author-banner
Rien rini
Rien rini
Author

Novels by Rien rini

Mengandung Benih Rahasia Atasanku

Mengandung Benih Rahasia Atasanku

Akibat jebakan semalam, Elena tak menyangka ia akan menghabiskan malam bersama Aditya-atasannya di malam puncak Employee Gathering hingga kemudian tumbuh calon nyawa mungil di rahimnya. Aditya yang berstatus duda itu menolak untuk bertanggung jawab dan memberikan cek sebagai gantinya. Dirundung malu, trauma dan rasa takut yang luar biasa, Elena memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Bagaimanakah kelanjutan kisahnya? Yuk, ikutin kisah mereka!
Read
Chapter: Mendadak Ngidam
Pikirnya, bisa langsung kembali. Ternyata, diminta duduk di ruangannya dulu. "Tunggu Ardi bawa teh hangat ke sini!" katanya. Elena mendongak, lalu menggelengkan kepalanya. "Saya sudah lebih baik, Pak. Jangan merepotkan!" balasnya segan, ia suka Aditya berbaik hati, tetapi ia harus tetap waspada dan menjaga hati. "Kamu mau saya yang buatkan?" "Eh, bukan itu! Maksud saya, ini jadi merepotkan pak Ardi. Nanti, kalau ada yang curiga, bisa—" "Ardi membuat di sebelah ruangan ini, tidak perlu cemas!" potongnya melirik Elena yang tampak panik. "Kenapa kamu selalu panik begitu?" Kening Elena mengerut, tak menduga saja Aditya akan banyak bertanya dan berbicara padanya, apalagi sampai kepikiran untuk perhatian. Tetapi, memang tadi pagi ada perubahan pada laki-laki itu. "Kamu panik, cemas dan ketakutan. Apa saya menyeramkan?" tanya Aditya menatap lekat wanita yang telah ia nikahi itu, Ardi yang baru saja masuk hampir tertawa, pasalnya bos mereka memang menakutkan dan ketus.
Last Updated: 2025-12-10
Chapter: Karena Anda!
Elena melirik tangan Aditya yang melingkar di sepanjang bahunya, dagu lelaki itu pun berada tepat di keningnya. Perlahan ia mendongak, mencari sorot mata lelaki itu. "Ada apa?" tanya Aditya memelankan suaranya, jarak wajah mereka hanya selebar alis. "Apa saya aman?" balas Elena alih-alih menjawab, wanita itu justru tampak ketakutan. Aditya mengerutkan keningnya, mencari alasan dari mata bening nan mendung Elena, kilatan trauma atas kejadian malam itu terlihat jelas. Ia tak menyangka Elena mengalami trauma. "Ya, ini saya, Aditya!" katanya. "Pak Aditya, suami saya?" tanya Elena abu-abu, jari-jarinya tampak meremat ujung kaosnya. "Ya, kamu bersama saya, Ele. Ada apa?" Bukan kata-kata sebagai jawabannya, tetapi air mata Elena yang mewakili, ia menangis tanpa suara dan begitu menyesakkan. Melihat itu, hati kecil Aditya berubah tak tega. Walaupun pernikahan itu terpaksa dan ia tak menyukainya, tetapi harus disadari kalau Elena tidak bersalah, wanita itu hanya korban
Last Updated: 2025-12-03
Chapter: Tinggal Di Rumah Mertua
"Is-tri?" Dunia Liona seakan berhenti, otaknya tak mampu berpikir lagi. Aditya menipiskan bibirnya. "Aku jelaskan nanti, sekarang aku harus pergi. Hati-hati!" Lelaki itu langsung duduk ke bangku kemudi, memundurkan mobilnya kemudian pergi dari pandangan sang mantan. Rasa bersalah dan semua penyesalan, hadir tanpa sisa, sakitnya kian merasuk lebih dalam. Mereka masih mempunyai harapan yang sama, bahkan cinta itu masih sangat ada, tetapi waktu untuk berjuang harus mundur kembali karena jebakan sialan malam itu. Rahasiakan! Liona menggigit bibir bawahnya, ia harus menjaga rahasia itu, pernikahan yang janggal dan masih membutuhkan penjelasan. "Apa ini permainan ibumu lagi?" gumamnya geram. *** Terlepas dari satu masalah, nyatanya tidak membuat Elena benar-benar tenang. Sesampainya di rumah milik mertuanya, Aditya yang ingin tinggal mandiri lantas ditentang. "Kondisi istrimu begitu, Ditya! Dia nggak bisa ditinggal sendiri, belum lagi hubungan kalian yang nggak ada
