Kali ini Brian malah segera mengangkat panggilan.Brian duduk di sofa dengan ekspresi muram.Pembantu rumah mengambilkan kapas disinfektan."Pak Brian, bagaimana kalau Anda membilas lukanya dulu."Lengan Brian digigit oleh Nova, sehingga sampai sekarang masih berdarah.Brian melihat luka pada lengan dirinya dengan santai.Dia berkata, "Nggak perlu."Biarkan saja.Dia mesti membalas luka yang Nova tinggalkan padanya.Begitu panggilan tersambung, Yasmin langsung mendengar kata-kata dari pembantu rumah itu.Dia tertegun sejenak, lalu kegirangan.Apakah Brian tidak bisa datang karena terluka?"Brian, apa kamu terluka? Apa kamu nggak datang karena terluka? Kalau begitu, aku tunggu kamu. Tunggu lukamu sembuh baru menjalani operasi."Brian menundukkan kepala dan menyalakan sebatang rokok. Setelah mengisap sekali, baru menjawab, "Nggak perlu tunggu lagi, nggak perlu melakukan operasi ini lagi."Yasmin tertegun sejenak, lalu menjadi marah."Brian, kamu pernah bilang nggak bakal mengabaikan aku!
Sopir juga seseorang yang sangat kepo."Putus cinta?"Nova tidak berbicara.Sopir itu menambahkan, "Duh! Hanya putus cinta, nggak ada apa-apanya! Banyak pria di dunia ini, kehilangan satu masih tumbuh seribu. Kamu begitu cantik, pasti bisa menemukan yang lebih baik. Mungkin setelah itu bisa membuat mantanmu menyesal setengah mati!"Nova tidak tahan tertawa karena kata-kata sopir.Dia menyeka air mata, agar dirinya tidak menangis.Benar-benar tidak layak.Tidak layak untuk menangis, juga tidak layak untuk merusak suasana hati sendiri.Dia mengirim barang ke tempat Nabila, lalu pergi ke rumah sakit.Belum tiba di rumah sakit, ponselnya tiba-tiba berdering lagi.Ternyata panggilan dari Thoriq.Nova meliriknya, lalu menjawab panggilan.Begitu panggilan tersambung, Thoriq langsung menuju topik pembicaraan."Aku dengar dari Rudy, katanya Nona Nova nggak jadi bergabung ke Grup Northy?"Nova mengiakannya."Aku sudah menyia-nyiakan apresiasi dari Pak Thoriq, mungkin aku nggak bisa bergabung ke
Nova mengerutkan kening, lalu keluar dari ruangan dan melihat Gary datang lagi.Selain itu, kali ini dia membawa sekumpulan orang lagi.Mereka ingin mencari masalah.Ekspresi Nova sontak menjadi muram.Dia mengisyaratkan perawat di samping untuk segera memanggil satpam.Setelah Gary datang, langsung masuk ke dalam ruangan."Nova, kamu keluar!"Setelah dia dihalangi oleh dua pengawal di luar, Gary mencibir."Apa kamu tahu siapa aku? Aku adalah suami wanita di dalam! Atas dasar apa kalian menghalangiku untuk menemui istriku?"Dua pengawal itu menyunggingkan ekspresi murka tanpa banyak bicara.Gary terus berteriak ke dalam ruangan."Nova, kamu cepat keluar! Kalau nggak, sekarang aku bakal menghancurkan rumah sakit ini!"Ekspresi Nova sangat muram.Nova juga tidak lagi bersembunyi.Gary datang untuk mencarinya.Jika dia tidak keluar, Gary tidak mungkin pasrah."Gary, sini bukan tempat di mana kamu bisa berbuat semena-mena! Coba saja kalau kamu berani menghancurkannya!"Nova bermaksud meman
Nova tersenyum sambil mengangguk."Baik, sampai jumpa, Pak Melvin."Melvin menatapnya beberapa lama, lalu mengangguk.Setelah keluar diusir dari rumah sakit, Gary langsung menelepon Zelda."Kenapa kamu nggak kasih tahu kalau rumah sakit ini milik Melvin?"Saat Gary berkata seperti itu, Zelda yang sedang kesal langsung murka, "Apa kamu bodoh? Selama ini Rumah Sakit Hermina adalah milik Keluarga Luminto, apa kamu bahkan nggak tahu tentang itu?"Bagaimana mungkin Gary tahu?Selama ini, selain berfoya-foya, dia tidak pernah melakukan hal serius!Akan tetapi, saat melihat uang yang diterima terbang begitu saja, dia juga merasa enggan."Zelda, kamu nggak kasih tahu aku sejak awal. Sekarang anggota Keluarga Luminto membantu Nova, mungkin trik ini nggak bakal berhasil. Kamu kasih aku 2 miliar saja."Begitu mendengarnya, Zelda langsung marah."Hal sekecil ini saja nggak berhasil. Gary, orang yang nggak berguna sepertimu masih saja mau meminta uang?""Aku nggak berguna? Apa kamu percaya aku baka
