Dilema Cinta

Dilema Cinta

Oleh:  Buah_Kaktus  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
33 Peringkat
41Bab
1.9KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Aku, Anantya, kata sebagian orang aku gadis item manis yang lugu. Mempunyai dua sahabat karib yakni Dewi dan Lusi. Kami hampir selalu bersama dimana pun berada, hingga banyak yang menganggap sebagai "reborn Trio Kwek-kwek". Namun, ada pula yang memanggil dengan sebutan salak, ia buah salah yang hampir selalu berisi tiga. Persahabatan kami terpecah sejak kedatangan Rendra. Siswa baru yang tak lain juga tetangga baruku. Lusi terhipnotis oleh ketampaan Rendra, menuduhku mencuranginya dalam memperebutkan hati Rendra. Hingga sosok Zulfa pun hadir, menjadi sahabat baruku. Banyak perubahan yang ditimbulkan oleh Zulfa terhadap diriku, terutama dalam segi rohani. Iya, Zulfa adalah salah satu aktifis Rohis. Tak mudah membujukku untuk ikut kajian dalam acara keislamian. Sampai pada kejadian aku akan ditembak bak katakan cinta, seperti acara reality show lawas disalah satu stasiun televisi swasta. Menghindari acara penembakan itu, aku bersembunyi masuk ke ruang rapat pembentukan kepengirusan Rohis, menghantarkanku turut serta menjadi salah satu pengurus Rohis. Saat rasa cinta antara aku dan Rendra mulai tumbuh, akan tetapi ditentang oleh Zulfa. Mengapa? Ikuti kisahnya, happy reading

Lihat lebih banyak
Dilema Cinta Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Omang Yayuz
Kak Andi, jual aja itu motor Kak. Lumayan buat traktir Tya makan di kafe hedon.
2021-11-23 23:13:53
1
user avatar
Rhill
Bagusss bgttt Suka ama critanya
2021-09-28 22:26:50
1
user avatar
nanaanisaa
goodluck kakk, ceritanya menarikk, semangatttt
2021-09-27 12:54:15
1
default avatar
bittermelon
Gemes banget sama cerita satu ini
2021-09-27 07:13:07
1
user avatar
CahyaGumilar79
Ceritanya bagus dan menarik .........
2021-09-27 01:57:20
1
user avatar
Andrea Luna
Yuhuuuu lanjotttttt
2021-09-26 21:47:22
1
user avatar
Aksara Rindu
Ceritanya mengalir. Next ya kak
2021-09-26 21:14:41
1
user avatar
Pena Air
Kalimatnya ringan dan mudah di mengerti, bagus kak, lanjutkan.
2021-09-26 19:56:04
1
user avatar
KarRa
Begitulah teman, datang bukan bawain tapi malah makan seadanya, anggap seperti rumah sendiri. Dewi apalagi.........
2021-09-26 18:12:53
1
user avatar
Giaa Ukary
Persahabatan seharusnya tidak selemah itu hanya karena hadirnya cowok ganteng. Ceritanya menarik, dari sini kita bisa tahu mana yang bisa jadi teman sejati kita. Semangat ya kak nulis lanjutannya!
2021-09-26 16:52:10
1
user avatar
Aliffia
Wah keren nih, ada unsur rohisnya, jarang-jarang ada yang begini:) Semangat author
2021-09-26 16:27:09
1
user avatar
Anihara
Semangat kaka......
2021-09-26 15:52:51
1
user avatar
Ailana Misha
Ceritanya bagus kak... Ini abis Tya dibawa klinik oleh Rendra setelah itu apa? Penasaran.... ditunggu kelanjutannya kak...
2021-09-26 15:36:52
1
user avatar
A_W
Keren banget ceritanya, lanjut ya thor, semangat...
2021-09-26 15:20:00
1
user avatar
Eny Nasution Ramud
Ceritanya bagus mbak, lanjut.
