Beruntungnya penumpang bisnis class hanya sedikit, jadi tidak dapat banyak protes dari kebisingan yang dibuat Javier. Di bilik bangungnya Javier membuka laptopnya terburu-buru, hingga tak sengaja menjatuhan gelas yang berada di mejanya.Kebetulan ia baru saja Javier selesai makan malamnya. Saat mendapatkan ponselnya berdering, jantungnya berdebar kencang. Salah satu pengawalnya memberitahu dengan panik bahwa Isabella diculik. Ingin berteriak kencang, namun Javier tahu tempat, kini ia sedang berada di pesawat. Coba saja ia menggunakan pesawat pribadi sekarang, mungkin Javier langsung memerintahkan pilot untuk mendarat di bandara yang terdekat. Pesawatnya sedang berada di sekitaran negara Kazakhstan, tidak mungkin Javier memerintah pilot untuk mendarat darurat. Ini bukan pesawatnya. Tadi ia ingin bertindak bodoh dengan memaksa masuk ke kokpit, tetapi ia urungkan. Lebih baik Javier secepatnya mencari keberadaan Isabella melalui laptopnya. Mata Javier membelak kaget saat menemukan tit
Javier melangkah cepat saat sudah sampai di lantai yang di tuju, lalu langsung menempelkan kartu akses yang akan membuka pintu apartment Daren.Kartu yang Javier dapatkan secara paksa pada resepsionisnya. Tentu saja mereka akhirnya memberi kartu akses apartment Daren, karena mereka juga tahu sedang berhadapan dengan Javier Coullard.Langkah kaki Javier semakin cepat, memandang ruang apartement Daren yang bersih seperti apartement baru. Tidak ada perabotan di dalamnya. "Sial!" umpat Javier saat Daren sudah berhasil membawa Isabella pergi. "Cepat lacak kembali!" perintahnya pada Tayler. Tayler selalu membawa tablet yang menampilkan map serta sebuah titik keberadaan Isabella berada. Sebuah kalung berlian yang diberikan Javier untuk Isabella, di dalamnya terdapat alat pelacak. Isabella tidak tahu menahu mengenai alat pelacak yang ada di dalam kalungnya, Javier hanya meminta Isabella untuk memakainya setiap saat. Untungnya wanita itu menuruti, kalau Isabella tidak menggunakan kalung ter
Entah sudah berapa banyak barang yang dilempar atapun dibanting hingga hancur oleh Javier. Setelah menelusuri bandara terus menerus, tidak ada satupun jejak keberadaan Isabella dibawa kemana.Bahkan Javier menghampiri boarding lounge VIP yang tadi ia lihat di cctv terdapat sosok Wiliam, penjaga yang mengatakan di sana memang ada ciri-ciri yang Javier sebutkan, namun Wiliam hanya sendiri dan anehnya pria itu tidak menaiki pesawat justru balik ke arah pulang."Bagaimana pria itu ada di rumahnya?" Javier langsung menodongkan pertanyaan pada Tayler yang baru masuk ke dalam ruangannya. "Maaf, Tuan. Menurut informasi dari pengaja rumahnya, Tuan Wiliam tidak ada di rumahnya sejak 3 hari yang lalu," balas Tayler, ia menudukan kepalanya saat Javier kembali membanting sebuah vas bunga. "Sialan!" teriak Javier. "Hubungi Xander secepatnya!" perintahnya pada Tayler.Javier harus meminta bantuan juga pada adiknya itu. Sebab Xander cerdas dalam dunia hacker semacam itu. Niat Javier melacak pesawat
"Bagaimana ada kemajuan?" tanya Javier pada Xander yang sedang melacak pesawat pribadi yang terbang di saat waktu Isabella hilang. Kepala Xander menggeleng. "Ini aneh. Sudah ku cari berulang kali tidak ada private jet yang terbang dipukul itu." Saat mendengar berita mengenai Isabella diculik oleh Wiliam, jantung Xander seperti ingin keluar. Pria itu sedang berada di Jerman untuk pekerjaannya dan langsung terbang ke Italia setelah mendengar kabar Isabella diculik. Javier mengacak rambutnya. Sudah satu hari ini mereka tanpa henti mencari Isabella, bahkan Javier sampai mengabaikan pekerjaannya. "Sudah ada kabar dari Dad?" tanya Xander. Javier menggeleng, Victor belum menemukan tanda-tanda Isabella dibawa pergi kemana. "Aku rasa mereka sudah merencanakannya dengan matang, buktinya tidak ada satupun di bandara itu menerbangkan private jet," ujar Xander. "Apa mungkin mereka memang sengaja pergi ke bandara itu, namun tidak berangkat di sana? Agar kau terkecoh kedua kalinya?"Perkataan
