Share

48. Si paling jago

"Saya jago loh bakar jagung."

Aku sama sekali tidak berniat untuk menjawab ucapannya itu. Lagipula siapa yang perduli kalau dia jago membakar jagung?

"Wah! Saya enggak nyangka loh kalau Mas Adnan bisa bakar jagung? Kebetulan saya lapar dan enggak cukup cuma satu jagung aja. Boleh dong kalau Mas Adnan bakarin saya jagung? Pasti enak deh!"

Aku langsung menoleh pada Kale yang menanggapi ucapan Adnan. Dengan senyum bodohnya, anak itu menyerahkan nampan jagung yang isinya masih banyak ke arah Adnan.

"Yang lain juga kayaknya belum kenyang cuma makan satu jagung doang. Gimana kalau Mas Adnan tunjukan kehebatan Mas Adnan dalam membakar jagung di hadapan semua orang? Bisa-bisa Mas Adnan bakalan jadi karyawan terbaik tahun depan nih!"

Aku memalingkan wajah, berusaha menahan tawa mendengar ucapan Kale yang berlebihan.

Ikut dengan permainan yang dimainkan oleh Kale, Anak-anak lain ikut menimpali ucapannya.

"Wah! Benar banget. saya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status