Share

Bab 15 Anak Ini Tidak Seharusnya Eksis

"Nabila, kamu mesti membantuku."

"Bantu apa?"

"Dia mencurigai aku sudah hamil dan besok bakal suruh sekretarisnya bawa aku pergi periksa. Kamu bantu aku cetak selembar pemeriksaan kehamilan yang palsu."

Nabila tiba-tiba terbungkam.

"Nabila?" Nova mengerutkan kening sambil memanggilnya.

"Ini anak Brian?" Nabila tiba-tiba bertanya.

Nova tertegun, karena tidak sangka Nabila bisa menebaknya.

Namun, dia tidak perlu menyembunyikannya dari Nabila dan berkata terus terang, "Benar, anak Brian."

"Waduh, ternyata benar-benar anaknya! Apa dia telah memaksamu? Dasar pria bajingan, kelihatannya tampan, ternyata nggak bermoral, bahkan memaksamu!"

Nova bingung dengan serangkaian kata-kata kasar dari Nabila.

Beberapa lama kemudian, dia baru tiba-tiba tersenyum pahit. "Bukan, dia nggak memaksaku."

Nabila tiba-tiba berpikiran lain. "Kalau begitu, kamu telah menggodanya?"

Nova menarik napas. "Aku telah menjadi simpanannya sejak 3 tahun yang lalu."

Nabila tiba-tiba bungkam.

"Apa perbuatanku ini mengejutkanmu?"

Bagi semua orang, Nova adalah seorang wanita baik yang terdidik.

Sebab itu, reaksi pertama Nabila adalah dia telah dipaksa oleh Brian.

Tidak disangka, ternyata seperti ini.

"Haish, ini bukanlah apa-apa, hanya untuk memenuhi kebutuhan saja. Kalau aku ada penampilan sepertimu, aku juga bakal menjadi simpanan pria. Betapa baiknya bisa tidur bersamanya dan menggunakan uangnya!"

Usai berbicara, dia tertegun sejenak. "Satu-satunya yang nggak seharusnya ada adalah anak ini."

Senyuman pada wajah Nova juga perlahan memudar.

Ya, mereka benar-benar tidak seharusnya memiliki anak ini.

Jika tidak ada anak ini, dia akan sangat mudah dalam menghadapi Brian.

Baik itu berpisah atau bersama, dia juga tidak keberatan.

Namun, anak ini telah hadir begitu saja.

Sama sekali tidak memberi persiapan kepadanya.

Nabila juga agak stres.

Jika pria itu adalah pria biasa, berdasarkan pesona Nova, tidak bermasalah untuk memenangkan hatinya dan menikah.

Akan tetapi, pria itu adalah Brian.

Pria yang berdiri di puncak piramida.

Bukan orang biasa yang bisa didambakan oleh orang biasa seperti mereka.

"Kalau begitu, apa rencanamu? Merahasiakannya dulu? Kalau benar-benar nggak bisa, carikan satu tempat untuk melahirkan anak ini. Kalau kamu sudah melahirkannya, apa mungkin Brian bisa mengembalikannya?"

Nova tersenyum. "Dia nggak bisa masukkan kembali, tapi dia juga nggak bakal membiarkan aku hidup tenang bersama anak."

"Apa mungkin benar-benar mau aborsi? Kalau mau, harus segera. Tunda makin lama bakal makin besar kerusakan terhadap tubuh."

Dia berbaring telentang di ranjang dan tangannya mengelus perut secara pelan.

"Aku bakal membuat keputusan secepat mungkin."

Setelah mengakhiri panggilan, Nova tertidur.

...

Di sisi lain.

Setelah menerima uang, Gary keluar dari rumah sakit dengan kegirangan.

Baru saja keluar langsung dimasukkan ke dalam karung.

Selanjutnya, dia dimasukkan ke sebuah mobil.

Entah berapa lama kemudian.

Barulah mobil itu berhenti.

Beberapa orang mengangkat karung itu turun dan mengeroyoknya.

Brian duduk di mobil dan tangannya memegang rokok. Dia menyaksikan kejadian ini dengan tenang dan dingin.

Setelah orang di dalam karung tidak bereaksi, barulah dia turun dari mobil.

Orang di samping bantu membuka karung itu.

Mereka menarik kedua tangan Gary.

Brian langsung menginjaknya.

Dia melindas dengan kejam.

Sontak, terdengar teriakan yang bergema.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status