Melihat Axel yang tak berdaya membuat Shakira tak tega meninggalkannya begitu saja. Maka setelah memastikan Axel baik – baik saja dan menitipkannya pada pengawasan bibi Nuri, asisten rumah tangga yang memang mengurusinya sejak ia kecil, Shakira merasa lega untuk pergi ke kampus.
Pagi itu ia pergi kuliah dan mencari tahu tentang kerja part time kepada teman - temannya. Banyak informasi pekerjaan yang ia terima, namun beberapa diantaranya menginginkan pekerja seharian penuh. Kesibukannya akan kuliah dan mencari pekerjaan membuatnya melupakan tentang Axel yang tak muncul di kampus.
Akan tetapi siang itu entah sengaja atau tidak, teman – teman Axel duduk tak jauh dari tempat duduk Shakira saat mereka makan siang di kantin dan pembicaraan mereka hanya seputar tentang Axel. "Kemana lagi si Axel?''
"Ah kurasa dia kelelahan gara – gara semalam, hahaha...''
"Kau benar! Dia seperti orang gila! Yaaah siapa yang nggak gila sih kalau lihat Eliza sepe
Mobil hitam mewah itu memasuki pelataran sebuah rumah mewah yang sangat megah. Shakira turun dari mobil setelah pak Johny membukakan pintu untuknya. Walaupun Shakira tak menyukainya, namun kini ia harus patuh akan semua aturan yang telah ditetapkan oleh suaminya, jika ia tak ingin para pegawai itu dipecat seperti yang sudah – sudah karena melalaikan tugasnya, walaupun itu atas dasar permintaan Shakira. Baru saja Shakira akan menelepon ibunya, ia tertegun saat mendengar suara cekikikan perempuan dari dalam kamarnya. Sesekali ada ledakan tawa dan pembicaraan manja, salah satunya adalah suara laki – laki yang sangat ia kenal. Apa - apaan ini? Dengan menahan emosi Shakira membuka pintu dengan kasar, hingga daun pintu itu membentur dinding dengan suara yang menggema di seluruh rumah besar itu. BRAK! Dengan mengepal kesal, Shakira berdiri di tengah pintu memandang Axel yang tampak santai duduk di sofa miliknya. Lain halnya dengan perempuan yang berp
Axel melepaskan pagutan bibirnya pada Shakira, akan tetapi betapa terkejutnya wanita itu saat melihat kedua pergelangan tangannya telah terikat di depan dadanya."Axel! Apa yang kau lakukaaann?'' pekik Shakira dengan menahan kesal di dalam dirinya. Ia berusaha memukuli Axel dan menggeliat agar bisa terlepas dari kungkungan tubuh Axel yang menindihnya. Lalu dengan gerakan cepat Axel menarik lepas kaos lengan pendek yang ia pakai dan langsung diikatkan ke wajah Shakira untuk menutup kedua mata istrinya. Shakira makin histeris tak karuan dengan menendang – nendangkan kakinya."Hei, heiii... Tenang dulu ....'' bujuk Axel yang tiba – tiba membuat Shakira terdiam seolah memikirkan sesuatu."KAU GILA! APA YANG KAU LAKUKAN?" pekik Shakira penuh amarah. Belum lagi tiba – tiba Axel memposisikan kedua kaki Shakira melingkari pinggangnya dan kedua lengan Shakira kini terkalung di leher Axel.Shakira menggeliat kegelian saat Axel memegang pinggangnya
"Maafkan aku sayang karena sengaja membuatmu marah. Tapi lain kali kalau marah jangan melemparkan ponselmu. Kau bisa memukuli aku sepuasmu. Tetapi jangan membuang ponselmu. Rasanya aku bisa gila jika tak bisa menghubungimu setiap saat. Suamimu - Axel.''Shakira meletakkan sepucuk surat yang ditulis tangan oleh Axel, wanita itu tersenyum membayangkan wajah Axel saat menulisnya. Ia meraih box ponsel yang masih tersegel dan sebuah kartu GSM baru yang terletak di samping benda tersebut.Tumben, dia tak membukanya dulu, apa ini tandanya ponsel ini aman dari retasan? Dan lagi entah kenapa dia tak pernah membawaku berbelanja atau membiarkanku belanja sendiri? Oh iya, aku baru ingat, aku yang tak pernah mau mengungkap hubunganku dengannya. Apa aku salah? Lagipula, semua ini hanya nikah kontrak kan? Dan sewaktu – waktu bisa saja semua kemewahan dan keindahan ini berakhir. Ohya, lalu untuk apa aku punya kartu unlimited ini, tapi semua keperluanku selalu dipenuhi olehnya.
