Share

Keputusan Arumi

Bismillah, lafazku dalam hati sambil menggelengkan kepala mantap. Semoga ini keputusan yang benar dan tidak akan pernah kusesali nantinya.

Perlahan aku mengangkat wajah dan menatap Bang Agam. Terlihat wajahnya pias dan sedikit kaget. Mungkin ia tidak menyangka jika aku akan menolak untuk kembali padanya.

"Karena Adam?" tanyanya dengan suara bergetar.

Lagi, untuk kedua kalinya aku menggeleng mantap. Meski sedikit terpengaruh dengan apa yang kudengar dari pembicaraan Adam dan Mak Jannah pagi tadi, juga dari lisan Adam sendiri barusan. Namun, aku belum berani berharap banyak padanya. Jadi, keputusan ini murni dari dalam diriku sendiri. Hasil perenungan berbulan-bulan.

"Aku yakin, aku bisa membesarkan Delima sendirian, Bang," ucapku pelan agar tidak semakin menyinggung Bang Agam.

"Kamu egois, Rumi."

Kekesalan Bang Agam begitu nyata dari gurat wajahnya. Sorotan matanya menatapku dalam seakan hendak protes dengan keputusanku.

"Lebih egois lagi jika aku kembali padamu Bang, sementara ada Mon
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status