Share

Gak Mau Jadi Janda

Gak Mau Jadi Janda

Rendra membesarkan bola mata, lewat pancaran mata itu dia berkata, “Ada apa, Dek?”

Tentu saja Dinda merasa salah tingkah, niatnya tadi hanya bercanda malah terdengar sama suaminya.

“Hehehe… gak ada, Bang. Adek tadi becanda doang,” jawab Dinda nyengir kuda.

“Abang ke masjid dulu, nanti Abang harus mendapatkan jawaban nya.” Rendra langsung berlari ke luar karena tidak mau ketinggalan shalat subuh berjamaah yang sebentar lagi akan di mulai.

Mak keluar dari kamar mandi dengan wajah yang basah karena air wudhu, Dinda bernafas lega sambil mengurut dada dengan kedua tangan nya.

“Makanya kalau ngomong tu hati-hati, jangan asal bicara,” celutuk Mak sambil lalu.

“Iya Mak… iya…. Dinda ngerti.” Giliran Dinda yang masuk kamar mandi untuk menunaikan panggilan alam nya sebelum melaksanakan panggilan Tuhan.

Rendra dan Pak Cahyo duduk di kursi depan usai pulang dari Mesjid. Mak meminta Dinda untuk mengantarkan dua gelas kopi dan pisang rebus ke sana.

“Mak aja yang antar,” tolak Din
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status