Share

Second Time

Penulis: Dek ita
last update Terakhir Diperbarui: 2025-10-13 23:29:55

Nathan yang kini sedang menggebu tak membiarkan Letta istirahat. Nathan memegang kedua tangan Letta ke atas, dan memberikan kecupan panas pada leher Letta, dengan sebelah tangan meremas buah dadanya.

Semakin lidah Nathan bergerak ke sana dan ke mari, semakin Letta merasakan sensasi yang semakin lama semakin berubah tak bisa dikendalikan lagi. Tangan Nathan yang semakin gemas memilin dan bahkan membuat Letta semakin kelimpungan.

“Ahhhh… Lo- Love….” Letta berusaha melepaskan tangan Nathan yang semakin menggila merabanya.

Semakin Letta melakukan perlawanan, Nathan merasa semakin terangsang, dan terus memberikan Letta serangan kenikmatan menggebu yang ia miliki.

Nathan mulai naik, dan meraup bibir Letta dan membuat Letta kewalahan menghadapi Nathan yang sudah kalang kabut. Beberapa kali, Letta merasakan Nathan menggigit bibirnya.

“Ini menyenangkan! Letta!” seru Nathan melepaskan bibirnya sebentar. Lalu, ia melanjutkan dan kini kedua tangannya menguyel-uyel buah dadanya dengan begitu gemas
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Obsesi Gila Suami Sahabatku   Penolakan yang Memaksa

    Letta memandangi James. Pria itu tampak percaya diri setelah perilakunya barusan yang tergolong sangat tidak sopan. Baru menyatakan perasaan saja dia sudah bisa sekasar itu kepada Letta, dan bertindak seenaknya tanpa memikirkan apakah Letta nyaman atau tidak dengan tindakannya.“Ayolah, Sekarang sudah tak ada Nathan. Jadi, tak ada alasan kamu mau menolakku!” tegas James.Ini adalah kali pertama Letta merasa jijik dengan ucapan seseorang. James yang kelihatan berbinar, berharap besar pada Letta yang duduk di depannya, tak membuat Letta merasa luluh atau tersentuh.Cara James memaksa membuat Letta merasa harus semakin ingin menjauh dari pria itu. Ia bahkan berpikir untuk tak menemuinya lagi meski harus terpaksa sekalipun.“Mau ada atau tidaknya Nathan, aku tetap tidak akan menerimamu,” balas Letta.James yang tadinya berharap bahwa Letta akan menerimanya dengan tangan terbuka itu memandangi Letta dengan tatapan yang bulat sempurna. Seolah dia tak percaya dengan apa yang diucapkan barusa

  • Obsesi Gila Suami Sahabatku   Harus Merasa Apa?

    Letta tak bisa tidur semalaman. Tubuhnya terasa panas. Ia ingin meronta, namun tak bisa. Mulutnya yang ditutup dan kaki serta tangan yang tak bisa bergerak membuat Letta seperti seorang tahanan yang dipaksa tak bergerak.‘Apa obatnya masih belum hilang juga?!’ kesal Letta dalam hatinya.Hingga, ia melihat pria di sebelahnya mulai bangun, lalu memandangi Letta dengan mata yang belum terbuka sepenuhnya. Ia tersenyum dengan lebar, seorang yang merasa puas melihat sang istri tersiksa semalaman dengan gairah besar tanpa ada yang mengobati.“Morning, Darling. Bagaimana malammu?” tanya Nathan, tanpa rasa bersalah kepada Letta.Letta tak bisa menjawab, mulutnya yang tertutup dengan kain itu membuatnya tak bisa memberikan jawaban.Tangan Nathan keluar dari selimut, lalu memegang paha Letta dan mengelusnya dengan lembut. Letta langsung merasakan setruman yang mebuatnya semakin tak bisa menahan diri.“Hmmm, sepertinya efeknya belum hilang, ya?” tanya Nathan, dengan begitu tenang.Letta menitikka

  • Obsesi Gila Suami Sahabatku   Not Your Business

    “Entah, mereka punya jalan masing-masing, dengan pilihan yang mereka inginkan,” sahut Nathan sambil mengaduk kopi.Letta yang sedang duduk di meja makan sambil memegang gelas dengan coklat hangat itu sebenarnya tak percaya apa yang dikatakan oleh Nathan. Meski dia mengatakan dengan ucapan yang meyakinkan, Letta tak yakin Nathan menceritakan semuanya dengan baik.“Memang, kenapa kamu sampai penasaran dengan nasib mereka?” tanya Nathan, yang berjalan berbalik badan menuju ke arah Letta yang duduk di sana.“Hmm, entah. Aku hanya penasaran. Aku kira, mereka akan hidup tenang setelah semua ini.” balas Letta.“Haha, tentu saja tidak,” Nathan tertawa.Pria itu duduk di sebelah Letta, lalu meletakkan tangannya di paha Letta yang mulus, dan terekspos sempurna karena permintaan Nathan.“Tapi, kenapa mereka terdengar mendapatkan hidup untuk memenuhi gaya hidup mereka?” Letta mempertanyakan.“Jelas tidak, Darling. Hidup dengan cara seperti mereka sama saja dengan mempertaruhan hidup mereka sendir

