubit pelan tangan ola. "Aww, sakit ra" lirih ola "Sorry ya sahabat gue emang suka gini mulutnya hehehe" cibir naura. "Gak apa-apa, gue senang kenal kalian kalu gitu i'll see you next time" sahut calvin pergi meninggalkan gadis cantik itu. Cathline dan kedua sahabatnya pergi dari area mall, naura pun mengantarkan cathline sampai depan rumahnya dan tak lupa gadis itu berpamitan pada kedua sahabatnya. "Bye, see you tomorrow take care guys" ucap cathline melambaikan tangannya. Dia berjalan masuk kedalam rumah namun tak ada kedua orang tuanya disana cuman hanya ada pengurus rumahnya, cathline menghela nafasnya kapan dia bisa berkumpul dengan kedua orang tuanya lagi seperti dulu. "Eh non baru pulang?" Tanya mbok mirna. "Iya mbok, mommy sama daddy belum pulang kerumah?" Ucap cathline yang berharap kedua orang tuanya pulang. "Tadi nyonya pulang non, tiba-tiba pergi kerumah sakit karena harus ada tindakan operasi" sahut mbok mirna. Cathline hanya menundukan kepalanya dia tahu pekerjaan sang ibu adalah seorang dokter bedah, sedangkan ayahnya pengusaha terkenal yang harus keluar negeri apa lagi kakanya yang sedang kuliah dinew zeland. "Non gak apa-apa kan?" Tanya mbok mirna yang khawatir. "Cathline gak apa-apa, aku kekamar dulu ya mbok" pamit cathline. Cathline beranjak pergi menuju kamarnya dia merentangkan tubuhnya diatas tempat tidur empuknya. "Akh, rindu mommy" gumannya. ***** @Aldrige_adm : Lo bisa kenal dari mana? Ola membaca pesan dari adam "Kenapa dia nanya gitu, apa dia naksir gue ya" celetuk ola. @Charlotte_ola : Kepo lo @Aldrige_adm : Ck, kenal mereka dari mana atau gue gebrak rumah lo. "Dih apa-apan sih nih cowo, dasar fakboy" gerutu ola yang kesal. @Charlottere_ola : Gak sengaja ketemu terus kenalan, dekat jadi pdktan. "Ish gak dibales lagi, emang fakboy awas aja kalau nanya-nanya lagi gak akan gue bales!" Dengus ola. ***** Pagi-pagi cathline sudah berada disekolah dia sengaja datang sepagi itu untuk membalas perbuatan davino padanya, gadis cantik berjalan kegudang yang biasa davino sering berkumpul disana gadis itu sudah menyiapkan jebakan untuk davino. "Bisa-bisanya dia mau kerjain gue, pasti gue balas lah" celetuk cathline merasa puas dia langsung pergi dari sana berjaga didepan gerbang. Cathline dengan santai berdiri didepan gerbang untuk menunggu kedatangan black wolves, fabian melihat cathline tersenyum manis dia menghampiri gadis cantik itu. "Cathline.." sapa fabian sambil tersenyum padanya. "Gila kenapa ganteng banget" guman cathline "Lo ngapain masih disini, ayo masuk sebentar lagi upacara dimulai" ucap fabian mengajak cathline untuk kelapangan. "Tapi ka--" Selang tak lama suara motor black wolves muncul diarea sekolah cathline tersenyum puas, dia akan membuat davino menerima akibatnya sudah menganggunya terus. Davino dan kedua sahabatnya turun dari motor cathline dengan cepat menarik seragamnya davino yang hendak ingin pergi. "Mau kemana lo" Davino langsung menoleh kebelakang dia berdengus kesal, melihat gadis mungil yang sedang menarik seragam sekolahnya tersebut. "Apa hah!" Cetus davino dengan tak senang. "Apa kata lo? Sudah telat gak pakai atribut sekolah masih tanya apa" sentak cathline menatap tajam. "Cepat ikut gue kelapangan lo, gue tau kalian bertiga mau bolos upacara bukan" celetuk cathline yang sudah tahu mereka. "Berisik lo lah, jangan atur-atur hidup gue bocil" ucap davino menatap tajam pada cathline. Fabian melihat dari kejauhan cathline dan davino sedang beragumen dia langsung berjalan kearah mereka, takut davino tak menahan emosi bisa melukai cathline yang adalah peremuan. "Dav, lo sudah telat cepat ikut berdiri sama murid lain" ujar fabian yang baru datang. Fabian benar-benar malas ada kakak sepupunya yang membela cathline. "Senang lo dibelain sama cowo lo" celetuk davino. Dia dan kedua sahabatnya berjalan kelapangan ikut baris dengan murid yang telat dan juga tak memakai atribut lengkap, upacara pun dimulai banyak siswi disana yang tak fokus dengan pidato yanh disampaikan oleh kepala sekolah melainkan memperhatikan black wolves yang ikut baris dibagian murid yang dihukum. Cathline hanya memutarkan bola matanya begitu