Share

Bab 43 Menggoda

last update Last Updated: 2025-10-24 19:47:13

Aku tersenyum getir, mendengar ucapan ayah yang tiba-tiba tidak merestui pernikahanku dengan Galang. Secepat itu?

“Tapi kenapa, Yah? Aku dan Galang saling mencintai. Kami berdua sudah sama-sama merasa cocok, kenapa ayah tiba-tiba menolak pernikahan kami? Apa maksudnya ini?” tanyaku tak habis pikir dengan sikap ayah.

Ayah tampak menghembuskan napas kasar.

“Tidak apa-apa, cuma feeling ayah, Galang tidak cocok buat kamu,” jawab ayah.

Pendapat ayah terdengar ambigu. Aku merasa ada faktor yang menyebabkan ayah seperti itu.

Aku melirik sekilas ke arah Galang. Selera makanku seketika hilang.

“Aku akan tetap menikahi Ariana!” seru Galang, tampak percaya diri. Aku suka itu.

Ayah menatap tajam ke arah Galang.

“Dan saya tetap menolak!” sahut ayah masih bersikukuh dengan keinginannya.

Tak ada rasa kecewa yang ditunjukkan Galang. Hanya ukiran senyum yang ia perlihatkan pada ayah.

“Tidak apa-apa, itu hak Anda. Tapi saya tidak akan pernah melepaskan Ariana begitu saja!” Galang masih bersikukuh. Namu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • OBSESI CINTA TUAN MUDA   Bab 44 Ciuman Maut

    Aku mengerucutkan bibir beberapa centi. Sementara Galang diam memejamkan mata menunggu aku melakukan apa yang dia inginkan.“Nih udah!” seruku, hanya menempelkan tanganku ke pipinya.“Aku bisa membedakan mana bibir dan mana tangan. Ciumnya bukan di situ, tapi di sini!” tunjuk Galang ke arah bibirnya.Rasa gugup menghampiri, permintaan Galang cukup membuatku malu-malu. Beberapa kali aku pun mendesis. Kenapa Galang harus memberikan syarat seperti itu?“Mana? Kok diam?” tanya Galang.Aku menghembuskan napas kasar. Aku sangat penasaran dengan pembicaraan Galang dengan ayah, aku pun mendekatkan wajahku ke arah Galang.Kini bibir kami saling menempel. Namun, lama kelamaan Galang malah memegangi kepalaku, menekan wajahku semakin kuat, seakan tidak ingin aku lepas darinya.Aku kesulitan bernapas. Namun, aku sangat sulit untuk bergerak. Dengan sisa-sisa tenagaku, aku memukul dadanya, hingga Galang akhirnya menyerah dan melepaskanku.Aku meraup oksigen dalam-dalam, berusaha menetralkan pernapas

  • OBSESI CINTA TUAN MUDA   Bab 43 Menggoda

    Aku tersenyum getir, mendengar ucapan ayah yang tiba-tiba tidak merestui pernikahanku dengan Galang. Secepat itu?“Tapi kenapa, Yah? Aku dan Galang saling mencintai. Kami berdua sudah sama-sama merasa cocok, kenapa ayah tiba-tiba menolak pernikahan kami? Apa maksudnya ini?” tanyaku tak habis pikir dengan sikap ayah.Ayah tampak menghembuskan napas kasar.“Tidak apa-apa, cuma feeling ayah, Galang tidak cocok buat kamu,” jawab ayah.Pendapat ayah terdengar ambigu. Aku merasa ada faktor yang menyebabkan ayah seperti itu.Aku melirik sekilas ke arah Galang. Selera makanku seketika hilang.“Aku akan tetap menikahi Ariana!” seru Galang, tampak percaya diri. Aku suka itu.Ayah menatap tajam ke arah Galang.“Dan saya tetap menolak!” sahut ayah masih bersikukuh dengan keinginannya.Tak ada rasa kecewa yang ditunjukkan Galang. Hanya ukiran senyum yang ia perlihatkan pada ayah.“Tidak apa-apa, itu hak Anda. Tapi saya tidak akan pernah melepaskan Ariana begitu saja!” Galang masih bersikukuh. Namu