2021-09-26 14:44:43
1
  • 1
  • 2
  • 3
41 Bab
Prolog
“Cinta dan persahabatan bukanlah sebuah pilihan. Kita bisa memiliki keduanya bahkan kehilangan keduanya secara bersamaan.”Anantya, dalam mencari jati dirinya hampir saja kehilangan keduanya yakin cinta dan persahabatannya. Geng “Trio Kwek-kwek” yang beranggotakan dirinya beserta kedua teman karibnya yakni Dewi dan Lusi sempat terpecah. Anantya dan Lusi mencintai seorang pria yang sama, Rendra seorang siswa baru juga merupakan tetangga baru Tya itulah yang menjadi salah satu sumber perpecahan persahabatan mereka yang dibangun sejak sekolah menengah pertama.Rendra selaku anak baru di SMU Bhineka mempunyai teman karib, Dika yang merupakan teman pertamanya walau mereka tak duduk satu bangku.Dika yang usil di kelas dan hampir selalu membikin gaduh suasana kelas pun seketika berubah 180°. Akibat terjadi konflik yang sama pula yakni tentang cinta pertamanya dan persahabatannya. Permusuhan Dika terhadap Rendra sempat meruncing hingga terja
Baca selengkapnya
Pesona Pria Pindahan
Anantya Lestari Gunawan adalah nama panjangku, aku biasa dipanggil Tya. Namun, hanya Kak Andi, saudara laki-lakiku yang memanggilku dengan sebutan Brownies. Katanya biar hitam tapi aku manis seperti kue brownies kesukaannya. Dia orangnya sangat usil, jago basket dan sebenarnya banyak juga cewek yang naksir padanya, tapi entah mengapa sampai saat ini masih saja jomblo.Oh, iya, aku punya sahabat kental yakni Dewi dan Lusi. Saking lengketnya, kami kemana-mana selalu menempel seperti perangko, makanya banyak yang menyebut kita seperti Trio Kwek-kwek.🍂🍂🍂Minggu pagi walau cuaca cerah, aku belum beranjak dari tempat tidurku. Seperti biasa memang aku sering bangun siang, apalagi sekarang hari libur sehingga ingin bermalas-malasan saja di kamar.Sampai-sampai sinar mentari yang akan masuk pun takku ijinkan, terhalang oleh jendela yang berselimutkan tirai biru di kamarku. Namun, akhirnya aku pun beranjak dari tempat tidur, terpaksa membuka jendela.Bet
Baca selengkapnya
Penasaranku
Suara adzan subuh menggema ditelingaku. Tak biasanya aku beranjak dari tempat tidur, menuju arah balkon dan mengintip suasana rumah seberang.Senyumku mengembang, melihat sosok pria bersarung dan mengenakan peci di balkon sebrang. Sudah dipastikan sang pria itu telah melaksanakan sholat fajar atau apa itu lah, aku sendiri kurang paham. Rendra, pria yang membuat penasaranku itu sedang mengamati lingkungan barunya. "Busyet ... dah bangun itu cowok, masih pake sarung lagi. Wih, dah ganteng ternyata sholeh juga. Cucok neh," kelakarku dalam hati sembari memperhatikan gerak-geriknya.Tak sengaja Rendra tersenyum melihat tingkahku yang mengendap-endap, mengintipnya dari balkon. Aku kaget setengah mati karena ketahuan sedang mengintai dirinya. Pria itu melambaikan tangan padaku. Reflek aku langsung kembali masuk ke dalam kamar sambil tersipu malu.Aku mengutuk kebodohanku mengintai pria itu hingga tertangkap basah, ketahuan sedang mengamatinya. kedua ta
Baca selengkapnya
Siswa Baru, Ternyata Dia
