Share

21. Kecuali Berkencan

Ancaman neneknya ampuh juga membuat Isyana kembali ke depan rumah. Masih terlihat Asher yang entah sedang melakukan apa.

“Ash. Diminta Nenek ikut sarapan,” ucap Isyana.

Matanya juga celingukan mencari keberadaan Bagas yang entah sudah melesat ke mana.

“Bagas sudah pergi ya Ash?” tanya Isyana heran.

“Mengapa sampai tanya-tanya Bagas, Nona?” tanya Asher yang merasa heran dengan Isyana.

“Ya tanya aja. Memangnya gak boleh apa?”

Isyana memajukan bibirnya, cemberut. Dia merasa mulai diatur oleh Asher. Tapi setelah sekian lama tidak ada tanggapan dari si pemuda bule itu. Isyana berpikir ulang. Untuk apa juga cemberut dengan Asher.

“Ah sudah deh. Dipanggil nenek untuk makan bersama. Cepetan ya.”

Isyana memutuskan masuk lebih dulu. Tidak peduli dengan mulut Asher yang baru saja terbuka.

“Nona.”

Asher menggeleng kuat. Dia tidak mungkin sarapan lagi di rumah Nenek Asma. Terhitung sudah cukup sering dia mendapatkan makan gratis di sini.

Tapi untuk masuk ke dalam dan menolak tuan rumah, dia rasa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status