“Bagaimana kabar Ayah dan Ibu, ya? Apa mereka baik-baik saja?” tanya Olevey sembari menatap bunga-bunga segar yang dibawa oleh Slevi. Bunga yang sengaja dipetik untuk dirangkai oleh Olevey.
Entah kenapa, tadi malam Diederich tiba-tiba berkata jika dirinya ingin sebuah pot bunga berisi karangan bunga yang dibuat sendiri oleh Olevey. Awalnya, Olevey sendiri tidak mau menuruti apa yang diinginkan oleh Diederich. Namun, Diederich mengancam akan mengurungnya di dalam kamar, lebih tepatnya mengikatnya di atas ranjang dan membuatnya mengerang sepanjang hari.
“Ini reaksi sihir, Yang Mulia,” ucap Zul setelah memeriksa kondisi Olevey. Zul diam-diam berpikir, jika permaisuri memiliki tubuh yang lemah sebagai seorang manusia. Tentu saja, jika dibandingkan dengan tubuh iblis, Olevey sama sekali tidak ada apa-apanya. Namun, Zul sama sekali tidak berpikir jika sang permaisuri memang memiliki tubuh selemah ini.“Tapi aku tidak merasakan sihir asing yang menembus barrier yang sudah aku pasang di sekitar kastel. Kalung yang digunakan oleh Olevey juga menjadi pelindung kedua baginya. Jadi, sihir seperti apa yang membuat Olevey bereaksi seper
Olevey membuka matanya saat rasa pusing yang menyerangnya sudah menghilang. Saat itulah, Olevey sadar jika Diederich lagi-lagi membawanya ke tempat asing yang tentu saja belum pernah Olevey sambangi. Diederich menurunkan Olevey dari gendongannya, tetapi tetap membiarkan Olevey untuk bersandar pada dadanya, karena ia sadar jika Olevey masih terlalu lemah. “Ini di mana?” tanya Olevey sembari melihat ruangan yang hanya berisi sebuah ranjang dan genangan air yang tampak begitu dalam. Ranjang itu berada di tengah air, seakan-akan mengambang di sana.
Olevey dibaringkan dengan lembut di tengah ranjang lembut. Saat Olevey menatap langit-langit, Diederich membuka langit-langit yang seketika menunjukkan langit berawan yang menyembunyikan bulan merah keemasan. Setelah puas menatap langit, Olevey pun menatap Diederich yang rupanya tengah menatapnya. “Apa kau siap?” tanya Diederich.“Jika pun aku tidak siap, kau akan memaksaku untuk bersiap, bukan?” tanya Olevey balik dan membuat Diederich menyeringai.
“Astaga,” gumam Olevey sebelum kembali berlari menuju kamar mandi dan menguras isi perutnya yang sebenarnya sudah tidak ada lagi. Karena sudah muntah berulang kali, Olevey kini hanya muntah cairan asam lambung yang membuatnya semakin tersiksa lagi.Slevi dan pelayan lain yang bertugas untuk melayani Olevey tentu saja merasa iba atas apa yang dialami oleh Olevey ini. Semula, semua orang menyambut gembira kabar bahwa sang raja sudah menanam benihnya pada permaisuri tercinta. Namun, kabar bahagia tersebut berubah menjadi kabar yang agak membuat cemas. Hal itu terjadi karena Olevey mengalami muntah parah s
“Ah, memang benar, Olevey adalah putri kalian. Dia dilahirkan dilahirkan dari Nyonya Duchess,” potong Leopold cepat.“Namun, kalian sama sekali tidak mengenal putri kalian. Bahkan, aku yakin jika kalian tidak tahu fakta bahwa, kehadiran Olevey dalam kehidupan kalian adalah andil dari mendiang Duke terdahulu,” lanjut Leopold. Kemarahan atas sikap yang diambil oleh kedua orang tua Olevey ini, membuat Leopold tidak bisa tinggal diam. Mereka terlalu
“Aku tidak mau,” ucap Olevey sembari mendorong piring yang sudah disajikan oleh Slevi.Ini sudah piring ketiga yang Slevi sajikan untuk Olevey sebagai sarapannya. Tentu saja, setiap piring sudah terisi dengan menu yang berbeda. Namun, tidak ada satu pun menu yang bisa membuat Olevey tergugah dan mau menyantap sarapannya. Slevi yang menyadari jika Olevey tengah kehilangan nafsu makannya. Hal ini biasana jarang terjadi pada iblis betina yang tengah mengandung. Karena pada dasarnya, ketika mereka mengandung, mereka akan merasakan nafsu makan dan nafsu birahi yang meningkat tajam.
Pasukan penyihir dan pasukan berbaju zirah tampak berderap menyeberangi portal yang memang sudah berhasil dibuka paksa oleh para penyihir. Mereka semua dipimpin oleh seorang pria yang menggunakan zirah emas berkilau. Mereka menyeberang tepat pada fajar menyingsing. Mereka tampak bersiap untuk melakukan penyerangan. Para iblis yang tertarik dengan kebisingan dan kehadiran kaum manusia di dunia iblis, segera bermunculan.Namun, iblis yang muncul adalah iblis kelas rendah yang rupanya bisa dengan mudah disingkirkan oleh para penyihir yang memang menjadi tameng dan berdiri di barisan terdepan. Mereka berbagi tugas. Ada yang memang bertugas untuk menyerang, dan ada pula yang bertugas untuk memasan
Olevey duduk dengan tenang pada kursinya dan menatap sesuatu yang terlihat seperti selaput berwarna merah pudar yang melingkupi kastel. “Slevi, sebenarnya benda apa itu?” tanya Olevey sembari menunjuk benda berupa selaput pelingkup kastil.“Ah, itu adalah barrier yang dibuat oleh Yang Mulia Raja. Seperti namanya, itu adalah pelindung yang dibuat untuk melindungi kastel. Atau lebih tepatnya untuk melindungi Yang Mulia Permaisuri dan calon penerus kerajaan,” jawab Slevi.“Apa mungkin, Derich membuat pelindung ini