“Eh, dia sekolah dsini juga?” gumamku lirih.“Dia? Dia siapa Ty?”usut Lusi yang samar-samar mendengar perkataanku sambil celingukan melihat sosok yang aku dimaksud.Sedangkan Dewi masih sibuk mengerjakan PR, eh ... menyalin PR-ku dalam buku tugasnya. Bell sekolah berbunyi, menandakan dimuainya pelajaran hari ini. Dewi pun mulai mempercepat menyalinnya. Teeettt.. [Bel masuk berbunyi]Semua anak sudah berkumpul dan duduk di bangkunya masing-masing sambil menunggu guru mata pelajaran datang. Oia, aku sekolah di SMU swasta favorite di kota Semarang, berakreditasi A. Itu sebabnya sekolahku mempunyai peratuaran dan disiplin yang lumayan ketat, tapi tak seketat pakaian renang para model bikini.Tak berselang lama bell berbunyi, Pak Cipto selaku guru mata pelajaran sejarah, beliau juga merupakan wali kelas kami datang bersama seorang anak, ya bisa ditebak itu anak baru.“Assalamu'alaikum anak-anak.” Pak Cipt
Baca selengkapnya
Perhatian Rendra
Sejak ada penghuni rumah kosong itu, yang tak lain kini ditempati Renra, Tya selalu bangun pagi. Bu Mirna pun terkejut dan kini tak ada kegaduhan akan acara membangunkan anak gadisnya.Tya mengintip dari jendela, masih ingin mengetahui apa yang dilakukan Rendra. Dan seperti biasa kamar Rendra terang benderang yang menandakan dia sudah beraktifitas dipagi hari. Itu salah satu yang membuat Tya kagum disamping ketampanan Rendra.“Busyet pria idaman banget, pagi-pagi dah ngelakuin aktifitas.” intip Tya dari jendela kamarnya pelan-pelan karena Tya takut kepergok lagi sedang memperhatikan Rendra.Tak lama berselang Tya turun kelantai bawah menuju dapur untuk membantu mamahnya menyiapkan sarapan.“Mau masak apa Mah?” sapa Tya kepada Bu Mirna yang sedang mengupas bawang.“Ini mau bikin nasi goreng, nasinya masih banyak mubazir kalo dibuang. Itu si papah pake ada acara makan malam di luar. Kak Andi juga ikut-ikutan, katanya dia
Baca selengkapnya
Mogok Lagi
Sore itu Kak Andi masih berkutat dengan motornya, motornya yang baru saja keluar dari bengkel. Saat dinyalakan motor Kak Andi memang hidup tapi lama kelamaan koh knalpotnya ngebul asap hitam. Kak Andi pun memeriksanya lagi.“Motornya kenapa lagi Kak?” Tya menghampiri Kakaknya yang belepotan, tangannya hitam kerena oli dan semacamnya.“Ne, motor masih aja ada kendala,” jawab Kak Andi, masih sibuk dengan alat bengkel seadanya tanpa menoleh ke arah Tya.“Lah bukannya baru aja bener, keluar dari bengkel kan tadi?" tanya Tya, keheranan.“Iya, kata Bang Asep sehernya kena, sementara diakalin dulu katanya. Tadi Kakak coba di sana aman-aman aja, eh sampe rumah malah mbrebet lagi ne motor,” kilas cerita Kak Andi menjelaskan.“Ya minta dibenerin lagi ma Bang Asepnya."“Rencananya gitu kalo ne tak otak-atik gak hidup-hidup juga, ya terpaksa nginep lagi ne motor di bengkel Bang As
Baca selengkapnya
Mamah Pingsan
“Mau pulang bareng lagi?” Rendra mengagetkan Tya yang sedang menunggu angkot. “Ayo, dari pada nunggu angkot kelamaan,” lanjut Rendra menawarkan tumpangan.“Beneran neh? Boleh dah, jadi ngirit ongkos hehehe,” jawab Tya sembari menghampiri Rendra."Enak aja gratis, bayar dong,” ledek Rendra.“Iihhh, perhitungan banget dah. Loe pulang sendiri ya bensinnya habis segitu dan nebengin gue ya sama habisnya segitu juga.” Tya sambil sewot.“Iya ... iya, cuman becanda juga,” jawab Rendra dan merekapun mulai pulang bersama.Dalam perjalanan pulang dari sekolah mereka mengobrol dan sudah lebih akrab dari hari sebelumnya.“Kenapa loe pindah ke sini?” tanya Tya basa-basi membuka percakapan.“Kamu orang ke-21 yang menanyakan hal itu,” jawab Rendra datar.“Ko sepertinya kaga suka pindah yah, kenapa?” selidik Tya.“Emang kelihatan s
