Home / Romansa / Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam / Bab 407. S2. Cintaku Tak Lekang Oleh Waktu

Share

Bab 407. S2. Cintaku Tak Lekang Oleh Waktu

Author: Te Anastasia
last update Last Updated: 2025-08-25 20:12:13

"Hari ini aku akan ke rumah sakit. Kau di rumah saja dengan Mama, jangan ke mana-mana sebelum aku pulang."

Kai mengelus pucuk kepala Elodie. Gadis itu tengah duduk lemas di sofa kamar, sedangkan Kai berdiri di hadapannya.

Wajah Elodie tampak pucat karena ia baru saja selesai mual-mual setelah sarapan.

"Heem. Pulang nanti belikan aku buah stroberi yang banyak," pintanya.

"Iya, Sayang." Kai menekuk kedua lututnya di hadapan Elodie.

Wajah Elodie menjadi begitu lesu dan lemah. Bahkan jauh dari wajah ceria seperti biasanya. Melihat gadis itu dalam keadaan seperti ini, rasanya Kai menyesal telah membuat Elodie hamil.

"Sayang," lirih Kai membelai pipinya.

"Tidak apa-apa, cepatlah pergi. Aku mau istirahat saja. Aku masih terasa ingin mual-mual, kepalaku juga sangat pusing," ujarnya sambil mencekal erat pergelangan tangan Kai.

Pintu kamar mereka yang terbuka, diketuk pelan. Tampak Giselle berdiri di sana menatap ke arah Elodie dan Kai. Wanita itu berjalan mendekati mereka berdua.

"Mama
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Dewi Ratna
lanjut dong thor.....
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 408. S2. Calon Cucu Kesayangan

    Beberapa hari kemudian...Hari sudah malam, Kai baru saja pulang dari rumah sakit. Laki-laki itu berjalan santai masuk ke dalam rumah. Jam menunjukkan pukul sebelas malam, tentu saja rumah sangat sunyi dan sepi. Kai melangkah ke lantai dua. Ia membuka pintu kamarnya dengan sangat pelan. Di dalam sana, ia melihat Elodie yang sudah tidur. Laki-laki itu tersenyum tipis. "Ya ampun, Sayang ... kau pasti menungguku." Kai meletakkan snelli miliknya di sofa, laki-laki itu berjalan mendekati Elodie dan mengecup pipi putih istrinya dengan penuh kasih sayang. "Sayang, kau sudah makan, hm?" Kai mengelus kening Elodie. Gadis itu menarik napasnya panjang dan membuka kedua matanya perlahan sebelum ia mengangguk dan melingkarkan lengannya pada tubuh Kai. Elodie mengerjapkan kedua matanya pelan dan melirik ke arah jarum jam yang sudah menunjukkan pukul sebelas malam. "Katanya pulang lebih awal, malah tengah malam," cicitnya, Elodie menatap wajah Kai dengan lekat. "Ada beberapa pasien operasi h

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 407. S2. Cintaku Tak Lekang Oleh Waktu

    "Hari ini aku akan ke rumah sakit. Kau di rumah saja dengan Mama, jangan ke mana-mana sebelum aku pulang." Kai mengelus pucuk kepala Elodie. Gadis itu tengah duduk lemas di sofa kamar, sedangkan Kai berdiri di hadapannya. Wajah Elodie tampak pucat karena ia baru saja selesai mual-mual setelah sarapan. "Heem. Pulang nanti belikan aku buah stroberi yang banyak," pintanya. "Iya, Sayang." Kai menekuk kedua lututnya di hadapan Elodie.Wajah Elodie menjadi begitu lesu dan lemah. Bahkan jauh dari wajah ceria seperti biasanya. Melihat gadis itu dalam keadaan seperti ini, rasanya Kai menyesal telah membuat Elodie hamil. "Sayang," lirih Kai membelai pipinya. "Tidak apa-apa, cepatlah pergi. Aku mau istirahat saja. Aku masih terasa ingin mual-mual, kepalaku juga sangat pusing," ujarnya sambil mencekal erat pergelangan tangan Kai. Pintu kamar mereka yang terbuka, diketuk pelan. Tampak Giselle berdiri di sana menatap ke arah Elodie dan Kai. Wanita itu berjalan mendekati mereka berdua. "Mama

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 406. S2. Kebahagiaan yang Sesungguhnya