Last Updated: 2025-12-01
Chapter: Bertemu Mantan
Nyatanya, walaupun dirinya seorang duda dan menjabat sebagai presdir, merapikan sprei saja tidak bisa sehingga pelan-pelan Elena membantu, setelah Vera keluar kamarnya. “Apa ada yang sakit?” tanya Aditya waswas, sebab Elena tak kunjung memejamkan mata. Elena menggelengkan kepalanya. “Sudah hampir pagi, mualku mau datang,” jawabnya. Sejak positif hamil, Elena tak perlu melihat jam dinding atau di ponselnya untuk tahu kapan pagi tiba. Rasa mualnya akan datang, bergejolak kemudian merangkak naik dari perut ke kerongkongan, membuat mulutnya terasa pahit juga panas, ditambah lagi kepalanya berdenyut sehingga ia kesulitan untuk tidur meskipun masih sangat mengantuk. Aditya mengatupkan belah bibirnya, ia seakan tak diberi ampun dan jeda sama sekali sejak kejadian itu hingga pengakuan Elena, hidupnya terasa kacau, setiap saat mendebarkan dan menguras pikiran. Dirinya yang dulu bebas memutuskan dan bersikap, sekarang serba terbatas. Bahkan, tidur pun harus terganggu dan tegang seperti
Last Updated: 2025-11-19
Chapter: Malam Pertama Berdarah
Kram dan nyeri bercampur menjadi satu, Elena pikir dengan berbaring tenang di kasurnya akan membuat rasa sakit itu mereda, nyatanya terus berlanjut, apalagi keberadaan Aditya yang juga ada di kamar bersamanya, membuatnya gugup dan kurang nyaman. “Pak,” panggilnya pada lelaki yang sedang duduk di dekat jendela sambil memejamkan mata itu. “Pak Ditya!” panggilnya lagi. Mendengar itu, Aditya lantas membuka matanya, ia belum tidur dan sepertinya tidak akan bisa tidur, matanya terpejam hanya untuk menenangkan diri saja. Pria itu menoleh. “Ada apa?” tanyanya. “Sa-sakitnya belum hilang,” jawab Elena sambil meletakkan tangan ke atas perutnya. Aditya sontak berdiri, wajahnya berubah lebih serius dengan kedua alis tebal yang menekuk. Sejak tadi itu yang Aditya khawatirkan, ia seakan belum siap jawaban bila terjadi sesuatu pada Elena. “Ck! Buka selimutnya!” titahnya, Aditya berdiri di samping ranjang. Elena patuh membuka selimut yang menutupinya itu, tangannya tampak gemetaran, keja
Last Updated: 2025-11-18
Chapter: Serba Mendadak
“Len, mereka siapa?” Dewi melihat satu per satu wajah tamunya yang datang bersama Elena. “Em, mereka—” “Saya kekasihnya Elena, Bu Dewi. Kedatangan saya beserta keluarga ke sini untuk bersilaturahmi sekaligus meminang Elena,” potong Aditya sembari maju ke depan, tepat di samping Elena. Dewi tampak terkejut mendengar pengakuan Aditya, sebab sejak Elena pergi ke ibu kota dengan niat bekerja, ia belum pernah mendengar putrinya itu mempunyai kekasih. Bahkan, terakhir kali Elena mengatakan belum memikirkan soal pernikahan. Tetapi, sekarang semuanya berbalik. “Buk, maaf kalau Lena nggak pernah cerita, aku malu. Tapi, Pa-Mas Ditya punya niat serius ke aku dan nggak mau nunda. Keluarganya juga udah kenal Lena, Buk,” jelas Elena gugup. “Oo, ya sudah! Ayo, masuk dulu!” ajak Dewi kemudian membuka lebar pintu rumahnya. Aditya bersama orang tuanya pun masuk, bangunan rumah Elena masih terbilang lama, tetapi justru itu lebih kuat strukturnya, di dalamnya pun terlihat cukup lega dan
Last Updated: 2025-11-16
Nikah, tapi Gengsi!

Nikah, tapi Gengsi!

