Share

Rencana awal peluncuran

Auteur: QuinzeeQ
last update Dernière mise à jour: 2025-05-15 12:36:13

“Kau lihatkan. Aku berhasil menaklukkan Macan itu, hihi,” bisik Ashley pada Alfredo

Alfredo tak mampu menggubris perkataan Ashley.

“Gadis ini benar-benar memiliki banyak rahasia yang kita tidak ketahui,” batin Alfredo.

“Segera tanda tangani itu. Aku harus pergi,” ujar George sembari memandang arloji yang melingkar sempurna dipergelangan tangannya.

Alfredo kemudian segera memfotokopi kontrak itu dan memberikannya pada Ashley. Gadis itu segera menandatangani kontrak kemudian mengembalikannya pada George. Mereka kemudian kembali berjabat tangan.

“Senang berbisnis denganmu, Nona,” bisik George dengan nada meremehkan.

Pria itu kemudian pergi meninggalkan ruangan. “Waktu yang diberikan tidak banyak, aku harus segera bergerak,” ujar Ashley.

“Beritahu Departemen pemasaran dan Departemen IT, aku ingin rapat dadakan sore ini,” ujar Ashley pada Alfredo.

Alfredo pun mengangguk dan pergi meninggalkan ruangan. Sementara Ashley, ia langsung mempersiapkan bahan untuk rapat nanti.

S
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé

Latest chapter

  • Nyonya Ketiga Keluarga Moonstone   Pregnant

    “Segera kirim pada Glen semua bukti ini,” ucap Brave pada Asistennya. Glen yang tengah sibuk berkutat mengurus pekerjaannya pun langsung membulatkan matanya saat melihat pesan masuk yang dikirim oleh Asisten Brave. Ashley yang tersadar dengan sikap Glen pun kebingungan. “Ada apa Glen?” tanya Ashley. “Tidak. Aku hanya terkejut melihat kakakku benar-benar berselingkuh dari istrinya,” ujar Glen. Ashley pun langsung melihat kearah Ipad Glen yang menampakkan foto William bersama seorang wanita lain. “Siapa wanita itu?” tanya Ashley. “Feng Xiyun. Dia adalah Putri dari keluarga Feng. Keluarga terkaya di daratan china setelah keluarga Yi Ze,” jelas Glen. “Cantik sekali. Kenapa dia malah mau menjalin hubungan dengan suami orang? Aneh sekali,” ujar Ashley. Ashley pun kembali bergelayut manja karena terlalu malas mengurusi orang. “Kenapa kau menjadi kesal hm?” tanya Glen. “Hanya terbawa suasana. Apa kau masih lama? Aku ingin beristirahat,” ucap Ashley. Glen pun tersenyum. Ia kemudian

  • Nyonya Ketiga Keluarga Moonstone   Perpisahan

    “Eungh, c-cukup George,” lenguh Ashley. Pintu kamar pun kembali diketuk. Kali ini, pintu diketuk lebih keras karena Alfredo semakin khawatir dengan keadaan Ashley. George pun mempercepat gerakannya hingga akhirnya ia tumbang diatas Ashley yang sudah terkulai lemas. “Ada apa?” sahut George dari dalam tanpa membuka pintu. “Tuan, apa Nona baik-baik saja?” tanya Alfredo dari luar. George pun melirik kearah Ashley sebelum kembali membuka suara. “Ya. Tenang saja,” ucap George. Ashley tak bergeming. Gadis itu masih tak bisa menerima apa yang terjadi. Selang beberapa menit, ia beranjak dari ranjang dan langsung menuju kamar mandi. Sementara George, Pria itu tersadar dan langsung merasa sangat bersalah terhadap wanita itu. George pun ikut beranjak dan mengambil bathrobe lalu memakainya. Ia juga membuka pintu untuk mengambil baju yang sudah disiapkan untuk Ashley. “Dimana Nona, Tuan?” tanya Alfredo sembari melirik kedalam. “Dia masih mandi. Kenapa?” tanya George dengan tatapan t