malas dengan siswi disekolahnya sangat tergila-gila dengan black wolves, menurutnya tak ada apa-apanya dengan biasnya jaehyun boynextdoor. ~o0o~ Upacara pun sudah selesai murid yang telat dan tak memakai atribut mereka mendapat hukuman untuk mengambil sampah disekitar sekolah, berbeda dengan black wolves mereka disuruh lari dilapang sebanyak 25 putaran. Davino benar-benar dibuat kesal dengan cathline dia membalasnya tak tanggung-tanggung, memanfaatkan kekuasaannya sebagai wakil ketua osis yang membuat davino semakin geram pada gadis cantik tersebut. "Akh sial, awas aja atuh anak" sentak davino yang terus berlari. Davino benar-benar lelah dia beranjak pergi kegudang tempat biasa kumpul disana, dia meminta salah satu anggota black wolves yang bersekolah disana untuk membelikannya minuman. "Bos nih minumannya" jaka memberikan jus jeruk yang sangat segar tersebut. Davino menerima jus jeruk tersebut dan meminumnya sampai habis. "Gila cape banget" "Si cathline balas lo gak tanggung-tanggung gue juga kena batunya" celetuk adam yang duduk disofa bekas. "Iya gara-gara lo nih dav selalu ajak perang si cathline, sudah tau dia ketua osis pasti manfaatin jabatannya buat balas lo" ucap bastian yang sama lelahnya dengan kedua sahabatnya tersebut. Davino tak menanggapi perkataan kedua sahabatnya itu dia berjalan ketempat duduknya, saat duduk dikursi miliknya tiba-tiba patah davino pun terjatuh jus jeruk yang dipegangnya tumpah mengenai wajah tampannya. "Dav lo kenapa mabuk lo?" Celetuk bastian yang tertawa. "Makanya lihat-lihat dulu kalau mau duduk" ucap adam yang menggoda davino. Anggota black wolves disana mereka hanya menahan tawa karena tak seberani adam dan bastian yang anggota inti, wajah davino benar-benar merah karena kesal dia tahu ini kerjaannya cathline siapa lagi bukan gadis tersebut. "Cathline...." teriak davino yang terdengar diseluruh ruangan tersebut. Cathline merasa kupingnya berdengung dia tahu jika ada seseorang yang sedang memanggil namanya siapa lagi jika bukan davino, "Aduh kuping gue berdengung, pasti jebakan gue berhasil" tawa cathline sendirian. "Lo kenapa cath?" Tanya fabian. "Enggak kok kak, gue kekelas dulu ya bye" pamit cathline keluar dari ruangan osis. "Dasar anak kecil" ucap fabian tersenyum melihat tingkah cathline yang sangat lucu.Pagi-pagi davino sudah bangun dia sudah janji dengan cathline akan kerumahnya, jam 8 davino sudah sangat rapih ia berjalan menuju meja makan untuk sarapan."Mbok..." panggil davino.Mbok sri segera menghampiri davino yang memanggilnya. "Ada apa den?" Tanya dengan sambil membawa nasi goreng buatannya."Mama udah pulang?" Jawab davino."Udah dari semalam den davino kekamar gak lama nyonya pulang." Ucap mbok sri.Davino menganggukan kepalanya sambil menyantak sarapannya mbok sri menatap kearah davino begitu sedih, davino yang merasa mbom sri terus menatapnya merasa aneh."Kenapa mbok liatin davino kaya gitu?" Ujar davino."Enggak kok den, oh ya den kenapa sikapnya kaya gitu semalam sama nyonya kasian dia jauh-jauh kesini." Mbon sri duduk dimeja makan bersama davino yang sudah biasa."Gak apa-apa, lagi juga davino gak butuh dijenguk udah dewasa selama ini davino selalu sendiri dan bareng mbok terus." Sahut davino, mbok sri mendengar itu sedikit pilu jika mengingat itu namun disisi lain d
Davino menancap gas dengan kecepatan tinggi untuk pulang ke mansion bertemu dengan papanya, sesampainya davino dimansion dia segera masuk kedalam tanpa menoleh atau pun menjawab sapaan para maidnya.Davino membuka pintu ruangan kerja papanya dengan keras, james yang sedang bekerja diruangan tersebut menatap lurus kearah davino.Davino dengan ekspresi dingun berjalan menghampiri meja james dan menggebrak meja tersebut.Brak!!"Ada apa, hmmm?" Tanya james dengan ekspresi biasa sambil melepaskan kaca matanya."Maksud papa apa nelpon kesekolah buat pindah keinggris!" Bentak davino.James tersenyum miring melihat putranya begitu marah. "Kenapa? Bukankah kita udah sepakat kamu jangan pernah jalin hubungan sama cathline. Kalau terbukti masih menjalin ada hukumannya bukan."Davino begitu kesal dia menendang belekang sofa yang ada disana. "Davino udah ikuti semua kemauan papa buat tunangan sama natasha, tapi papa gak ada berhak bukan untuk davino gak berteman sama cathline.""Hahaha.." jame te
