Share

12. Kita Belum Seserius Itu

“Fiuh ... Asher, Lo berani banget sungguh.”

Isyana yang masih deg-degan dengan keadaan ini melihat ke arah Asher. Sopirnya itu tampak biasa saja. Membuat Isyana berpikir yang tidak-tidak saja.

“Santai saja Nona. Itu aman kok. Dia tidak akan masuk rumah sakit gara-gara ini.”

“Ya iya sih.”

Isyana membenarkan apa yang Asher katakan. Lagi pula, terlalu berlebihan jika Cakra sampai ke IGD segala. Dilihat tadi tidak sampai kena ke mata. Hanya sebatas hidung saja.

“Tapi untung tadi gue udah letakan uang di meja. Mudah-mudahan Abang baksonya lihat.”

Mendengar hal itu tentu saja membuat kepanikan tersendiri di jiwa Asher. Dia lupa Isyana belum mendapatkan kembalian. Jika dia berikan uangnya semua, tentu saja masih kurang.

“Nona ini,” ucap Asher sambil menyodorkan pecahan lima puluh ribu.

“Buat apa Lo kasih gue uang? Buat bayar parkir?” tanya Isyana yang keheranan.

Masa ada sopir kasih majikannya uang? Ini bosnya yang sudah bangkrut atau sopirnya yang terlampau kaya.

“Maaf Nona. Gara-g
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status