  • OBSESI CINTA TUAN MUDA   Bab 42 Meminta Restu

    Maurin berdiri mematung di ambang pintu, menatapku secara bergantian dengan Galang. Gerah rasanya saat Maurin menatap Galang begitu lama. Senyuman kecil tersungging di bibirnya. Tak heran, aku menduga Maurin tergoda oleh Galang. Jelas, kekasihku sangat tampan, jauh sekali jika disandingkan dengan Andra.“Oh my God, ganteng banget!” gumam Maurin. Namun, aku masih bisa mendengarnya.“Kelamaan!”Aku menerobos masuk ke dalam sambil menarik tangan Galang. Mulut Maurin menganga, mungkin juga terkejut atas kedatangan kami yang sangat tiba-tiba.“Tunggu-tunggu, kau … Ariana, kah?” tanya Maurin, dia berjalan mengekor di belakangku dan Galang.Aku menghentikan langkahku, menoleh kasar ke arahnya.“So, kau pikir aku siapa? Mana ayah?” Maurin membekap mulutnya sendiri. Bukannya menjawab, dia malah terpaku padaku.Aku mendelikkan mata ke atas. Ekspresi yang menyebalkan, sehingga aku tidak ingin berlama-lama menatapnya.Aku dan Galang lanjut melangkah, mencari ayah di ruangan lain.“Ayah!” panggil

  • OBSESI CINTA TUAN MUDA   Bab 41 Menemui

    Aku terbelalak, menelan saliva dengan susah payah. Aku merasa ragu dengan ajakan Galang yang sangat tiba-tiba itu. Mungkinkah ayah akan menerima jika aku dan Galang menemuinya?“Kenapa? Apakah kau keberatan?” tanya Galang, saat melihat ekspresiku yang sama sekali tidak antusias ini.Aku menghembuskan napas panjang. Menggelengkan kepala pelan, aku pun menjawab, “Bukan begitu, tapi … aku takut ketemu ayahku!”“Kenapa harus takut? Pria tua yang dijodohkan ayahmu padamu sudah mati. Lantas … apa yang membuatmu takut menemuinya?”Aku membuang wajahku ke arah lain.“Aku takut melihat sikap ayahku yang selalu pilih kasih. Aku takut aku merasa sakit hati lagi. Dia lebih condong pada Maurin, anak tirinya. Padahal aku adalah putri tunggalnya. Tapi kenapa aku yang seolah menjadi anak tiri?” Aku menundukkan kepala. Tak terasa air mata menitik di kedua pipi, aku merasa sedih mengingat perlakuan ayahku.“Ssst! Aku tidak suka kau berbicara seperti itu, Ariana. Ada aku … jika ayahmu tidak menginginkan

  • OBSESI CINTA TUAN MUDA   Bab 40 Gagal Unboxing

    Aku terhenyak, aku baru tersadar dari buaian mematikan Galang, spontan aku mendorong tubuhnya dari atasku. Aku meraih selimut demi menutupi tubuhku yang polos. Kami nyaris melakukannya.Galang mengangkat sebelah alisnya, tersirat tanda tanya dari wajahnya.“Kenapa?” tanya Galang.Aku menggelengkan kepala kuat-kuat. Tidak, seharusnya aku tidak boleh melakukan ini. Sebelum terlanjur, aku harus bisa mempertahankan diriku. Aku dan Galang belum menikah. Aku tidak ingin kebanggaanku satu-satunya direnggut olehnya. Walaupun aku mencintainya.“Jangan lakukan ini lagi, kita belum menikah,” jawabku. Aku semakin mempererat cengkraman pada selimut.Galang meraih tanganku. Namun, aku tetap mempertahankan diri supaya Galang tidak sampai bisa membuka selimut ini dan melihat tubuhku yang tanpa menggunakan apa pun lagi.“Kau takut aku menyentuhmu?” tanya Galang.Tubuhku bergetar hebat, ini kali pertama ada lelaki yang melihat tubuhku. Sumpah demi apa pun aku sangat malu. Bahkan aku merasa tak memiliki

  • OBSESI CINTA TUAN MUDA   Bab 39 Surga Dunia

    Sebuah video diputar, memperlihatkan adegan mesra yang dilakukan Galang dan juga Sonia. Apa maksudnya? Apakah dia sengaja melakukan ini, demi menyakitiku?Aku segera memalingkan wajah, tak sanggup melihat apa yang dilakukan oleh mereka berdua.“Lihat, Ariana!” paksa Galang.Aku menghembuskan napas kasar. Terpaksa aku menyaksikan video tersebut. Rasa sakit kian membara, saat Galang mencium Sonia. Tak sadar air mataku meluncur bebas membentuk miniatur anak sungai di pipi ini.Hingga di akhir video, aku tidak melihat Galang melakukan hal di luar batas. Dia hanya mencumbu Sonia, dan aku melihat di akhir video tersebut, Sonia tampak kecewa, karena Galang tak kunjung melakukan apa yang ditawarkan oleh Sonia.Galang mengusir Sonia, saat wanita itu tidak berdaya, berharap Galang melakukan hal lebih padanya.“Kau–”“Ya!” potong Galang.Aku menghembuskan napas berat, menatap Galang dengan kesal.“Kau menyakitinya,” lanjutku.“Siapa? Aku? Ada cermin di kamar ini. Kenapa kau menuduhku seperti itu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status