Share

16. Memata-matai Isyana

“Sedang apa kau di sini, hah! Ini bukan urusanmu!”

Cakra meradang, ditepisnya tangan Asher begitu keras. Dia tidak terima jika harus diganggu dengan Asher.

“Semua yang berkaitan dengan Isyana Akleema, sudah menjadi urusan saya,” ucap Asher dengan tegas.

“Cih. Memangnya kau siapa hah?”

“Saya ....”

“Asher Lo di sini?”

Isyana yang merasa tertinggal dompet, seketika kembali. Tidak menyangka kalau mantan dan sopirnya tengah berdehat. Wajah mereka sama-sama cukup tegang.

“Kebetulan Lo di sini. Ayo pulang!”

Isyana merangkul lengan Asher. Dia setengah memaksa pria itu untuk pergi dari sana.

Sebelum benar-benar pergi, Asher berbalik menatap Cakra dan menunjukkan kepalan tangannya. Betapa dia tidak main-main dengan perkataannya tadi.

“Ah sial!”

Cakra menendang kursi di depannya. Dia tidak terima begitu saja diperlakukan seperti ini. Ingin sekali menghajar Asher yang sok tampan itu.

“Siapa sih bule itu. Tampanan juga aku!”

Cakra terus mengumpat sampai-sampai pelayan datang membereskan meja.
Chapitre verrouillé
Continuer à lire ce livre sur l'application

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status