Natasha pulang kerumah dengan penuh amarah dia berlari kekamarnya disana natasha membanting seluruh barang. "Dasar jalang awas ya lo cathline gue bikin hidup lo sehancur mungkin! Dan lo davino gue pastikan berlutut dikaki gue" teriak natasha. Natasha terus melemparkan barang-barangnya tak ada satu pun pengurus rumah yang berani masuk kedalam kamarnya. Bel pulang sudah berdering cathline membereskan buku-bukunya kedalam tasnya, davino melirik cathline yang masih membereskan buku-bukunya dia berjalan menuju meja cathline. "Kamu udah selesai?" Tanya davino. Cathline menoleh kearah davino terkejut dengan cara bicara davino kepadanya. "Kenapa diem, kalau udah selesai ayok pulang bareng" ucap davino yang merai tas cathline. "Biar gue aja dav sini." Ujar cathline yang mencoba meraih tasnya namun davino menolak dan tetap membawakan tas milik cathline. Sahabat mereka begitu terkejut dengan sikap davino mendadak berubah seketika. "Ada apa sama si davino, apa karena ribut sama si natasha j
Natasha pergi ketaman belakang sekolah disana dia meluapkan emosinya. "Brengsek awas aja lo cath bakal gue bikin hancur hidup lo" ucapnya dengan penuh amarah. Natasha mengirim pesan pada james untuk memberitahu kejadian hari ini, natasha tersenyum miring dia tahu jika james akan bertindak cepat untuk menjauhkan cathline dari davino. "Mungkin lo hari ini menang tapi lihat nanti, lo bukan berhadapan sama gue tapi sama om james!!" Davino masuk kedalam ruangannya bu meli dia dengan santai masuk dan duduk disofa, bu meli tampak sedang duduk dimejanya melihat davino sudah datang dia duduk disofa dekat davino. "Kamu sudah datang davino, ibu minta kamu datang kesini ada hal sesuatu yang mau ibu bicarakan sama kamu." Ucap meli dengan wajah serius. Davino dengan heran dia hanya memasang wajah datarnya. "Mau bicara apa?" Tanya davino. Bu meli menarik nafasnya dia sebenarnya bingung ingin menyampaikannya, apa lagi dia tahu dengan sikap dan sifat davino begitu keras. "Kamu mulai hari
Naura dan ola berada dikantin menikmati makan siangnya tiba-tiba robby datang menghampiri mereka berdua."Tumben berdua cathline mana?" Tanya robby yang heran biasanya mereka selalu bertiga."Ngapain lo kesini sih sana ah pergi ganggu aja bikin gue gak selera" celetuk ola yang memang kesal dengan robby yang selalu jahil padanya."Dih, emang ini punya bapak moyang lo hak gue dong" sahut robby yang mengambil bakso milik ola."Dasar monkey pergi sana ngeselin lo" teriak ola dengan keras robby dengan sengaja menjulurkan lidahnya seraya mengejek ola.Naura hanya menggelengkan kepalanya dia masih kepikiran dengan cathline tak biasanya cathline tak bercerita apapun padanya."Hufftt..." naura menghela nafasnya begitu dalam."Lo masih kepikiran cathline ya ra? Sama gue juga mau gimana lagi dia gak mau cerita kita gak bisa paksa dia" ucap ola yang mengerti perasaan cathline namun dia juga khawatir dengan sahabatnya itu."Yaudah kita tunggu cathline sendiri yang cerita sama kita, yang penting ki
Menjelang beberapa jam adam dan bastian memberanikan diri untuk naik keatas, mereka berjalan dengan berhati-hati dan melihat davino sedang duduk sambil menghisap rokok miliknya.Bastian dan adam duduk bersebelahan mereka saling tukar pandang sedikit takut dengan ekspresi davino."Dam lo yang tanya sana gue takut" bisik bastian yang sudah bersiap-siap untuk lari jika davino menjadikan mereka samsat juga.Adam menarik nafasnya begitu dalam "hufft" dan adam bersiap-siap untuk lari dia takut jika nanti adm salah bicara davino memukulnya."Dav, lo kenapa?" Tanya adam dengan sedikit berkeringat.Davino menghembuskan asap rokok miliknya dia menatap tajam dan berekspresi dingin pada mereka berdua."Gue cuman pengen mukul orang sampe mati!" Jawab davino dengan dingin yang membuat adam dan bastian merinding."Hahaha gitu ya dav" ucap adam yang mencoba tidak tegang meski jantungnya berdebar kencang. "Kalau gitu gue sama bastian balik duluan ya, kita berdua gak mau ganggu lo dav" Bastian menatap