Share

Chapter 179

"Kau katakan bahwa jika aku mendengarkanmu maka ibuku akan baik-baik saja!" Andira dengan suara keras membentak Ibrahim yang duduk di kursinya, dia terlihat mengerjakan sesuatu di mejanya.

"Well, kenapa begitu sedih, bukankah dia bukan ibu kangdungmu?" Matanya menatap Andira yang berdiri di hadapannya.

Bibi Andira terbuka tipis, matanya menatap dengan nanar, dan nafasnya putus-putus, dia merasa sesak lalu akhirnya duduk di kursi yang telah disediakan di hadapannya.

"Aku tidak akan pernah memaafkanmu! Kau melakukan semua ini hanya untuk dirimu saja, kau tidak peduli denganku, dengan ibuku...."

"Ibumu? Bi Ana bukan ibumu Andira!"

"Lalu siapa ibuku? Siapa orang tuaku Ha? Kau menghancurkan ku sejak awal! Kenapa kau melakukan ini padaku!?" Andira berdiri dan memukul meja dengan sangat keras, kedua tangannya tak merasakan panas dengan pukulan di meja, namun matanya sungguh nanar memandang Ibrahim.

"Andira..., Kau membuat masalah dengan tidak mendengarkan ku, kau bahkan tidak ingin kemba
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status