“Enak aja dijodohin, kayak aku nggak laku aja!” Sam, pemuda tampan lagi sukses yang sangat dibanggakan. Kriterianya mencari pendamping hidup tidak main-main, penampilan menjadi nomor satu dan sama pintarnya dalam berbisnis. Namun, kriterianya yang sangat tinggi tidak pernah sesuai dan sulit mendapatkan restu keluarga. Bahkan, gadis yang sudah lama dia sukai, justru jatuh hati pada temannya sendiri. Rasa gengsi dan kecewanya itu membuat Sam setuju dengan perjodohan yang direncanakan keluarganya, dia setuju menikahi Bulan, gadis berhijab. Sam mengira Bulan tidak menarik, menyusahkan, tidak seksi dan bodoh dalam bisnis. Ternyata, dibalik penampilannya yang sederhana dan cenderung suka diam, Sam terkejut dengan sosok Bulan sebenarnya, Bulan membuatnya ketar-ketir dalam segala hal dan merasa ingin selalu diperhatikan. Akan tetapi, dia selalu kalah dengan gengsi dan hatinya yang masih menyukai Sita hingga dia berniat menikahi Sita, lantas melepaskan Bulan. “Kalau Abang mau cerein aku, minimallah cobain tidur sekali!”tantang Bulan.
Read
Chapter: Memilihmu
Entah sihir apa yang ada pada diri istrinya itu, Sam merasa semuanya berbeda. Nama Sita yang dulu menguasai hatinya semakin ke sini semakin pudar, bahkan saat wanita itu memintanya bertemu, Sam memberikan alamat rumah sakit. "Iya—" Bulan tercekat melihat siapa yang datang, wajah itu tak mungkin ia lupakan. "Sebentar, saya panggilkan ya, duduk dulu!" Bulan menunjuk kursi tunggu di depan ruangan itu. Sita mengangguk, ia sendiri tak menyangka dan berpikir Sam yang sakit sampai tadi sebelum ke rumah sakit mampir membeli buah untuk teman istimewanya itu. Ternyata, bukan Sam, melainkan bapak mertua lelaki itu. "Bang, ada temennya," Kata Bulan. "Dia di depan, Bang," tambahnya. Sam yang tadi baru saja membalas email lantas berdiri, alih-alih keluar sendiri, lelaki itu yang tadinya sudah mengambil dua langkah, kembali lagi dan mengambil tangan Bulan untuk digenggam. "Iya?" "Ikut gue ke depan!" Walaupun cukup aneh dan tidak tahu maksud suaminya, status lelaki itu masih harus B
Last Updated: 2025-10-18
Chapter: Abang Bisa Ceraiin Aku!
Cukup mengerikan Sam datang ke rumah sakit tempat tujuan mertuanya akan dipindahkan, prosesnya cukup rumit tadi, tetapi beruntung kondisi mertuanya membaik dan memenuhi peraturan untuk bisa dipindahkan. Mereka masih menunggu, Bulan tampak lebih tenang dari tadi pagi saat kabar itu baru diketahuinya. Bulan langsung ingin pulang, bahkan sudah siap ke terminal, beruntung mami dan papi mengetahuinya sehingga mereka mengajak Bulan berkoordinasi dengan pihak rumah sakit besar di sini sembari terus meng-update hasil perkembangan terbaru. Sebenarnya, tak lama juga Sam terlewat, tetapi seperti sudah lama sekali dan terlewat beberapa kejadian. Matanya menyapu seisi ruang tunggu, istrinya ada di sana, duduk bersandar pada tiang pembatas dengan wajah pucat dan basah. Semalam wanita itu demam, pun nekat melayaninya, wajar saja jika Bulan kurang sehat. "Lan," panggilnya sehingga wanita itu mendongak, menatapnya. Bulan terdiam, ia masih tak menyangka benar suaminya akan datang, walaupun mer
Last Updated: 2025-10-17
Chapter: Kejadian Semalam
Tubuh Bulan nyaris menindih suaminya, Sam sendiri tidak menyangka jika tindakannya tadi akan seperti sekarang. "Aku—" "Diem! Gue bantu kompres, lo nurut!" potong Sam lantas menyingkirkan tubuh Bulan dari atasnya, lalu berdiri. Wajah lelaki itu memerah, dadanya berdebar-debar, ia tahu benar ukuran istrinya itu sejak malam setelah pernikahan. Dan tadi, astaga menempel padanya sampai nyaris tersedak, padahal tidak meminum apa pun. Sam mengeram dalam hati, tak pernah ia salah tingkah, bisa-bisanya dengan Bulan ia seperti pria baik-baik yang tak pernah dibelai. "Argh, resek! Udah kasih obat aja biar tenang dia, gue juga aman. Kalau dia sakit kan gue juga yang repot, mana disalahin mami, parah!" gerutunya, tangannya bergerak cepat mengambil kompres, obat, roti dan air mineral, semuanya di satu nampan, lalu dibawanya ke atas. Langkahnya sedikit mengendap, bahaya jika maminya bangun dan ketahuan, bisa digantung besok. "Duduk!" titahnya begitu di kamar. Bulan yang memili
