Share

Chapter 5 : Bedroom

Malam ini aku menginap dirumah Hana. Setelah kesalah pahaman yang terjadi tadi siang di sekolah, aku terpaksa untuk tidak pulang kerumah. Walaupun sebenarnya bisa saja aku berkata jujur pada ibuku, tetapi sepertinya ini jalan yang tepat agar aku tidak menambah beban pikiran ibuku.

Entah apa yang terjadi pada Erin di telfon tadi, tapi aku dan Hana sudah berusaha menghubungi Erin kembali dan hasilnya tetap sama.

Lalu aku juga sudah menghubungi ibu bahwa aku akan menginap dirumah Hana malam ini. Respon nya tetap dingin. Kemanapun aku pergi asalkan meminta izin terlebih dahulu, pasti ibu izinkan. Dia juga tak pernah bertanya alasanku pergi ke suatu tempat, seperti sekarang. Padahal aku menginap dirumah Hana, tetapi dia tak bertanya sedikitpun alasanku menginap.

"Erika-San? udah mau tidur?" Hana menyadarkanku dari lamunan.

"Ah iya, kamu duluan aja" Jawabku.

"Enggak maksudku ini kasurnya kan cuman ada satu. Jadi kamu tidurnya dimana ya?" Hana bertanya.

"Aku dilantai juga gapapa kan ad-".

"Eh eh eh jangan jangan, diatas aja sini. Muat kok"

"Ya... mau bagaimana lagi" Aku naik ke kasur Hana.

"Erika-san alo dirumah tidurnya sendiri? atau berdua sama adekmu?" Tanya Hana.

Ah iya, aku juga mempunyai adik laki laki berumur sekitar 12 Tahun. Dia masih duduk di bangku kelas lima Sekolah dasar. Dia bernama Reiza Aizawa, nama belakang yang sama dengan nama depanku. Dia juga yang sering menjaga rumah saat siang hari jika ibu mau pergi bekerja jaga toko dirumah paman. Sifatnya hampir mirip dengan ibuku, kami hampir tak pernah mengobrol jika tidak ada hal yang penting.

"Enggak mungkin lah, dia kan laki laki" Jawabku.

"Ya... siapa tau? mau bagaimana pun dia masih anak anak kan?"

Walaupun dengan umur segitu dia masih duduk dibangku kelas lima sekolah dasar... Aku cukup yakin dia sudah mempunyai pemikiran yang dewasa. Walaupun fisiknya belum menunjukan tanda tanda masa puber, tapi aku bisa menyadarinya dari bagaimana dia membantu kami dalam melakukan pekerjaan rumah selama ini.

"Kalau besok gimana? kamu kan gabisa ke sekolah? mau nginep disini lagi?" Sambung Hana.

"Aku gak tau, mungkin aku bakalan pulang kerumah besok pagi saat kamu berangkat kesekolah" Jawabku.

"Ahh... Hari yang melelahkan ya?" Hana menarik selimutnya.

"Aku sempat mengira kalau kamu telah berubah sekarang. Tetapi ternyata kamu masih sama seperti dulu ya?" Hana tersenyum kearahku.

"Selamat malam Erika-san..." Sambungnya...

******

Hana sudah tertidur lelap dari tadi, tetapi aku masih belum bisa tidur sampai sekarang. Entah karna belum terbiasa dengan tempat baru, atau aku yang terlalu memikirkan tentang kejadian tadi siang. Atau mungkin juga karna memikirkan ucapan Hana tadi. Dia bilang kalau dia mengira bahwa aku telah berubah, padahal setauku dari dulu aku selalu seperti ini. Aku tidak mengerti sama sekali apa maksud kata 'berubah' yang Hana ucapkan.

"Erikaaa knapaa bwlom twidurr? hmm?" Hana... mengigau?

"Engg... belum?" Jawabku.

"Ayo twidur udwah malewm..." Ajak Hana dengan nada serak.

"Iya iya".

Akupun tertidur tanpa sadar apa yang sebelumnya membuatku tidak bisa tidur.

******

*Kring... kring...

