Share

Iri dan Fitnah

Apa? Kok Bisa?

Aku langsung menatap pada mereka.

"Kenapa? Apa kalian ngga butuh pekerjaan atau? Bukankah masalah gaji sudah kita sepakati kemarin?" tanyaku kemudian. Aku mengira mereka mungkin protes tentang gaji. Padahal menurutku sudah sepadan. Apa lagi karyawan baru.

"Bu-bukan itu, Bu. Kami hanya dengar desas desus yang membuat nyali kami menciut untuk bekerja disini. Kami memang sangat membutuhkan pekerjaan ini tapi ... Kalau nyawa kita taruhannya. Tentu kami tak mau. Apa lagi anak kita masih kecil-kecil." Salah satu dari mereka buka suara. Seorang wanita muda berusia 35 tahun, janda mati bernama Mariana.

"Maksud kalian apa? Nyawa? Kerja di tempatku ini hanya butuh tenaga dan ketelatenan. Ngga ada hubungannya dengan nyawa!" Aku masih tak mengerti dengan apa yang mereka sampaikan. Bahkan Mas Bayu saja kini hanya bisa terdiam.

"Bukan begitu, Bu. Kami dengar jika pemilik toko ini menggunakan pesugihan. Maaf, Bu. Kami cuma takut di tumbalkan."

Astaghfirullah!

Aku baru nggeh jika ar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status