Last Updated: 2025-10-16
Chapter: Bulan Sakit
“Ta, mual?” Sam melihat gejala aneh pada temannya itu. Sita yang menyadari keberadaan Sam spontan menghapus jejak basah di mulutnya kemudian berbalik dan tampil biasa. “Em, enggak, ini kayak nggak enak aja minumannya. Oiya, gimana? Kamu butuh apa ini?” Sita mencoba mengalihkan perhatian. Sam menggelengkan kepalanya, ia hanya menarik tangan Sita untuk ikut bersamanya selagi Leon sibuk dengan urusan yang lain, kebetulan pria itu bertemu kawan lama di sana. Di meja sudut bar itu dengan minim pencahayaan, Sam mengajak Sita duduk berdua di sana. Wajah Sita cukup terlihat tegang, pasalnya ia khawatir kalau mendadak mual di depan Sam dan pria itu akan curiga kepadanya, sedangkan semua itu haruslah terungkap usai ia menikah dengan Leon sebentar lagi. “Ada apa, Sam?” tanya Sita menunggu. Sam meletakkan sesuatu ke meja, menggesernya tepat ke depan tangan Sita yang indah di matanya, Sita suka sekali memakai gelang. “Apa ini?” Sita membukanya, matanya melebar begitu melihat hadiah a
Last Updated: 2025-05-20
Chapter: Bab 10. Dimanfaatkan
"Iya, Bang?" Bulan mengerutkan keningnya tipis, mereka sudah berada di kamar dengan pintu terkunci rapat. "Abang mau sesuatu?" Sam memejamkan matanya singkat, pusing sekali menghadapi wanita satu itu, selain penampilannya yang membuat sakit mata, ternyata juga banyak bicara dan pandai sekali memberikan jawaban yang sialnya terkadang Sam banyak kalahnya. "Lo tau kalau harus jaga nama baik gue, kan? Bisa-bisanya, lo ke luar kamar nggak bilang-bilang, hah? Kalau mami tanya gue di mana, gimana? Lo jawab apa? Gue habis kabur, terus capek, akhirnya molor bangun gitu?" tuduh lelaki itu sambil menunjuk wajah Bulan. "Abang tenang aja, aku nggak jawab gitu kok. Maaf ya, Bang, aku nggak pamit. Tadi, dingin aja di sini dan kalau aku udah coba bangunin kamu, tapi rada susah. Maafin ya, Bang?" Alih-alih ikut meledak seperti Sam, Bulan justru mengambil bawahnya sehingga amarah lelaki itu hilang. "Yaudah, lo harus tau itu pokoknya. Beda kalau nanti udah tinggal di rumah sendiri, lo bebas mau pam
Last Updated: 2024-07-22
Chapter: Bab 9. Malam Pertama di Rumah Suami
"Ngapain kamu tanya soal Sita?" tanya Sam melotot dan manyun pada Bulan, mereka sedang berada di kamar lama Sam sekarang seperti yang mami Dara mau. Bulan menggedikkan kedua bahunya. "Tanya aja, Bang. Kalian deket banget tadi sampe pelukan, dia bukan mah-" "Nggak usah ceramahin gue!" potong Sam menutup telinganya, lalu bergegas mengganti baju tanpa peduli saat itu Bulan pun kesusahan melepaskan aneka aksesoris di kepalanya, sepanjang perjalanan kembali ke rumah pun seperti itu, masih menempel di kepala Bulan. "Gue mau ke luar, lo tidur aja sendiri!" "Bang, kalau mami sama papi tanya gimana?" Bulan berusaha menahan suaminya itu, sungguh dia harus ekstra sabar menghadapi Sam. "Bebas lo mau ngarang apa, intinya kasih tahu mereka baik-baik!" jawab Sam menggeser tubuh Bulan sehingga dia bisa segera ke luar dan pergi ke tempat yang sudah dia janjikan bersama teman yang lain, termasuk ada Sita di sana bersama Leon. Bulan memejamkan matanya sembari mengusap dada, baru saja satu hari dia
Last Updated: 2023-10-02
Mas Duda Suamiku

Mas Duda Suamiku

