Home / Romansa / One Night Stand / Bab 7: Bertemu Kembali dengan Victor

Share

Bab 7: Bertemu Kembali dengan Victor

Author: Miss.EA
last update Last Updated: 2025-01-08 18:26:23

Jika sebelumnya Mary selalu antusias saat mengunjungi kediaman Hilton yang mewah dan megah, kali ini terasa berbeda. 

Ia menyadari ada sesuatu yang tidak nyaman di dalam hatinya ketika berada di tengah keluarga kekasihnya.

Keluarga Nathan yang juga keluarga Jihan selalu sangat tulus dan ramah kepadanya, membuat Mary merasa bersalah. Dia merasa seperti seorang pengkhianat yang tidak pantas berada di sana. 

Meskipun tidak ada seorangpun yang tahu apa yang telah terjadi padanya, Mary merasa malu yang luar biasa. Ia merasa seolah-olah sedang ditelanjangi di depan banyak orang.

Tak tahu harus berbuat apa, saat kakinya melangkah memasuki kediaman yang megah itu, dadanya berdebar-debar dan perasaan tidak nyaman semakin merayap, membuatnya gelisah.

"Kamu kenapa?" tanya Nathan.

Pria itu menghentikan langkahnya dan menatap lekat-lekat pada Mary yang juga berhenti di sampingnya.

"A-apa?" Mary terkejut oleh pertanyaan pria itu. Ia menatap Nathan sejenak sebelum mengalihkan pandangannya ke arah lain. Gelisah dan tidak nyaman terlihat jelas di wajahnya.

"Aku tanya. Kamu kenapa?" ucap Nathan lembut sambil meraih pipi Mary. Ia mengulas senyum, berharap dapat menenangkan wanita itu. "Apa yang kamu pikirkan?"

Mary menggelengkan kepala. "Tidak ada. Aku..." Ia terdiam sejenak, menelan saliva dengan kasar. "Aku tidak memikirkan apa-apa. Aku baik-baik saja." 

Mary lantas mencoba mengulas senyum, meskipun terlihat dipaksakan. Meski menyadari hal itu, Nathan hanya mengangguk pelan. 

Dia mengusap lembut pipi mulus Mary sebelum menjauhkan tangannya. 

"Syukurlah kalau kamu baik-baik saja. Jangan ragu untuk mengatakannya padaku. Aku pasti akan mendengarkan apapun yang ingin kau sampaikan," ucap Nathan.

Mary tertegun dan tak tahu harus berkata apa. 

Untung saja seorang wanita paruh baya datang mendekat dengan senyum lebar menghiasi wajahnya, menatap Mary dan Nathan. 

"Akhirnya kalian datang juga." ucap Hannah setelah melepaskan pelukannya dari Mary. Ia menatap Mary dengan senyum penuh kasih sayang sebelum beralih pada keponakannya.

Sejenak, Hannah memperhatikan wajah Mary. Kerutan kecil tampak di keningnya ketika ia menyadari keadaan mata wanita itu. 

"Sayang, apakah kamu baik-baik saja?" tanyanya dengan suara penuh kekhawatiran. "Matamu sembab. Kamu habis menangis? Kalian habis bertengkar, ya?" Cecar Hannah menatap keduanya bergantian, menciptakan suasana tegang.

Nathan menarik napas dalam-dalam, lalu mengambil alih untuk menjawab pertanyaan bibi tercintanya. "Kami tidak bertengkar, Aunty. Kami baik-baik saja."

"Tapi mata Mary terlihat sembab, seperti habis menangis," kata Hannah, masih tidak mau percaya begitu saja terhadap jawaban Nathan.

"Iya, semalam dia menangis," ucap Nathan, membuat Mary sontak mengalihkan pandangannya padanya—menatap khawatir. 

Nathan melirik sejenak dengan senyuman, lalu beralih pada Hannah. "Terkadang aku bingung, mengapa wanita suka sekali menonton drama sampai membuat mereka menangis tidak jelas."

Detik itu juga, Hannah pun melepaskan tawa, berpikir bahwa apa yang disampaikan Nathan adalah kenyataan. Tanpa mengetahui bahwa pria itu berbohong dan berusaha menutupi kebenaran darinya.

Di sisi lain, Mary merasa lega. Ia khawatir Nathan akan menceritakan yang sesungguhnya kepada Hannah, dan ia belum siap jika harus didesak bercerita tentang apa yang telah menimpanya.

"Namanya juga wanita, mereka juga butuh hiburan, sayang. Apalagi kalau prianya sibuk bekerja, kesepian. Ya sudah, daripada menghabiskan waktu dengan tidak jelas, mendingan nonton drama, kan?" Hannah menatap Mary dengan senyuman.

Mary mengangguk pelan. "Ya, kamu benar, Aunty," jawabnya agak kikuk.

"Ya sudah, ayo kita ke ruang keluarga. Sebentar lagi jam makan siang tiba. Kita tunggu Uncle Dominic selesai meeting di ruang kerjanya," ucap Hannah.

