Share

14

Author: Beelovers
last update Last Updated: 2025-05-11 04:44:14

"Ayo kita pulang!" titah Tama yang langsung menarik tangan Nayla di depan Ratih dan Rafi.

Utama sengaja melakukan itu agar yang lain tahu, bahwa Utama bebas bisa menyentuh Nayla. Itu tandanya, Utama memiliki hak penuh atas diri Nayla. Bukan cuma jiwa dan raganya juga seluruh hati dan perhatian Nayla sudah tentu tetap memilih Utama. Karena saat ini, Nayla adalah istri Utama.

"Mas? Nayla belum kelar," ucap Nayla yang begitu kaget saat pergelangan tangannya di genggam oleh Utama dan setengah diseret untuk mengikutinya.

Rafi dan Ratih saling menoleh dan memandangi Nayla yang berjalan terpaksa mengikuti Utama. Dalam pikiran mereka jelas sama. Mereka bertanay tentang sosok tampan yang kini setengah menyeret Nayla dan tegas membawa Nayla pergi dari hadapan teman -temannya.

Utama memilih diam dan tetap menarik pergelangan tangan Nayla menuju ke arah mobilnya. Utama membukakan pintu mobil itu dan menyuruh Nayla masuk.

"Masuk Nay," titah Utama denagn suara begitu datar mmebuat Nayla tak bisa me
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • NIKAH KONTRAK DENGAN BIDADARI KAMPUS   54

    Jantung Nayla berdetak tak beraturan. Ia berdiri di ambang pintu, tangannya masih di gagang pintu yang baru saja ia buka. Pandangannya langsung tertuju pada sosok di dalam ruangan.Di sana, Utama terlihat duduk di sofa dengan posisi setengah berbaring, kepala bersandar pada sandaran sofa. Napasnya teratur, jelas sekali bahwa ia tertidur. Kemejanya sedikit berantakan, dan dasinya sudah terlepas.Namun, yang membuat dada Nayla sedikit mengencang adalah sosok wanita di ruangan itu.Seorang wanita berambut panjang, mengenakan gaun putih elegan, duduk di sofa berseberangan dengan Utama. Di hadapannya, ada tumpukan dokumen yang masih terbuka.Nayla menghela napas panjang, mencoba mengusir pikiran negatif yang mulai merayapi benaknya. Ia melangkah masuk dengan perlahan, matanya tetap tertuju pada wanita itu.Seolah menyadari kehadirannya, wanita itu mengangkat kepala dan tersenyum tipis."Oh, kamu pasti Nayla," katanya dengan suara lembut dan aksen yang sedikit asing.Nayla mengernyit. "Siap

  • NIKAH KONTRAK DENGAN BIDADARI KAMPUS   53

    Nayla datang ke Hotel milik Utama. Ini bukan pertama kalinya ia mampir ke tempat itu. Nayla sudah beberapa kali iseng main ke Hotel itu dan mengikuti beberapa acara yang di adakan di Hotel. Itu pun ajakan Utama bukan keinginannya sendiri.Semua karyawan sudah mengenal Nayla. Nayla mengangguk dan menyapa ramah semua karyawan yang ia temui di lobi sambil meletakkan satu plastik donat untuk cemilan mereka."Makasih Mbak Nayla," ucap salah satu staf di bagian pelayanan dan satpam yang kebetulan sedang berada di sana."Sama -sama. Mas Tama ada?" tanya Nayla sopan."Ada Mbak. Baru saja selesai meeting dengan klien dari luar," ucap staf itu memberitahu."Meeting? Sama klien luar?" tanya Nayla mengulang."Iya Mbak. Klien dari Turki, seorang wanita keturunan arab. Ia mau menjalin kerja sama dengan hotel ini," jelas staf itu lagi dengan jujur."Oh begitu. Ya sudah, ini bagi -bagi ya. Aku mau naik ke atas," jelas Nayla lagi."Saya antar Mbak?" tawar satpam itu. Ia sellau ingat kata -kata Utama,