Hutang budi keluarganya yang begitu banyak harus Rena tebus dengan sebuah pernikahan, dia terpaksa menerima pinangan dari anak pimpinan tempat bapaknya bekerja demi kelanjutan hidup dan jaminan kesehatan kedua orang tuanya diusia senja. Rena yang kala itu baru berusia 24 tahun harus menikah dengan Noah yang terpaut sepuluh tahun diatasnya, terlebih lagi Noah adalah seorang duda tanpa anak, istri pertama Noah meninggal dunia satu bulan setelah mereka menikah dan itu membuat Noah goyah menjelang kenaikan jabatannya, dia butuh seorang pendamping yang bisa menegakkan wibawanya. Dan pernikahan itu berjalan dengan lancar, Rena kira menikah dengan duda akan seindah seperti kisah yang dia dengarkan di kampus dan tempat magangnya, ternyata tidak. Banyak hal yang harus dia imbangkan dengan Noah, sering terjadi perdebatan diantara keduanya sampai-sampai mereka tidak bertegur sapa, ditambah lagi dia harus menghadapi Noah yang masih terjebak masa lalu, membandingkan Rena dengan mantan istrinya yang telah tiada, dalam semua urusan termasuk ranjang. Awalnya Noah tidak terlalu menuntut banyak padanya, berkata akan menjalani rumah tangga ini bertahap dimulai dari teman, dan semua itu hanya angin bagi Rena, dia harus melayani suaminya meskipun hatinya belum cinta dan tidak jelas Noah sudah mencintainya atau tidak. Lelah, sempat terbesit dibenak Rena, ingin dia pergi dari Noah dengan semua ketidak jelasannya itu. Namun, hatinya sudah jatuh cinta, dia terpenjara dalam perasaannya, begitu juga dengan Noah. Akankah mereka mengakui perasaan itu dan memulai semuanya dari awal? Cover by Canva RienRini
Read
Chapter: Malam Pertama yang Gagal
Serangkaian acara pernikahan telah mereka selesaikan hari ini, orang tua Rena sudah pulang lebih dulu mengingat mereka sangat rentan dan melihat keramaian yang ada dari keluarga Noah justru membuat mereka pusing tujuh keliling, berbeda dari Rena yang begitu menikmatinya karena dia memang tipe yang suka keramaian."Ini kamarnya mas Noah, masuk saja!" ucap salah satu saudara Noah yang mengantar Rena masuk lebih dulu.Rena mengangguk sembari mengucapkan terima kasih, kemarin sudah ada satu koper bajunya yang dibawa ke sini, dia seperti tengah mengadakan staycation saja. Rena melangkah masuk, kamar yang begitu indah untuk ukuran laki-laki dewasa seperti Noah, bahkan bisa dibilang jauh lebih rapi dari kamar Rena di rumah, pasti Noah akan sakit-sakit kalau tidur di rumahnya.Bruk!"Mas Noah lagi di bawah ya?" dia bergumam sambil mengedarkan mata.Rena lepas dan berniat membersihkan diri lebih dulu, dia ambil baju tidur
Last Updated: 2022-02-08
Chapter: Hari Bahagia
"Kebayang tidak malam pertama sama mas dudamu itu, Ren?" Heti sudah mau terjungkal membayangkannya.Pipi Rena sontak memerah, dia saja tidak membayangkan hal itu, lebih kepada rutinitasnya di rumah setelah menjadi istri sah Noah nantinya. Kalau di kantor ini saja dia semakin dihormati karena status baru yang diumumkan beberapa saat lalu, tentu saja di rumah nanti dan keluarga besar Noah ikut berubah, sejauh ini masih keluarga inti yang Rena temui, belum keluarga besarnya."Hush, kamu jangan bahas itu!" Rena sergah temannya. "Kalau ada yang dengar, bisa jadi aku dikiranya menikah hanya karena malam pertama!""Ahahahaha, semua gadis kalau menikah pasti mikir itu, Ren. Cuman nih, mas dudamu sudah pengalaman, dia pasti tidak akan kesulitan mencari lubangnya, ahahahahah."Ya ampun, Heti!Rena bergeleng tidak percaya dengan temannya ini, jujur dia tak memikirkan hal itu, dia berdebar akan hari bahagia
Last Updated: 2022-02-06
Chapter: Panggilan Mas