    Jam menunjukkan pukul dua belas malam. Elodie dan Kai berada di kamar, lebih tepatnya kamar Elodie yang berada di kediaman Gerald.Di sana, Kai tampak duduk di atas ranjang memijat kaki Elodie. Gadis itu terus mengeluh sakit semua hingga Kai sejak sore tadi merawat Elodie yang sepertinya sangat kelelahan karena acara pesta pernikahan mereka. "Aku sebenarnya sangat lapar, tapi setiap mencium aroma nasi perutku tidak enak dan mau mual..." Elodie meremas bantalnya dengan ekspresi sedih. "Sayang, aku harus bagaimana?" Kai mendekatinya dan mengelus kepala Elodie. "Memangnya ingin makan dengan apa, hm? Aku akan belikan sekarang juga." "Aku mual tiap mencium bau nasi, tolong rebuskan kentang dan telur. Telurnya setengah matang, nanti diberi sedikit garam, lalu beri keju sedikit saja di atasnya," pinta gadis itu dengan begitu detail. Kai langsung mengangguk. "Iya, aku buatkan. Tunggu di sini saja, jangan ke mana-mana..." "Heem. Jangan lama-lama ya, Sayang," ujar Elodie. Senyuman manis t

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 405. S2. Hari Bahagia Elodie dan Kai

    Hari pernikahan yang berhari-hari dinanti oleh Kai dan Elodie pun telah datang. Hari ini, Elodie telah resmi menjadi istri dari Kaivan. Pernikahan mereka yang mewah dan digelar di hotel milik Keluarga Hopper dari pagi hingga sore hari. Dengan balutan gaun pengantin yang indah dan cantik, Elodie usai berfoto-foto bersama Kai di luar ruangan pesta. Di sebuah taman hotel yang terlihat sepi di sana dan hanya diam berdua melepaskan lelah setelah bertemu banyak tamu. Kai merangkul Elodie dan menatap wajah cantik gadis yang kini telah resmi menjadi istrinya. "Kalau kau lelah bilang saja, kita pulang ke rumah Mama," ujar Kai. "Katanya ingin ke rumah Mama, hm?" Elodie mengangguk, gadis itu menatap Kai dan mengulurkan tangannya mengusap pipi laki-laki itu. "Sekarang kita sudah bukan teman, sahabat, atau musuh lagi seperti saat kita masih kecil," ujar Elodie menatapnya dengan kedua mata berkaca-kaca. "Sekarang kita adalah sepasang suami istri." Kai mengangguk, ia mengecup punggung tangan

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 404. S2. Kabar Bahagia yang Dinanti-nantikan

    Elodie dan Kai sampai di rumah pukul sembilan malam. Mereka berjalan masuk ke dalam rumah, Kai membawakan banyak sekali belanjaan yang Elodie inginkan. Kai menawarkan makanan apa saja yang Elodie mau dan Elodie ingin, dan ternyata cukup banyak. Tapi Kai sama sekali tidak mempermasalahkan hal itu. Justru ia merasa sangat senang. "Kalian dari mana saja, kenapa baru pulang?" tanya Gerald menatap putri dan calon menantunya itu. "Dari pergi ke rumah Mama, Pa. Setelah itu jalan-jalan," jawab Elodie duduk di samping Kai. "Ya ampun, Nak ... Elodie beli makanan apa saja? Kenapa sebanyak ini?" Giselle menatap tas-tas belanjaan yang berisi makanan di atas meja. "Mama tidak tahu, tadi aku membeli donat cokelat kacang di bakery milik teman Kak Kai. Hemmm ... Mama mau coba?" Elodie menyerahkan satu pada Mamanya. Giselle menggeleng. "Tidak usah, Mama sudah kenyang, Sayang." Elodie memakan donat itu dengan lahap. Giselle tersenyum melihatnya, sore tadi Amara menghubunginya lagi dan membahas te

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 403. S2. Impian Kai Tercapai! Kita Akan Menjadi Orang Tua

    Elodie tampak diam dan murung sepanjang perjalanan pulang dari kediaman orang tua Kai. Gadis itu diam dan mengelus perutnya diam-diam. Kai memperhatikannya, laki-laki itu mengulurkan tangannya dan mengusap pucuk kepala Elodie. "Kenapa, Sayang?" tanyanya. "Tidak tahu, rasanya tidak nyaman..." Elodie meraih tangan Kai dan meletakkan di pangkuannya. "Sudah beberapa hari ini, aku tidak enak makan, tidak enak apapun rasanya. Aku mengantuk terus. Makanya aku khawatir besok hari pernikahan kita, aku takut tidak bisa menemui tamu-tamu kalau tubuhku tidak sehat." "Tidak apa-apa, istirahat saja," jawab Kai, ia tersenyum.Laki-laki itu mengusap perut Elodie dan menatapnya sekilas sebelum kembali menatap jalanan malam yang sepi. "Mama malah kepikiran kalau kau hamil," ujar Kai berucap. Elodie tercengang dan terkejut mendengarnya. Ia mengusap perutnya sendiri dan diam membeku. "Hamil," cicitnya. Dalam diamnya, Elodie mengingat-ingat tanggal terakhir kapan ia datang bulan. Elodie menelan lu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status