Share

Chapter 126

Andira menatap keluar jendela, dia memikirkan sesuatu. Dia memikirkan apa yang dilakukan Hatice di rumah Ibrahim? Apa mereka juga saling menyukai? Apa yang terjadi? Ini bukanlah urusannya, namun dia merasa pemasaran akan hal itu.

Saat asik merasakan hembusan angin dari luar jendela yang terbuka, tiba-tiba pesan masuk ke dalam ponselnya. Pesan dari Martin.

"Datanglah lebih cepat, aku ingin bicara."

Andira hanya membacanya tanpa membalas pesannya. Dia mematikan kembali ponselnya dan hanya menatap keluar jendela. Kepalanya sudah banyak dipusingkan banyak hal.

"Kita langsung pulang atau mau singgah ke tempat lain Neng?" tanya Pak Mamat.

"Langsung pulang saja Pak."

Andira menjawab singkat, dan Pak Mamat hanya mengangguk. Laju mobilnya tidak begitu cepat, dan juga tidak lambat, sehingga hembusan angin yang menerpa wajah Andira begitu lembut dan terasa nikmat.

"Aku mendapatkan apapun yang kuinginkan, termasuk dirimu, Andira."

Ucapan Martin yang tiba-tiba muncul dibenaknya.

"Dia betu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status