Share

Bab 38 Kedatangan Mas Bima

Aku hanya berharap Al dan Luna tidak mendengar dan melihat pertengkaran ini. Mudah-mudahan mereka masih tertidur. Tak ada sepatah katapun keluar dari mulut Mas Andrian. Dia terlihat sangat syok, Mbak Cahya mendorong Mas Andrian sampai keluar ruang tamu.

Mama memelukku, kami sama-sama menangis. Aku bersyukur, Mama tidak kenapa-napa seperti yang aku takutkan. Mama lebih kuat dari dugaanku.

Berakhir sudah, sepertinya semua benar-benar berakhir. Sebuah kenyataan buruk yang harus diterima oleh keluargaku. Duka karena masalahku dengan Mas Andrian bertambah, saat Rendi mengabarkan Amak meninggal dunia. Sepertinya lengkap sudah kesedihan yang kami hadapi sekarang.

Papa sedang bekerja, ada hal penting yang harus Papa kerjakan. Sebuah alasan klasik untuk menenangkan Al dan Luna. Keduanya nampak kecewa karena hanya sebentar bersama Papanya. Tapi, aku beruntung memiliki Al dan Luna yang selalu menjadi anak yang penurut.

••

Selama tiga hari aku dan anak-anak tinggal di Mama. Dan, aku harus kembali
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status