Menjelang sore, Shakira yang sedang sibuk membereskan tugas – tugas kuliah itu dikejutkan oleh pemberitahuan Amelia tentang kedatangan seorang laki – laki yang mencarinya. Dengan perasaan aneh dan heran ia menemui tamu misterius itu.Betapa terkejutnya ia saat melihat sosok Dave berdiri di taman depan rumah. Dan kini Shakira duduk di taman depan rumah berdua dengan Dave."Dave? Kau gila! Apa yang kamu lakukan disini?'' Shakira terlihat panik dan berusaha menyeret Dave menuju keluar pagar."Aku ingin bertemu denganmu Ra, nomormu sejak kemarin tak bisa aku hubungi. Tadi aku juga ke kampusmu, tapi kata teman – teman disana, kau sedang tak ada jadwal kuliah, makanya aku terpaksa kemari. Ada apa? Aku sangat mengkhawatirkanmu Ra.'' Dave menggenggam tangan Shakira yang langsung di lepaskan oleh Shakira dengan lembut agar tak menyinggung Dave."Pergi dari sini Dave. Kumohon, aku tak ingin terjadi masalah denganmu,'' ucap Shakira dengan panik
Sementara itu Shakira yang sempat terguncang karena alasan kedatangan Dave, dengan terburu - buru mengemasi buku - bukunya. Wanita itu mengernyit seolah menyadari sesuatu.Tunggu, ada yang salah. Ada yang aneh. Ini masih membingungkanku. Bagaimana Dave tahu tentang semua ini? Padahal pernikahanku ini kan rahasia dan tertutup untuk umum? Darimana Dave tahu, padahal dengan mengetahui rumah ini saja itu sudah tak mungkin. Lalu kenapa dia begitu khawatir dan ingin menyelamatkanku. Dari siapa? Dari Axel?Shakira menghela napas dengan berat, sambil berjalan hilir mudik di kamarnya. Pikirannya benar – benar kalut memikirkan apa yang sebenarnya terjadi. Seperti potongan – potongan puzzle yang bertebaran Shakira mencoba merangkai, namun ia tetap tak bisa menemukan alasan dan benang merahnya.Oh ini semua benar – benar membingungkan. Semua tak ada kaitan apa pun, Axel, Aksa dan Dave. Tidak, tidak, tidak! Aku harus tenang. Aku harus bisa menahan diri untu
Pagi itu mereka terbangun dalam keadaan masih saling memeluk. Shakiralah yang membuka mata terlebih dahulu dan menatap wajah Axel yang polos dengan posisi miring menghadapnya. Shakira tersenyum dan tanpa sadar ia menyentuh wajah tampan yang belakangan hampir selalu berhiaskan kemarahan.Shakira memainkan alis tebal Axel untuk dikerutkan saat ia marah, Shakira pun mengikutinya dengan memasang wajah merengut yang menakutkan mengejek Axel yang ternyata diam – diam mulai tersadar dari tidurnya. Akan tetapi ia ingin menikmati cara Shakira menyentuh dan memperhatikannya.Ternyata dia sangat tampan bahkan dalam keadaan muka bantal seperti ini. Walaupun menyebalkan dan pemarah tapi entah kenapa aku tak takut padanya. Apalagi akhir – akhir ini aku sudah hampir terbiasa dan tahu tabiat buruknya. Dan entah kenapa aku selalu merasa kemarahannya karena cemburunya yang berlebihan.Shakira meraba wajah Axel dari alis tebal, hidung mancung, pipi tirus dan berakhir d
Sepeninggal Axel yang bertolak malam itu, Shakira menyibukkan dirinya dengan berbenah di apartemen. Axel meninggalkan Shakira di apartemen mereka karena rumah dalam keadaan kosong."Ah andai aku bisa membawamu bersamaku sayang. Tapi karena status rahasia ini, kau tak bisa bersamaku. Kau tahu aku benar – benar tersiksa dengan semua ini. Aku ingin memperkenalkanmu pada seluruh dunia, bahwa kau itu milikku Shakira!''Keluhan Axel masih saja terngiang – ngiang di telinga Shakira, bahkan hingga wanita itu kini telah selesai dengan pekerjaannya. Ia menghela napas dengan berat. Apalagi Axel seolah tak ingin jauh – jauh darinya sebelum ia berangkat.Kau pikir aku tak tersiksa dengan semua ini Axel? Aku lebih tersiksa, tiba – tiba harus menikah demi hutang. Apapun alasannya orang akan selalu beranggapan aku menjual diri demi uang, walaupun itu demi keselamatan orangtua. Persetan! Orang lain tahu apa? Mereka hanya ingin berargumen sesukanya dan men
Shakira membeku tak bergerak, begitu pun dengan Amelia yang menahan getaran di sekujur tubuhnya karena takut yang menderanya. Mereka berdua hanya bisa saling memandang dan berpegangan tangan saat suara laki – laki itu kembali menggedor – gedor pintu kamar tempat mereka bersembunyi.“SHAKIRAAAAA! BUKA PINTUNYA!"Keduanya diam membeku.Lagi – lagi teriakan laki – laki itu terdengar disertai suara gedoran pintu.Shakira memberi kode pada Amelia untuk bersembunyi di dalam lemari, walaupun menggeleng menahan airmata gadis belia itu terpaksa mematuhi perintah majikannya.Dengan langkah tanpa suara Amelia berjinjit dan memasuki lemari yang menimbulkan suara tanpa bisa dielakkan. Mau tak mau Shakira terpaksa membuat kegaduhan untuk mengalihkan suara itu."SIAPA KAMU? CEPAT PERGI!" balas Shakira dengan lantang. Ia tak bisa memastikan itu benar suara Aksa atau bukan.BRAK!Shakira tersentak karena ia mendeng