  • Nyonya Ketiga Keluarga Moonstone   Pelecehan

    “Jangan khawatir,” ucap Ashley.Louis kembali dan membawakan handuk untuk Ashley juga untuk George. George pun dengan cepat melingkarkan selimut itu di tubuh Ashley karena baju Ashley yang cukup transparan setelah terkena air. Pria itu juga langsung menggendong Ashley masuk.“George, aku bisa jalan sendiri!” ujar Ashley sembari memberontak.“Diamlah,” ucap George sembari terus melangkahkan kakinya menuju kamarnya.“Tuan! Kau membawa Nona kemana?” seru Alfredo yang mengejar dari belakang karena takut nona nya berada dalam bahaya.“Aku akan membawanya berganti pakaian. Louis, minta pelayan membawakan pakaian untuknya!” ujar George.“B-baik Tuan!” sahut Louis kebingungan.Setibanya dikamar George, Pria itu menurunkan Ashley di kamar mandi miliknya.“Basuhlah tubuhmu agar tidak sakit. Aku akan menunggu diluar,” ucap George.“T-terimakasih. T-tapi kau tidak perlu melakukan hal ini,” lirih Ashley.George pun kembali membalikkan tubuhnya. Ia kemudian menghimpit tubuh Ashley hingga tubuhnya

  • Nyonya Ketiga Keluarga Moonstone   Perasaan George

    “Tuan, anda harus makan walau sedikit,” bujuk Louis. George tak menggubris. Pria itu tetap termenung menatap keluar sembari menghirup udara segar di balkon kamarnya. Sudah 2 hari sejak perbincangan terakhirnya dengan Ashley, ia benar-benar terpuruk. Semangat hidupnya seolah hilang. “Tuan?” panggil Louis lagi saat bosnya itu tak menyahut. “Aku tidak selera. Pergilah,” ucap George. Louis pun menyerah. Ia membiarkan George menenangkan dirinya terlebih dahulu. Tapi ia memutar otak. Ia menghubungi Alfredo dan meminta mereka untuk datang kemari. Louis juga menjelaskan semua detail tentang keseharian George dua hari ini setelah ia bertemu dengan Ashley. Ashley dan Alfredo pun segera menuju Mansion milik George. Sementara Glen, ia tengah berada di luar kota untuk mengurus proyeknya bersama Brave. “Sebenarnya ada apa dengan kalian Nona?” tanya Alfredo pada Ashley. Ashley menghela nafasnya. Gadis itu kemudian memijit pelan dahinya karena frustasi. “Kau tahu kan, George seperti apa?” tan

  • Nyonya Ketiga Keluarga Moonstone   Cinta dan rahasia

    “Melihatmu tumbuh seperti ini, itu sudah sangat cukup bagiku, Ashley,” ucap GeorgeMereka kemudian berhadap hadapan dan saling menatap mata satu sama lain. Ashley pun menghela nafasnya. Ia merasa sangat bersalah pada George. Pria itu sudah banyak membantunya selama ini. Tapi ia tidak bisa memberikan feedback lebih padanya.“Kau juga harus bahagia George,” ucap Ashley.“Apa maksudmu?” tanya George sembari mengernyitkan dahinya.“Kau harus bahagia dengan wanita yang kau cintai. Kau tidak bisa terus menerus seperti ini,” ucap Ashley.“Kau adalah wanita yang aku cintai,” batin George.Pria itu kemudian memalingkan wajahnya ke sembarang arah karena tak mampu menatap gadis kecil dihadapannya itu. “Lebih baik aku sendiri Ashley,” ucap George sembari mulai melangkahkan kakinya.Ashley pun ikut menyusul George dan menghadang tubuh Pria itu. “Tidak bisa. Manusia diciptakan untuk hidup berpasang-pasangan. Kau tidak boleh terus menerus seperti ini. Kau juga berhak bahagia George!”“Lalu kau ingi

  • Nyonya Ketiga Keluarga Moonstone   Quality Time

    “Bisa kau cari tahu soal dia?” tanya Glen. Brave pun mengerutkan dahinya. Pria itu kemudiaj menyingkirkan laptop dihadapannya dan mendekat kearah telinga Glen dan membisikinya sesuatu. “Kau tidak berniat untuk berselingkuh dari Istrimu kan?” tanya Brave. “Pertanyaan tak masuk akal. Apakah menurutmu aku orang yang seperti itu?” kesal Glen. “Iya,” jawab Brave cepat. “Semakin tua semakin menyebalkan ya?” celetuk Glen. Brave pun terkekeh. “Baiklah aku akan membantumu. Tapi katakan, untuk apa kau mencari tahu soal dia?” tanya Brave penasaran. “Kudengar, Kakakku sedang dekat dengannya. Aku hanya ingin melakukan sedikit pertunjukan,” ucap Glen. “Yang mana?” “Kakak keduaku. William,” ujar Glen. “Bukankah dia masih memiliki Istri?” tanya Brave. “Justru karena itu makanya aku ingin membongkarnya,” ujar Glen.“Calvin, kau mendengarnya kan?” ucap Brave pada Asistennya.“Saya akan segera mencari tau Tuan,” ujar Calvin.Sore pun tiba. Kini, George dan Ashley masih memutari mall untuk be

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status