Share

Malam Pertama yang Tertunda

 "Kau mau?" tawar Meliana sekali lagi.

 Selimut yang sudah Arga tendang sembarangan itu membuat Meliana semakin bersemangat menggoda, ia tidak mau membahas masalah semalam yang masih menjadi tanda tanya, Meliana hanya akan melukis hari libur suaminya itu dengan kenangan yang indah.

 "Amel," panggil Arga sekali lagi, menjentikkan jemari agar Meliana mendekat.

 Meliana bergeleng, ia putar handle pintu kamar untuk segera menyiapkan sarapan, perut itu sudah berbunyi dan ajang mandi bersama tentulah membutuhkan waktu yang tidak singkat, dia harus bersiap, begitu juga Arga nanti yang membutuhkan tenaga ekstra untuk seharian menyekapnya di kamar.

 Tidak ada maid di rumah besar ini, semua Arga lakukan seorang diri dari mulai bersih-bersih sampai menyiapkan makanan, sekarang ada dirinya yang bisa membantu dan meringankan beban sang suami.

 Suara denting alat masak dan aroma yang mulai menyeruak membuat siapa saja yang bernafas

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status