Share

88 (bagian 2)

"Mah, aku matiin dulu. Assalamu'alaikum," seru Amel.

Wulan terkekeh saat sang menantu mematikan sambungan telepon dengan terburu-buru. Bahkan dia sama sekali belum membalas salam itu, ia memilih memasukan benda pipihnya ke tas.

"Untung tadi kepencet matiin spaker, kalau enggak. Mereka pasti malu dan Shilla pasti menggoda Amel," batin wanita itu.

Sedangkan di kamar pasangan itu, Amel segera masuk ke bilik mandi dengan kasar. Ia masih kesal karena lelaki tersebut berteriak menyebut benda keramatnya.

"Gak usah teriak juga kali, aku malu lho. Mama denger pasti," gerundel Amel.

Amel dengan gerakan kasar hendak mengambil celana dalamnya tetapi, Raffa malah mengangkat tangan membuat sang istri tidak bisa menggapai.

"Mas, jangan rese deh! Cepet siniin," omel perempuan tersebut.

Wanita itu melompat, ia hendak terpeleset. Dengan gerakan cepat, Raffa segera menahan agar sang istri tidak terjatuh.

"Kalau di kamar mandi, jangan melompat!" seru Raffa.

Amel yang tadinya terpaku memandang para
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status