Sudah sebulan lamanya Javier belum masih menemukan keberadaan Isabella. Kehidupannya menjadi berantakan, namun atas keberadaan kedua anaknya di sisinya membuat Javier harus kuat dalam menghadapi masalah ini.Pria itu kira kekuasaan Daren tidak sebesar dirinya, tetapi jika diingat pasti Wiliam membantunya. Sampai saat ini pun Javier tidak mengetahui Wiliam dan Daren mempunyai hubungan apa? Teman? Sahabat? Rekan bisnis? atau Anak? Kalau anak tidak mungkin. Latar belakang Wiliam yang suka bermain wanita sempat membawa pria tua itu pada kesialan. Ada salah satu wanita tidur Wiliam yang dinyatakan mengandung dan Wiliam langsung memerintahkan mengugurkannya. Jadi, Javier simpulkan pria itu tidak ingin memiliki anak. Cerita dari Victor pun yang mengatakan Wiliam ingin hidup sendiri dan pandangan mengenai anak menurut Wiliam adalah kesulitan. Wiliam tidak ingin mempunyai anak, sebab nyawa anaknya selamanya akan diincar oleh para musuhnya. Sama seperti Javier, Wiliam berniat menculik Jayden
Tidak terasa sudah dua bulan lamanya Daren bersama Isabella. Jika, menanyakan perihal Javier, informasi yang didapatkan pleh mata-matanya, pria itu nampak stress kehilangan Isabella.Sampai saat ini pun tidak ada tanda-tanda Javier menemukan keberadaan Isabella. Tentu saja, Daren mengatur semuanya."Kau dari mana saja?! Aku mencari mu tadi!" gerutu Isabella. Daren tersenyum, tangan merangkul pinggang Isabella hingga mendekat pada tubuhnya. "Aku hanis melakukan gym, Kayla." "Ish! Lepaskan! Keringat mu menempel pada dress ku!" Isabella cemberut bagaikan anak kecil.Masih ingat mengenai rencana Daren mengubah Isabella menjadi anak kecil padanya? Semua tingkah laku Isabella padanya bagaikan anak kecil.Wanita itu di rumah selalu memakai dress warna warni, paling sering berwarna pink. Beda hal jika Isabella di luar rumah. Bagai mempunyai dua keperibadiaan, di luar ia terlihat lebih dewasa dan sexy."Kau mau aku hukum seperti semalam?" Isabella menggeleng cepat. "Maka itu berhenti membe
Tuhan pasti mengabulkan doa seseorang jika bersungguh disertai usaha. Javier pun percaya akan hal itu, jadi selama 4 tahun lamanya Javier hanya pasrah pada Isabella mengenai ingatannya. Kalau memang ingatannya tidak akan kembali, Javier akan berusaha untuk mendapatkan hati Isabella kembali dan menjelaskan yang sebenarnya. Jika, diranya Isabella langsung percaya atau tidak saat Javier menjelaskan kalau ia adalah suami yang sebenarnya? Tentu saja dia tidak akan langsung percaya begitu saja.Semua memerlukan proses. Saat dimana Javier sudah berhasil menangkap Daren berserta Wiliam, perlahan Isabella mulai percaya padanya. Sebab Daren saat ditangkap tidak sengaja mengungkapkan rencananya oleh para polisi yang mendesak dia untuk berkata yang sejujurnya. Javier menceritakan identitas Isabella, dari mana ia berasal, bagaimana Javier dan Isabella bisa bertemu, bagaimana Javier bisa jatuh cinta pada wanita itu berakhir menikah dengannya. Semua Javier jelaskan menggunakan bukti yang nyata.
"Aku menyukai tempat ini." Isabella menunjuk sebuah pulau."Kau tidak takut?""Kenapa harus takut?""Banyak artikel yang menuliskan kalau pulau tersebut pulau alien. Lihat saja pohonnya begitu aneh." Javier menunjuk pohon di pulau tersebut. Isabella menginginkan ke pulau Socotra yang berada di Yaman. Pulau Socotra terletak dekat dengan Teluk Aden, Yaman. Pulau ini seringkali dibicarakan karena memiliki sisi misterius dengan kondisi geografis bak di planet lain.Pulau Socotra juga menjadi habitat tanaman-tanaman langka. Misalnya pohon mentimun raksasa, pohon mawar gurun, hingga pohon delima yang langka."Aku ingin melihat pohon yang seperti jamur di sana. Saat dulu kecil aku menoton barbie, ada pohon persis seperti di film itu. Masih tidak menyangka ada pohon itu di dunia nyata." Javier yang tengah membaca mengenai pulau Socotra pun dibuat bingung. "Pohonnya aneh sekali."Pohon darah naga menjadi ikon pulau ini karena bentuknya yang unik seperti payung atau menyerupai jamur. Pohon in