Baca selengkapnya
Rumah Sakit
Merekapun sampai di rumah sakit dan Bu Mirnah langsung ditangani dengan baik. Bu Mirna ternyata cuman kecapean, dan harus rawat inap hingga pulih seperti sedia kala.“Ty, mamah dimana?” tanya Bu Mirna setelah sadar dari pingsannya.“Mamah sudah sadar? Mamah tadi pingsan di rumah dan Rendra mengantarkan mamah ke rumah sakit,” jawab Tya sambil menoleh kebelakang melihat Rendra .“Makasih ya Nak Rendra sudah menolong ibu ke Rumah sakit,” sapa Bu Mirnah kepada Rendra.“Iya bu, sama-sama,” ucap Rendra berterima kasih kembali secara sopan.“Udah, Mamah istirahat dulu aja,” kata Tya yang melihat ibunya terlihat kecapean.Mamah Tya pun menurti kata putrinya untuk istirahat, dan tertidur. Selagi Bu Mirna tertidur, Tya dan Rendra mengobrol di luar ruangan kamar Bu Mirna.“Makasih yah, udah ngebantu nganterin mamah ke rumah sakit,” ucap Tya, Rendra hanya tersenyum.&l
Baca selengkapnya
Termenung
Kak Andi pergi ke rumah sakit diantar temennya, karena motor Kak Andi masih di Bengkel. Setibanya di Rumah sakit, temen kak Andi langsung pamitan. “Maksih ya sob,” ucap kak Andi selepas temannya akan berenjak pergi dan langsung mencari ruang tempat mamahnya dirawat inap.“Kamu pulang aja sama Rendra, biar kakak yang jaga mamah. Besok juga Kak Andi gak ada kuliah,” kata kak Andi kepada adiknya.“Iya kak, kabari ya ka kalau ada apa-apa atau butuh apa,” jawab Tya.“Iya, tenang aja. Baik-baik di rumah, kalau takut sendirian minta Dewi apa Lusi suruh nemenin,” ucap kak Andi sembari mengelus rambut adiknya.“Oia, Ndra. Tolong sekalian anter Tya yah. Dan makasih sudah nganter mamah ke rumah sakit. Kali lagi makasih sekali ya Ndra,” lanjut Kak Andi mengucapkan terima kasih kepada Rendra."Iya Kak, gak papa."Rendra pun mengantarkan Tya pulang. sesampainya di rumah Tya, Rendra membukakan pin
Baca selengkapnya
Ojeg Cinta
Setibanya Rendra di parkiran “Enak aja, dikiranya aku kang ojeg kali, gak mau nunggu jalan bareng ke kelas. Hmm, apa dia malu jalan ma gue? Ngapain malu, gue kan cakepnya kebangeten,” guman Rendra sambil cekikikan.Sesampainya di kelas,“Untung Lusi belum dateng,” lirih Tya dalam hati sembari menengok bangku lusi yang masih kosong.“Lusi gak berangkat, Ty.” ucap Dewi yang mengetahui gelagat Tya mencari Lusi.“Kenapa dia? Sakit?”“Tau tuh Lusi, biasa dia. Sakit kaga tapi nitip surat ijin sakit ke gue,” ucap Dewi kesal karena nanti pulangnya tidak ada yang ditebengin.“Liburan kemana lagi dia?” usut Tya karena tahu kebiasaan Lusi yang suka plesir alias berlibur baik di waktu libur maupun dihari aktif sekolah.“Itu, katanya sepupunya baru datang dari Medan dan ngajak jalan-jalan gitu.”“Asyik ya jadi Lusi, terlahir kaya dan cantik lagi,&rdquo
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status