Share

Dilema Arumi

Kedatangan Bang Agam menghentikan pembicaraan Adam. Padahal aku masih ingin bertanya, benarkah Adam serius dengan ucapannya atau hanya sekedarnya karena merasa kasihan padaku dan Delima.

"Assalamualaikum Rumi dan Adam," ucap Bang Agam sembari memandang kami secara bergantian.

"Wa'alaikumsalam," jawab Adam seraya mempersilakan Bang Agam masuk.

"Sebaiknya Adam ikut masuk juga bersama kami, agar orang-orang tidak salah anggap lagi."

Permintaan Bang Agam membuat Adam urung melangkah, padahal dari gelagatnya tadi kulihat ia akan segera kembali ke rumahnya.

Bang Agam dan Adam duduk di teras, sementara aku masuk terlebih dahulu hendak menyuguhkan mereka teh.

"Kamu 'kan hakim Mahkamah Syar'iyah Dam, menurutmu bagaimana jika aku dan Arumi menikah kembali?"

Sayup aku mendengar suara Bang Agam bertanya pada Adam saat melangkah membawakan mereka teh dan roti bakar isi coklat yang baru saja aku buatkan.

Aku berhenti, hendak mendengar jawaban apa yang diberikan Adam.

"Boleh saja Bang, asalkan Arumi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status