Share

187. Mati rasa

POV Megantara

Dahiku mengerut mendengar siapa yang datang, ditambah mereka datang tanpa memberi kabar terlebih dahulu. Membuatku semakin bertanya-tanya.

Nando memang sempat menghubungiku beberapa waktu lalu, tapi untuk apa dia jauh-jauh datang ke Jakarta? Mungkinkah untuk mengucapkan rasa prihatinnya terhadapku secara langsung karena sebentar lagi aku juga akan berada di posisi Ervan?

Kami memang bicara cukup lama melalui ponsel. Berkali-kali dia mengucapkan rasa prihatin dengan apa yang aku dan Ervan alami. Kabar permusuhan yang terjadi antara aku dan Ervan memang sudah menyebar di Bali dan mereka sangat menyayangkan karena notabene kami adalah sahabat lama. Dulu, kami sering jalan bersama menghabiskan waktu luang hanya untuk sekedar minum kopi dan bermain gitar di tepi pantai, berbagi suka dan duka bersama. Tapi sekarang justru berakhir dengan masalah sebesar ini bahkan harus sampai saling serang di persidangan.

"Mereka teman saya, suruh masuk, saya segera turun," perintahku pada P
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
aku suka membaca
ahh udahlah, mules penasaran deh
goodnovel comment avatar
Desi Putri Msi
aduhhhh nunggu besuk keknya lama yaaaa
goodnovel comment avatar
Nur meini
Horroor banget sih thor, apakah bukti tentang Tes DNA yg di palsukan, atau aahhhhh bikin penasaran aja thor...... ada Denis juga..... yg penting MEGAN JANGAN LUPA BERDO'A, SUDAH IKTIAR TINGGAL WAIT AND SEE.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status