Share

Chapter 87

Di ruangan kerja itu, Martin dengan tatapan mengintimidasi dia menatap Ibrahim yang duduk di sebrang meja. Dia menatap pria itu dengan penuh rasa heran dan bingung i gun memulainya dari mana. Dua memejamkan matanya beberapa detik, menghela nafas dan mulai membuka mulut. 

"Sejak kapan kau berhubungan dengan adikku?" Tatapannya serius namun tak begitu tajam. 

"Apa itu bagian dari pekerjaan?" Ibrahim bertanya balik dengan suara berani, dan tatapan yang juga berani menatap sang atasan. Mendengar jawaban dan tatapan berani itu membuat Martin mengernyit dan sedikit menganga tipis. Dia yang tadinya mencondongkan tubuhnya kini perlahan menyandarkan tubuhnya ke punggung kursi. 

"Ini masalah pribadi adikku dan aku." 

"Kalau begitu tolong jangan sangkut pautka

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status