Masuk“Kau hanya perlu mendengar dan patuh dengan semua kata-kataku, maka hidupmu tidak akan berada dalam kesulitan!” geram Lelaki bertubuh semampai itu sambil menatap tajam kearah gadis kecil dihadapannya. Akankah gadis itu mampu bertahan untuk menjalani hidup nya dengan Pria itu? Atau ia menyerah dan memilih merintis karirnya sendiri demi melunasi hutang keluarganya?
Lihat lebih banyakSetibanya mereka di kediaman Moonstone, Glen langsung memapah Ashley berjalan masuk kedalam. Mereka pun disambut oleh Tuan Besar yang tengah menonton televisi diruang keluarga. “Ayah,” sapa Ashley dengan senyuman manisnya. “Akhirnya kalian kemari. Ada apa ini? Apa terjadi sesuatu dengan kandunganmu?” tanya Tuan Besar. “Tidak Ayah. Perutku hanya sedikit kram,” ujar Ashley. “Itu salahku. Ayah harus memaklumi bahwa anakmu ini masih sangat bergairah,” canda Glen. Tuan Besar pun yang paham pun langsung menjitak pelan kepala Glen. “Kau kan tahu Istrimu sedang hamil muda. Kenapa masih melakukannya?” kesal Tuan Besar. Ashleyn dan Glen pun terkekeh. “Ayah anakmu ini aku atau Ashley?” kesal Glen. “Aku tidak peduli. Selama kau tidak menjaga cucuku dengan baik, akan kutindas kau,” kesal Tuan Besar. Mereka pun duduk di ruang keluarga sembari sesekali bersenda gurau. Tak lama kemudian, Rensca turun dengan wajahnya yang sudah dipenuhi dengan air mata. Dengan langkah gontainya, ia m
“Benar juga kata Ashley. Aku bisa membuatnya keguguran dengan ini,” batin Glen. “Aku akan segera bersiap,” ucap Ashley. Glen mengangguk. Saat Ashley sedang mandi, Glen keluar dan mencari Henry. “Pagi Tuan,” sapa Henry begitu melihat Glen. “Henry, aku ada tugas untukmu,” ucap Glen. Glen pun membisikkan sesuatu. “Baik Tuan. Akan segera saya lakukan,” ucap Henry. “Hari ini, aku akan menemani Ashley memeriksa kandungan. Jadi, cepatlah kerjakan dan segera susul kami,” ucap Glen. “Baik Tuan,” ujar Henry. Sekitar pukul 9 pagi, setelah mereka selesai sarapan, mereka pun segera berangkat menuju rumah sakit untuk kontrol kandungan Ashley. Sementara itu, Henry sedang melakukan tugasnya untuk menyebar informasi terkait William dan Xiyun. “Pastikan kabar ini sampai pada Keluarga Moonstone,” ucap Henry. “Baik Tuan,” ucap seorang Pria yang sibuk megutak atik komputernya. Henry pun menepuk pundak Pria itu sebelum akhirnya pergi untuk menyusul Glen dan Ashley dirumah sakit.