  • NIKAH KONTRAK DENGAN BIDADARI KAMPUS   52

    Beberapa bulan kemudian ...Kandungan Nayla semakin besar, perutnya mulai terlihat membuncit. Selama ini, Nayla tidak melakukan apa -apa dan hanya bertugas untuk melayani suami saja.Utama tidak mau, Nayla kelelahan karena aktivitas yang padat.Nayla masih kuliah, semester depan Nayla baru akan mengambil thesis dan kemungkinan lulus lalu wisuda di tahun depan.Sekarang ini, sikap Utama juga sudah berubah seratus delapan puluh derajat. Lelaki dingin dan berwibawa itu sangatlah manja dan seperti anak kecil bila bersama Nayla.Seperti pagi ini, Utama masih saja memeluk Nayla dengan erat dan tidak mau beranjak dari tempat tidurnya. tangannya masih saja mengusap perut bunci istrinya sambil menunggu tendangan pagi yang sangat membuat Utama bersemangat menjalani aktivitas seharian ini."Mas ... Aku mau bangun dan buat sarapan ya?" bisik Nayla yang masih berada dalam dekapan Utama."Nanti. Sesekali gak usah buat sarapan. Kita beli aja," ucap Utama dengan enteng."Kok beli sih? Itu namanya pem

  • NIKAH KONTRAK DENGAN BIDADARI KAMPUS   51

    Malam di Bali terasa lebih hangat dari biasanya. Angin pantai yang semilir masuk melalui jendela vila, membawa aroma laut yang bercampur dengan wangi lilin aromaterapi yang Utama nyalakan di sudut ruangan.Nayla berdiri di depan cermin, masih mengenakan dress tipis berwarna pastel yang membalut tubuhnya dengan sempurna. Rambutnya tergerai panjang, matanya menatap pantulan dirinya sendiri wajahnya sedikit bersemu, bibirnya sedikit mengering karena terlalu sering digigitnya sendiri sejak tadi.Karena Utama…Pria itu duduk di tepi ranjang, hanya mengenakan celana panjang kasual dengan kancing terbuka di bagian atas. Tatapannya tak pernah lepas dari Nayla, mengikuti setiap gerakan kecil yang dilakukan istrinya dengan penuh hasrat."Kamu nggak mau mendekat?" suara Utama terdengar rendah, sedikit serak, seperti seseorang yang menahan diri terlalu lama.Nayla menelan ludah. "Kenapa aku yang harus mendekat?"Utama tersenyum miring, lalu bangkit dari tempatnya, mendekati Nayla dengan langkah p

  • NIKAH KONTRAK DENGAN BIDADARI KAMPUS   50

    Matahari pagi menyapa lembut di atas langit Bali. Angin laut yang segar berembus pelan, membawa aroma asin khas pantai yang menenangkan. Dari balkon vila mewah mereka, Nayla berdiri dengan balutan gaun putih tipis yang melambai terkena angin. Rambut panjangnya terurai, dan wajahnya tampak damai untuk pertama kalinya setelah semua yang terjadi.Di belakangnya, Utama mendekat, lalu melingkarkan lengannya di pinggang istrinya. Ia menyandarkan dagunya di bahu Nayla, menghirup aroma tubuhnya yang khas.“Apa yang sedang kau pikirkan?” bisiknya lembut di telinga Nayla.Nayla tersenyum tipis, menoleh sedikit ke arahnya. “Aku masih merasa ini seperti mimpi. Setelah semua yang kita lewati… kita akhirnya bisa merasakan ketenangan seperti ini.”Utama tersenyum kecil. Ia menarik tubuh Nayla lebih dekat, membuat gadis itu menempel erat di dadanya. “Ini bukan mimpi, Sayang. Ini kenyataan. Dan aku akan memastikan kita terus bahagia seperti ini.”Nayla menatap suaminya dalam-dalam. Mata lelaki itu pen

  • NIKAH KONTRAK DENGAN BIDADARI KAMPUS   49

    Jakarta menyambut mereka dengan hangat. Langit biru, lalu lintas yang sibuk, dan gedung-gedung tinggi yang menjulang seperti biasa. Namun, bagi Nayla, kota ini terasa berbeda setelah semua yang terjadi.Di dalam mobil, ia melirik Utama yang sedang mengemudi dengan fokus. Di kursi belakang, Raymond sedang berbicara dengan seseorang di telepon, sementara Lira hanya diam, sesekali melirik Nayla dengan raut cemas.“Nayla, kalau kamu capek, tiduran saja,” suara lembut Utama membuyarkan lamunannya.Nayla tersenyum kecil. “Aku baik-baik saja.”Utama menggenggam tangannya sebentar, sebelum kembali fokus ke jalan.Mereka langsung menuju apartemen, dan begitu tiba, Raymond serta Lira segera pamit. Ya, untuk sementara waktu, Utama memilih apartemen yang kecil agar ia bisa berduaan dengan Nayla lebih leluasa.“Kalau butuh sesuatu, kabari aku, Tam,” kata Raymond sebelum pergi.Utama mengangguk. “Terima kasih, Ray.”Saat pintu tertutup, apartemen terasa begitu sunyi. Nayla berdiri di ruang tamu, me

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status