Banyak pasang mata yang menyerbu Rena dan Noah, dia anggap wajar karena gadis sepertinya yang pas-pasan harus bersanding di samping Noah, berjalan dan duduk bersampingan dengan Noah."Mas, kenapa duduk di sini?" tanya Rena, dia merasa tidak nyaman saja jadi pemandangan bangku depan.Mas, panggilan yang Noah sepakati bersama Rena selama di luar kantor, itu berlaku selama Rena bekerja karena Noah berpikir Rena harus resign setelah menikah dengan dirinya, dengan begitu bila dia ada tugas ke luar kota atau negeri, Rena akan ikut bersamanya tanpa ada kendala.Noah berpindah ke depan tanpa menjawab, seketika dia paham kalau orang di bangku depan mereka tengah melirik sembari menilai penampilan Rena, Noah rasa setelah menikah harus banyak yang dia ubah dari gadis itu."Mas, kenapa pindah ke depan aku?" bertanya lagi sambil memilih menu.Ya ampun, ini makanan mahal semua loh!"Biar kamu tid
Last Updated: 2022-02-06
Chapter: Kesan Pertama
Seperti biasanya, setiap kali ada petinggi perusahaan datang berkunjung ke kantor cabang, semua pekerja diharapkan berdiri di lobby guna menyambut rombongan orang penting itu, Rena ada di barisan paling ujung, memakai kemeja merah terang dengan penuh percaya diri.Hari ini, dia akan bertemu calon suaminya, pinangan itu sudah dinyatakan sah, mereka akan menikah dalam waktu dekat dan kesempatan yang ada harus mereka gunakan dengan baik, selagi senggang, Noah ajak Rena bertemu, dia ingin memastikan ketulusan dan seberapa pantas Rena menjadi istrinya."Ren, ssstt ... tuh yang katanya pimpinan muda!" Heti berbisik sambil menyenggol lengan Rena, mereka sedikit membungkuk di sini. "Coba, kali intip sedikit!"Rena sedikit menegakkan tubuhnya, dia mengintip dan mencoba menerka di mana wajah Noah berada, dari beberapa orang di sana, dia harus mencari yang paling tampan seperti yang dia lihat di internet semalam.Itu!Rena
Last Updated: 2022-02-05
Chapter: Aku Mau
"Ren, sudahlah ikuti saja, lagipula menikah sama duda itu enak tahu!" Heti, si kompor meleduk yang mendukung ratusan persen pada Rena.Rena memicing, "Apanya yang enak?" balasnya sengit."Ya, enak. Dia itu pewaris perusahaan, terus duda tidak punya anak, kurang apa lagi kalau kamu sudah nikah sama dia, kamu jadi istri tunggal dan warisannya jatuh ke kamu. Terus nih, Ren ... enak sama yang berpengalaman menikah, dia tahu dan bisa bimbing kita, ibarat kata kita tidak perlu susah membuat rules rumah tangga, dia sudah seperti lampu penerang jalan," jelas Heti."Huh, tapi'kan aku masih perawan."Rena masih belum bisa menerima perjodohan ini, lebih tepatnya dia tidak punya pilihan, ini perjodohan yang harus dia terima, dia tidak bisa menolak, bisa dia katakan itu paksaan mengingat kedua orang tuanya mempunyai hutang budi banyak pada keluarga kaya raya itu.Bapaknya bekerja lama sebagai supir di sana, semua keperluannya
Last Updated: 2022-02-05
Nice to Meet You Again

Nice to Meet You Again

Setiap ada pertemuan selalu ada perpisahan dan di setiap terjadi perpisahan, semua orang berharap bisa bertemu dengan hal yang lebih baik lagi. Meliana Sekar Dewi, keputusan menikah diusia muda dengan pria yang ia cintai berakhir dengan kisah pahit, tiga tahun pernikahannya berlalu dan dia tidak kunjung hamil. Natan-suami Meliana memutuskan untuk menikah kembali dan sesuai dengan janji keduanya, Meliana memilih untuk mundur daripada berbagi suami, gelar janda kini ia sandang. Arga Pradipta, dia teman lama sekaligus cinta monyet Meliana. Pernikahannya bersama sang istri juga tidak berumur panjang karena penyakit kronis itu merenggut nyawa Nia-istri Arga dalam waktu yang singkat, sampai detik ini dia tidak kunjung bisa melupakan Nia, bahkan dia hapus niat untuk menikah lagi. Suatu hari Meliana dan Arga dipertemukan kembali, tanpa ada yang berencana ataupun berharap, keduanya pun bersikap acuh seolah tidak pernah mengenal satu sama lain. Apa takdir akan menyatukan mereka dan membuat cinta monyet itu menjadi nyata?