“Aku akan terus menjagamu sampai anak itu lahir. Aku akan memeriksanya saat ia sudah lahir,” ucap George dengan tegas. “Cukup George!” bentak Ashley. “Bagaimana kalau terdengar orang lain?” lanjut Ashley. “Aku tidak peduli! Kalau itu anakku, aku tidak akan tinggal diam!” ujar George dengan wajah kesal. Ashley pun terdiam. Ia langsung memalingkan wajahnya dengan air mata yang sudah menumpuk dipelupuk matanya. “Apa mereka bertengkar lagi?” bisik Louis. “Entahlah. Menurutmu?” tanya Alfredo. “Sepertinya iya,” ucap Louis. Keduanya pun saling bertatapan. “Apa Tuanmu menyakiti Nona?” tanya Alfredo. “Omong kosong! Tidak mungkin Tuan melakukan iti bodoh!” kesal Louis. “Iya juga ya. Lalu kenapa mereka bertengkar?” tanya Alfredo. “Sudahlah. Biarkan saja mereka. Mereka memang sering bertengkar seperti itu kan?” ujar Louis. “Tidak Louis. Kali ini, sepertinya serius,” ucap Alfredo yang memperhatikan gerak-gerik Ashley. Ia terus memperhatikan Ashley yang mulai mengusap air
“Apa? Ashley juga hamil?” ujar Rensca yang terkejut saat mendengar kabar dari William. “Semoga saja anak ini lahir lebih dulu,” gumam Rensca. William tak menggubris. Ia memilih untuk diam dan berkutat didepan laptopnya. Rensca kemudian melirik kearah Suaminya itu dan berjalan mendekat kearahnya. “Besok aku harus kontrol. Kau bisa menemaniku kan?” ucap Rensca sembari bergelayut manja ditubuh Suaminya itu. “Berhentilah menempel. Aku sedang sibuk,” ucap William yang risih. “Aku tidak bisa menemanimu. Pergilah dengan supir. Aku sibuk,” lanjutnya. “Ada apa denganmu? Akhir-akhir ini kau selalu sibuk sampai tak memiliki waktu denganku. Aku ini sedang mengandung anakmu!” kesal Rensca dengan emosi yang tak bisa ditahan lagi. William yang kesal langsung menutup laptopnya dengan kasar. “Akhir-akhir ini kau juga selalu meninggikan nadamu didepanku! Apa kau sadar itu?” Rensca pun terdiam. Air matanya mulai menumpuk dipelupuk matanya. Ia sedikit terkejut karena Suaminya membentaknya
“Tidak bisa Rensca. Mengertilah sedikit,” kesal William. Rensca terdiam. Entah mengapa dadanya menjadi sesak. William pun pergi tanpa mengecup maupun menyentuhnya sedikit pun. Tanpa disadari, air mata Rensca mulai jatuh. Hatinya terasa sakit saat melihat perubahan Suaminya. “Apa aku terlalu berlebihan? Atau karena bawaan hormon makanya aku sesedih ini?” lirih nya. Sementara itu, William langsung melajukan mobilnya menuju hotel yang sering ia kunjungi untuk bertemu dengan Xiyun. Ia memakai topi hitam serta masker lalu masuk melalui pintu belakang agar tidak terlihat oleh orang. Setelah ia tiba dikamar, ia mendapati kekasih nya itu tengah tertidur pulas. Pria itu pun langsung mendekat dan mengecupi Xiyun. “Eungh, Will?” lenguh Xiyun. “Aku sangat merindukanmu,” bisik William seduktif. Xiyun pun membuka matanya dengan perlahan. Gadis itu kemudian mulai melingkarkan tangannya ke leher William. “Apa Istrimu tidak bisa memuaskanmu?” tanya Xiyun. William tiba-tiba menghela
“Segera kirim pada Glen semua bukti ini,” ucap Brave pada Asistennya. Glen yang tengah sibuk berkutat mengurus pekerjaannya pun langsung membulatkan matanya saat melihat pesan masuk yang dikirim oleh Asisten Brave. Ashley yang tersadar dengan sikap Glen pun kebingungan. “Ada apa Glen?” tanya Ashley. “Tidak. Aku hanya terkejut melihat kakakku benar-benar berselingkuh dari istrinya,” ujar Glen. Ashley pun langsung melihat kearah Ipad Glen yang menampakkan foto William bersama seorang wanita lain. “Siapa wanita itu?” tanya Ashley. “Feng Xiyun. Dia adalah Putri dari keluarga Feng. Keluarga terkaya di daratan china setelah keluarga Yi Ze,” jelas Glen. “Cantik sekali. Kenapa dia malah mau menjalin hubungan dengan suami orang? Aneh sekali,” ujar Ashley. Ashley pun kembali bergelayut manja karena terlalu malas mengurusi orang. “Kenapa kau menjadi kesal hm?” tanya Glen. “Hanya terbawa suasana. Apa kau masih lama? Aku ingin beristirahat,” ucap Ashley. Glen pun tersenyum. Ia kemudian












Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen