Share

Bab XLIV : Aneh bisa bikin jadi puitis.

“Jeng nanti jangan sampai lupa ya, itu anak-anak harus diajak pergi lihat pameran. Jadi biar mereka ada gambaran. Apa-apa yang perlu dipersiapkan.” ujar ibu Winda mengingatkan sambil menahan tawa senang.

 Ibu Ratih mengangguk dengan wajah mengulum senyum, ”Pasti jeng nanti akan aku paksa kalau sampai itu anak pakai alasan sibuk.” katanya lagi menegaskan.

 “Iya anak-anak mah kalau sudah kerja sulit untuk diajak pergi. Selalu saja pekerjaan dijadikan alasan.” sahut ibu Winda lagi.

#

 “Ya ampun jeng! Dirimu itu pergi ke mana? Kok tiba-tiba menghilang. Mana pergi enggak bawa tas, ponsel juga ditinggal.”omel Zia begitu melihat sahabatnya itu kembali ke kantor.

 Nara hanya bisa memasang senyum bodoh sambil menarik kursi kerjanya.

 “Kamu bukan ke sebelah kan?”tebak Embun sambil mengalihkan pandangan menatap Nara.

 Lagi-lagi Nara hanya memasang senyum bodoh di wajahny
Meg Cloudy

Bagaimana ya kelanjutan nasib Nara selama di pameran? Ketemu enggak kira-kira Ara sama Davina? Ditunggu ya pembaca lanjutannya. Jangan lupa vote dan reviewnya ya. Terima kasih 😁♥

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status