Read
Chapter: Nice To Meet You Again, Mel
Natan dan semua masa lalu itu sudah berlalu kini, bahkan maaf yang sempat tertunda dan termaafkan tanpa diminta sudah berlayar juga hari itu.Meliana tatap lembar kosong di tangannya, itu milik Kirana seutuhnya, dia dan Arga telah berjanji untuk menutup masa lalu dan mengukir kenangan indah baru bersama.Biarlah cerita buruk yang mereka lewati di masa itu menjadi dogeng untuk anaknya sebelum tidur tanpa dia tahu siapa peran sesungguhnya di dalam sana.Hari ini, yang ada di depan Kirana hanyalah keluarga yang bahagia, keluarga yang mengenal banyak karakter yang lengkap di mana pembuat senyum dan keributan bercampur menjadi satu."Sayang, mana Kiran?" Arga memeluk pinggang yang kembali ramping itu, mengecup singkat pipi merah istrinya."Dia ada di kamar ibu, hari ini giliran ibu yang menjaganya. Dia menjadi rebutan di rumah ini, kenapa?" Meliana goyangkan sedikit tubuhnya, ke kanan dan kiri sampai Arga mengikutinya
Last Updated: 2021-06-23
Chapter: Maaf untuk Meliana
"Kita harus pergi dari rumah ini, kamu dan aku!" Natan menatap lurus istrinya, tekadnya sudah bulat untuk hidup mandiri tanpa bayang-bayang ibunya.Fira masih belum paham apa maksud suaminya itu setelah semalam tak kembali ke kamar dan mereka terdiam cukup lama."Cepat, Fir!" titahnya mengeraskan suara."Iya, tapi dengarkan aku dulu!"Tidak, Natan tidak mau mendengarkan apapun dari Fira, intinya hari ini juga mereka harus ke luar dari rumah itu meskipun banyak larangan yang mengecam keduanya.Fira kemasi baju-baju yang sudah Natan pilihkan, ia kemudian berhenti sebentar saat ibu mertuanya berdiri di depan kamar mereka."Hentikan, Natan!" pinta sang ibu."Tidak, mau apa Ibu? Aku akan hidup sendiri bersama istriku, sudah cukup kekacauan yang Ibu buat, kali ini aku tidak mau mengulang kesalahan yang sama. Aku tidak akan menuruti kemauan Ibu untuk meningga
Last Updated: 2021-06-23
Chapter: Penyesalan
Dia pulang membawa kecemasan dan rasa sesal yang menggunung, dari tangan dan isi kepalanya, Meliana masuk dan terbuang dari rumah ini.Anak lelakinya yang malang, setelah menikah dengan Fira untuk kedua kalinya, Natan tampak tak berselera dan tak punya pandangan hidup.Sungguh, berbeda saat Natan bersama Meliana dulu, selalu ada hal baru yang membuatnya marah, tapi Natan suka itu.Pandangannya masih tertuju pada Natan, wajahnya kian menua dan kebahagiaan seolah terampas dari hidupnya.Bukan salah Meliana atau Natan, tapi salahnya sebagai ibu yang tak bertanggung jawab atas kehidupan putranya sendiri.Ia kira akan lebih baik memisahkan gadis seperti Meliana dari anaknya, yang terjadi saat ini justru sebaliknya, rumah ini terbangun asal ide dan usulan Meliana, setiap sudutnya masih mengingatkan dan bisa mereka dengar gelak tawa Meliana di sana.Kalau saja waktu bisa
Last Updated: 2021-06-23
Chapter: Tim Rumpi
