Share

Bab 272

Dua Pasang mata tajam saling memandang dengan kemarahan masing-masing. Mereka mungkin akan memutuskan sesuatu.

"Kenapa kau memanggilku?" Ibrahim bertanya dengan dingin dan tatapan kesal.

"Kau tahu aku memanggilmu," jawab Nigel.

"Aku tidak tahu."

Nigel menaikkan satu alisnya dan menghela nafas kesal. Dia sudah memikirkan sesuatu hal yang akan membuatnya jauh lebih rumit atau mungkin jauh lebih mudah, namun untuk sekarang, dia hanya ingin menghindari detektif dan kepolisian.

"Pertama, kau harus menjaga keponakan kamu itu, jangan sampai dia berbuat tak senonoh lagi. Ingin bunuh diri, ha?" Nigel menatap tajam.

"Katakan apa yang kau ingin aku lakukan? Aku yakin bukan karena Andira kau memanggilku," kata Ibrahim.

Suasananya menjadi dingin dan Ibrahim semakin kes, dia rasanya hanya ingin langsung menangkap Martin dan membunuhnya tepat sekarang juga. Dia tidak ingin main-main lagi.

"Martin ada di kota lain, mata-mataku sudah menemukan tempatnya," katanya.

"Lalu?"

"Datanglah ke sana,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status