Alarm Ponselku sudah berbunyi sedari tadi. Padahal masih jam 5 pagi dan aku lupa mematikan alarmnya sebelum tidur tadi malam. Aku lupa kalau aku di skors selama tiga hari dari sekolah.

Saat ingin melanjutkan tidur, tiba tiba Hana malah bangun dan memeluk tubuhku dengan erat. Tentu saja aku tak bisa bergerak, bergeser sedikit saja mungkin akan membuatnya terbangun.

Akhirnya aku ikut tertidur kembali dengan Hana...

Kami pun terbangun setelah setengah jam kemudian. Tentu saja aku yang terlebih dahulu terbangun. Hana masih memeluk tubuhku, wajahnya hanya berjarak satu centimeter dari wajahku, aku bisa mendengar suara nafasnya. Dia seperti kelelahan. Walaupun dia selalu ceria setiap saat, pasti ada saatnya juga dia lelah dengan keseharian nya yang di kelilingi hal hal tak terduga seperti kemarin.

*Kring... Kring... Kring...

Sekarang alarm ponsel Hana yang berbunyi. Akupun kembali berpura pura tidur. Hana terbangun. Aku merasakan dia mulai beranjak dari tempat tidur, tetapi dia malah kembali dan mulai memeluk tubuhku lagi. Aku tak tau harus berbuat apa. Mengingat posisiku yang sebagai tamu disini, aku tak bisa seenaknya beranjak dari tempat tidur ini.

Apakah Hana masih mengigau dan menganggap aku ini bantal gulingnya? tetapi barusan dia beranjak sebentar dari tempat tidur...

Aku pun memberanikan diri untuk bergerak sedikit, bertujuan untuk membangunkan Hana. Tetapi yang ada dia semakin erat memelukku.

"Erika-san Daisuki..."

Hana mengucapkan sesuatu padaku, entah apa itu tapi yang jelas aku tak mengerti. Ditambah lagi dari kemarin terus memanggilku dengan nama 'Erika-san'. Apakah ini sifat Hana yang tak pernah kulihat disekolah? dia terlalu aneh malam ini.

Aku mulai memberanikan diri lagi untuk membuka mataku...

Aku melihat Hana tepat di depan wajahku, jaraknya sangat dekat. Bahkan mungkin kurang dari dua centimeter. Matanya terbuka lebar, dia tersenyum, dan itu cukup membuatku terkejut. Ternyata dia sudah terbangun saat alarm ponsel nya berbunyi.

"E-Eh... Hana udah bangun?" Tanyaku gugup.

"Udah kok..." Dia tersenyum. Lagi...

"Eng?... Kenapa kamu memeluk ku?"

"Eng... kenapa ya? karna aku mengira Erika-san bantal gulingku?" jawabnya.

"Eh? tapi kan kamu udah bangun?"

"Udah kok da-"

"HANA-SAN!! UDAH JAM SETENGAH TUJUH... AYO BANGUN, ERIKA-SAN JUGA!" Suruh Tante Anna dari dapur.

"Eh, bukan nya ini baru jam setengah enam?" Tanyaku.

"Ehmm... kok Icha tau sekarang baru jam setengah enam?" Tanya Hana sambil tersenyum.

Sial, aku ketahuan. Apa mungkin Hana sudah sadar dari awal? dan saat dia beranjak dari tempat tidur apa mungkin dia memeriksa jam di ponselnya?.

"Ayo mandi bareng" Ajak Hana.

"Ayo..." Jawabku.

"EHH?!! BARENG?!" Aku kaget.

"Kenapa kaget begitu? bukan nya saat waktu kecil kita juga sering melakukan nya?"

"Enggak enggak, ini beda Hana. Dulu kita... anu..." Entah aku ingin berbicara apa.

"Udah ayo biar cepet aku nganter kamu pulang..." Hana menarik tanganku.

Aku tak menyangka ini bisa terjadi padaku. Aku yang mengira hal seperti ini hanya terjadi dalam sebuah film dan drama, sekarang terjadi juga padaku. Ya walaupun bukan dengan laki laki..

Entah kenapa Hana bisa mengingat kejadian kejadian saat kita masih kecil, sedangkan aku tidak?

sebenarnya... apa yang terjadi padaku dulu?

TO BE CONTINUED...

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status