  • Obsesi Gila Suami Sahabatku   Jeritan Gairah

    Fredd menciumi bibir Rosie dengan begitu ganas, ia membuat Rosie terlarut dan sempat lupa sejenak dengan apa yang hendak dilakukan mereka.Fredd memegang kedua bokong Rosie, dan membukanya dengan lebar. Merasakan ada benda kenyal yang menyentuh lobang belakangnya, membuat Rosie terkaget dan hendak menghalangi.“Tu- Tunggu!” Rosie menoleh dan mencoba mencegahnya.Ken yang tahu bahwa akan terjadi suatu penolakan, ia segera naik ke atas kasur, berdiri dan menyumpal mulut Rosie dengan miliknya. Ia pegang kepala Rosie dan mulai memompa.Harry yang sudah melihat bahwa kedua temannya mengalihkan perhatian Rosie, segera berusaha memasukkan miliknya ke dalam lubang paling kecil nan sempit itu.“Ukhhh!!” Rosie berusaha mendorong Ken yang masih memompa mulutnya. Namun, semakin ia berusaha melepaskan milik Ken dari mulutnya, Harry sudah berhasil menyusup ke belakang dan membuat bagian belakang Rosie terasa begitu perih. “Haha! Its good! C’mon!” seru Harry.Mereka bertiga secara bersamaan memomp

  • Obsesi Gila Suami Sahabatku   Pelampiasan

    Rosie merasa terluka dikatai begitu. Pekerjaan mereka sama, meski uang yang dihasilkan berbeda jauh. Bahkan Andy juga bersedia melayani pria, karena bayarannya bisa jauh 2 sampai 3 kali lipat dari yang biasanya didapatkan.“Padahal dia juga sama!” gerutu Rosie yang merasa kesal.Ia bangun dari kasur dan segera mengambil barang-barangnya. Ia marah dan kesal telah dikatai begitu oleh Andy tanpa pikir panjang lebih jauh. Ia lebih tak senang dikatai hal seperti ini oleh seseorang yang akhirnya menjadi satu-satunya tempat bagi Rosie untuk berpulang.Dengan raut wajah yang tertekuk, Rosie berjalan pergi menuju ke hotel tempat para pria yang sudah menyewanya itu datang.Ia masuk ke dalam ruangan hotel, dan melihat bahwa kasur yang dalam sana berukuran size king. Yang berarti, mereka orang-orang kaya yang punya banyak uang untuk menyewa kamar sekelas ini.Sambil tersenyum miring, Rosie melihat ke sekitar dengan tatapan yang puas.‘Mereka pasti kaya. Tak mungkin mereka takkan memberikanku bonu

  • Obsesi Gila Suami Sahabatku   The Destiny

    Letta hanya tertawa setelah mendengar ucapan Nathan. Ia tahu, bahwa sekarang Nathan bersemangat setelah mendengar Letta menawarkan diri. Melihat sorot mata Nathan yang tampak menggebu, Letta merasa senang.“Apa kamu mau mampir ke mall sebentar?” ajak Nathan.“HA? Untuk apa? Kalau shopping, sepertinya aku tak perlu,” Letta menolak.“Tidak, Darling. Kamu bilang ingin makan donat, kan? Kamu tak ingat?” Nathan mengingatkan dengan senyumannya.Letta baru saja teringat. Ia sendiri bahkan tak sadar pernah meminta itu pada Nathan. Melihat bagaimana Nathan ingat pada apa yang dia inginkan, membuat Letta merasa tersentuh. Karena itu berarti, dirinya berarti bagi Nathan.Setibanya di mall, mereka mulai melangkah masuk, dan Nathan menunjukkan tempat-tempat enak yang dia jelaskan dengan begitu detail.Di tengah penjelasan Nathan yang begitu panjang, Letta baru saja teringat sesuatu. Kalau selama ini Nathan selalu sibuk dengan pekerjaannya, bagaimana mungkin dia bisa tahu soal makanan-makanan enak

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status