Yasmin sontak tertegun.Kemudian, dia merasa sangat kecewa.Apa maksud dari kata-kata Brian ini?Apakah mungkin kalung ini pun tidak dapat menyentuh hatinya?Apakah Nova begitu penting di dalam hati Brian?"Brian, apa kamu benar-benar nggak berencana untuk menolongku?"Brian bersandar di sofa. Saat melihat wajah Yasmin penuh air mata, Brian secara tidak jelas teringat Nova berbaring di batu.Dalam hatinya terdapat semacam tekanan yang tidak dapat dijelaskan."Setelah melakukan kesalahan harus membayar harganya. Nggak ada yang perlu diceritakan.""Brian! Apa kamu sudah lupa ....""Kejadian masa kecil, 'kan? Yasmin, apa kamu benar-benar merasa dengan mempergunakan kenangan masa kecil, aku bakal menoleransi segala tindakanmu?"Raut wajah Yasmin menjadi pucat pasi.Di ruangan sangat sunyi.Semua orang saling menatap dan tidak mengerti apa yang terjadi, sehingga membuat Brian memperlakukan Yasmin seperti itu.Stephen bisa dikatakan mengetahui sedikit masalah di antara mereka.Dia tersenyum
Ekspresi Brian memang agak buruk.Nova boleh cuek padanya, bukan berarti orang juga boleh.Dia mencibir, "Nabila, kamu jangan mengira dirimu adalah teman Nova, jadi aku nggak berani bertindak kasar padamu!"Sekujur tubuh Brian memancarkan aura dingin.Sebenarnya dalam hati Nabila agak takut.Akan tetapi, dia benar-benar tidak ingin menunduk di depan pria yang tidak setia ini."Brian, kamu nggak waras, ya? Saat masih bersama, kamu nggak menghargai. Jelas sekarang sudah sepakat untuk berpisah, kamu malah melekat padanya. Kenapa kamu nggak pikirkan betapa sengsaranya Nova karena kamu pada masa lalu? Saat dia mengalami keguguran, sikapmu begitu dingin. Saat dia jatuh ke jurang, kamu berada di sisi Yasmin. Sekarang kamu malah berpura-pura di sini? Puih! Kelak jangan melekat pada Nova lagi! Betapa senangnya Nova setelah meninggalkanmu! Sekumpulan pria mengejarnya, dia memilih sembarangan saja lebih baik darimu!"Habis bicara, dia berlari ke dalam gedung.Sebab, dia takut Brian kehilangan ken
Bisma tertegun sejenak.Setelah itu, raut wajahnya penuh dengan kejutan.Meski dia tahu mungkin itu palsu, meski tahu Nova hanya membuat Brian marah.Namun, dia tetap tidak bisa menyembunyikan kegembiraan di hatinya."Tentu saja, aku sangat mengharapkannya."Nova tersenyum dan mengangguk dengan penuh kebahagiaan.Mata Brian tiba-tiba memerah saat melihat pemandangan ini.Brian melangkah maju dan memegang pergelangan tangan Nova. "Nova! Apa katamu?"Bisma ingin meraih tangan Brian. "Pak Brian, tolong lepaskan pacarku!"Brian menolak untuk melepaskannya.Mana mungkin Brian bisa mendengarkan kata-kata dari Bisma?Hanya ada satu hal di pikirannya.Nova dan Bisma baik-baik saja.Nova ingin Bisma menjadi pacarnya.Nova jelas adalah wanitanya, hanya bisa menjadi miliknya.Namun, sekarang, Nova bersama pria lain.Mulai sekarang, namanya akan dihubungkan dengan pria lain!"Kamu sengaja, 'kan? Kamu sengaja membuatku marah!"Marah karena dia bilang akan peduli dengan Yasmin.Marah karena tidak me
Nova pergi begitu saja?Dia benar-benar pergi seperti ini?Pergi bersama Bisma?Mata Brian memerah dalam sekejap.Nova sudah tidak menginginkannya lagi?Bisma memasuki lift dan melepaskan Nova.Nova terkejut sesaat, mengira Bisma sedang marah.Nova hendak meminta maaf.Namun, segera terdengar suara Bisma."Aku tahu kamu marah padanya. Meski aku juga berharap ini benar, kalaupun palsu aku pun akan senang. Setidaknya, kamu akan memilihku sebagai tamengmu."Nova tertawa, "Bukan untuk tameng."Bisma kembali tercengang.Nova menatapnya dan berkata, "Kak, aku serius. Aku nggak pernah bercanda tentang perasaan. Meskipun aku nggak yakin apa kita bisa bertahan sampai akhir, tapi sejak mulai denganmu, aku akan bekerja keras untuk mengatur hubungan kita dengan baik."Bisma menatap Nova dengan tatapan kosong.Bisma tiba-tiba merasa semua ini tidak nyata.Gadis yang disukainya selama bertahun-tahun akhirnya menjadi pacarnya?Nova menatapnya sambil tersenyum. "Apa kamu ingin mencubit dirimu sendiri?