Pletak,Surti sentil kening anaknya yang tengah hamil muda itu, seperti biasa dan Juna sudah paham itu, di mana ibu mertua dan istrinya akan bertengkar setiap kali mereka bertemu.Sungguh, tidak akan pernah ada kedamaian di pertemuan mereka sebelum saling bersorak dan memprotes."Apa cucuku tumbuh baik di perut berlemak ini?" tanya Surti."Sur, kau ini!" Heri sudah lelah menegurnya, bahkan sudah menghabiskan satu botol air mineral, padahal baru saja tiba.Surti mengetuk perut Rika sebelum memutuskan untuk duduk ke samping Heri.Banyak barang yang mereka bawa dari kampung untuk anak Meliana, mereka harus pergi ke rumah sakit sekarang mengingat Heri ingin segera menggendong cucu pertamanya itu."Aku tidak bekerja, Bu. Tenang saja, kita akan berangkat setelah Rika mandi," ujar Juna.Plak,Beruntung Heri tahan laju tangam Su
Last Updated: 2021-06-22
Chapter: Nice To Meet You, Baby
"Ibuuuuu," panggil Meliana merintih, ia tidak tahan lagi dengan rasa sakit yang ada. Kedua tangannya terus meremat dan kini berpindah ke sisi ranjang dengan kedua kaki yang sudah tertekuk naik. Penyanggah di sana terpasang dengan baik, dokter dan timnya sudah bersiap di bawah beserta alat medis untuk penanganan berikutnya. Kali ini penanganan pasien khusus di mana ditemani oleh dua orang sekaligus, Meliana tidak mau melepas tangan Neni ataupun Arga, dia mengunci kuat dengan mata basahnya saat tangan itu dipaksa pindah ke sisi ranjang. Neni meminta kelonggaran dengan alasan yang sama di mana hanya dia ibu dari Meliana, bahkan cerita masa lalu terukir di sana, bergelimang dan terdengar hingga berlinang air mata. "Ibu, Arga!" Meliana memanggil sekali lagi saat gelombang dahsyat itu menyerangnya. Arga mendekat, ia usap kening dan kecup dalam di sana, tidak ada yang bisa ia lakukan selain dua hal it
Last Updated: 2021-06-22
Chapter: Putaran Waktu
Heri tak berhenti mengirimkan doa untuk anaknya yang tengah berjuang itu, begitu juga Surti yang ada di dekatnya, menyiapkan segala hal yang mungkin bisa mereka bawa ke rumah Arga, mereka akan menggantikan posisi Neni dan Harto di rumah itu mengingat Rika juga sedang hamil muda, butuh kekuatan pendamping agar tidak terlalu larut dalam suasana mencekam yang ada.Sementara di rumah sakit,Arga usap punggung dan perut bawah istrinya tanpa henti, matanya sudah sangat berat, tapi rintihan Meliana membuatnya kuat seketika.Arga tak hentinya melantunkan doa yang bisa membantu istrinya tenang, sedangkan Neni untuk sementara duduk karena tubuhnya ikut lemas.Semakin bertambah pembukaan Meliana, rasa sakit itu semakin dahsyat, semua berharap yang terbaik, entah itu normal atau nanti Meliana harus caesar, tidak masalah.Neni hanya ingin menantu dan cucunya itu sehat bersama, selamat dan bisa berada di dekatnya segera.
Last Updated: 2021-06-22
You may also like
Pembantu Kesayangan Tuan Muda
Pembantu Kesayangan Tuan Muda
Romansa · Indy Shinta
98.1K views
My Ex My Husband
My Ex My Husband
Romansa · Its Me Nouris
98.1K views
Give Me Your Love
Give Me Your Love
Romansa · Rein_Angg
97.6K views
CINTA SUAMIKU UNTUK WANITA LAIN
CINTA SUAMIKU UNTUK WANITA LAIN
Romansa · lasminuryani92
97.6K views
Terjebak Gairah Paman Billionaire
Terjebak Gairah Paman Billionaire
Romansa · Adinasya Mahila
97.4K views
Istri Pengganti CEO
Istri Pengganti CEO
Romansa · jannahsaid
97.3K views
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status