Share

10. Erna menghadapi bullying

Nasi Berkat 10

"Ehh, temen-temen, jangan ada yang mau beli krupuk Erna! Gak enak, kotor, jorok." Seorang gadis dengan rambut kuncir kuda, mencoba mengompori teman-temannya. Anak itu duduk di bangku kelas lima, itu artinya kakak kelas Erna.

Erna yang sedang menawarkan krupuk dagangannya, seketika mematung.

Anak-anak mulai berkerumun. Banyak yang berbisik-bisik, ada juga yang menatapnya tajam. Melihat dari ujung kaki hingga ujung kepala.

Entah punya masalah apa anak kelas lima itu dengan Erna. Tega sekali.

"Lihat, pakaiannya dekil, sepatunya kotor! Pasti krupuknya juga kotor."

Merasa menjadi pusat perhatian, seketika hati Erna menciut. Dia menunduk, tak berani menatap teman-temannya.

Setegar apapun, Erna tetap anak umur sepuluh tahun yang rapuh jika di bully.

Air mata itu perlahan menetes, makin lama makin banyak. Tak hanya membasahi pipi, tapi juga seragam dan kerudung lusuhnya. Erna terisak. Berdiri dikelilingi teman-temannya, menangis sesenggukan. Tangan kanannya menggenggam erat pla
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status