Share

Jangan Bawa Mobil!

“Apa ngana pe maksud?”

“Maksud gue? Elo berubah sikap jadi picik sama gue ya? Kenapa sih? Cuma soal gue belajar mobil sama Arjun, eh... elo jadi sentimen kaya’ gini. Kenapa nggak elo lupain aja sih? Ini kan cuma soal kecil! Kenapa dibesar-besarin segala?”

“Sembarangan! Jangan karena kita ini orang kampung jadi kamu anggap bahwa kasus itu adalah peristiwa kecil.”

“Emang iya. Gue bilang itu cuma peristiwa sepele.”

“Jadi karena kamu banyak uang, anak orang kaya, lantas kamu anggap itu sepele?”

Kemarahan Dessy memuncak. “Koq jadi nyinggung kaya-miskin segala? Elo jadi parno gitu kenapa sih? Bilang aja kalo elo cemburu ngeliat gue sama Arjun?”

Kejengkelan seolah menguasai Adri hingga ke seluruh sel tubuh sedangkan Dessy terus mencecarnya.

"Tahu dari mana ngana? Tahu dari mana ngana kalau kita cemburu?"

"Gue? Tahu dari mana? Dari tatapan elo. Bahasa tubuh elo."

"Tatapan? Bahasa tubuh? Sejak kapan ngana jadi dokter mata? Sejak kapan ngana jadi tukang ramal?"

“Gue jadi dokter mata da
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status