Nathan mengerutkan keningnya. "Oh iya, tadi aku melihat mobil asing di depan. Mobil siapa itu?" tanyanya dengan penuh rasa penasaran.

"Oh... Itu mobil—" Hannah belum sempat meneruskan jawabannya ketika tiba-tiba suara Dominic menggelegar di ruangan.

"Uncle pikir kalian tidak akan datang karena akan makan siang di luar," seru Dominic sambil melangkah ringan ke arah mereka. Pria itu tidak sendirian; ia bersama Victor dan Olso.

Hannah, Nathan, dan Mary kompak menatap ke arah Dominic. 

Hannah dan Nathan tampak biasa saja, menyambut Dominic dengan senyuman, tapi tidak demikian dengan Mary. 

Wanita itu merasakan jantungnya berdegup kencang dan tubuhnya bergetar hebat ketika tatapannya bertemu dengan tatapan tajam Victor.

'Victor?!’

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Yessy Susanti
knp reaksi lu kek gt Vic pas lu tau klo Mary clon istri ny Nathan??
goodnovel comment avatar
Shafeeya Humairoh
klo mary ngga bisa sama nathan, nanti nathannya sama daisy aja, soalnya daysi baik bgt sukurin kamu, tau siapa yg udah kamu lecehin
goodnovel comment avatar
Qheyla Nurjannah
apa yg menurut mu menarik vicvic...dasar kou bisa-bisa nya bahagia setelah kekacauan yg dilakukan
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • One Night Stand   Bab 223

    *** Hari itu penuh dengan aktivitas seru. Mereka menjelajahi jalur hiking pendek yang mudah untuk anak-anak, melewati hutan mangrove yang teduh. Zack bersama Calvin dan Valentin tampak kagum melihat kepiting kecil di sela-sela akar pohon, sementara Katty dan Cassandra sibuk mengumpulkan daun-daun u

  • One Night Stand   Bab 222

    *** Setibanya di lokasi camping, keluarga Victor dan Mary langsung terpukau oleh keindahan alam yang terbentang di hadapan mereka. Taman itu memiliki pemandangan yang memanjakan mata: pepohonan mangrove yang rimbun, udara segar dengan aroma laut yang khas, dan suara burung-burung yang berkicau merd

  • One Night Stand   Bab 221

    *** "Katty sudah dibantu oleh Daddy, Mom," jawab Zack sambil menunjuk ke arah luar rumah. Mary hanya mengangguk pelan, merasa lega mendengar semua sudah terkendali. Sementara itu, di halaman depan, Katty yang berusia tiga tahun tampak bersemangat membantu Victor memuat barang-barang ke dalam mobil

  • One Night Stand   Bab 220

    *** Empat Tahun Kemudian… Tak terasa waktu berlalu begitu cepat. Sudah lima tahun usia pernikahan Mary dan Victor. Kehidupan mereka dipenuhi kebahagiaan, berkat cinta yang terus tumbuh dan keluarga kecil yang mereka bina bersama. Dari pernikahan mereka, Tuhan menganugerahi dua buah hati yang menj

  • One Night Stand   Bab 219

    *** Victor kemudian menegakkan tubuh, berdiri menjulang di hadapan Mary yang tengah terengah-engah. Kedua tangannya bergerak menurunkan celana serta boxer, kemudian berlanjut dengan kaos hitam yang melapisi tubuh atletisnya. Hingga kini, Victor berdiri dengan tubuh polos tanpa sehelai benang yang m

  • One Night Stand   Bab 218

    *** "Victor!" pekik Mary terkejut, tubuhnya memantul ringan saat ditempatkan di permukaan kayu yang dingin. Refleks, tangannya mencengkeram bahu kokoh suaminya, mencari keseimbangan. Victor menatapnya lekat, wajahnya begitu dekat hingga Mary bisa merasakan hangat napasnya. Ada intensitas di matany

  • One Night Stand   Bab 217

    *** Mary mengalihkan pandangannya ke dinding kamar, memperhatikan jam besar di sana. Jarum jam menunjukkan waktu yang sudah cukup larut. Ia menghela napas, menyadari suaminya masih saja sibuk di ruang kerja. "Sudah jam segini, tapi dia masih bekerja," gumamnya pelan, nada suaranya seperti protes ke

  • One Night Stand   Bab 216

    *** Langit Miami, Florida, kini telah diselimuti kegelapan malam. Mary, baru saja menyelesaikan ritual malamnya setelah menidurkan putra kecilnya, Zack. Anak lelaki itu telah lelap di kamarnya, meninggalkan keheningan di rumah mereka. Mary melangkah masuk ke dalam kamar mandi, membasuh wajahnya d

  • One Night Stand   Bab 215

    Dominic menghela napas panjang, seolah beban berat terangkat dari pundaknya. “Syukurlah,” gumamnya, nyaris seperti bicara pada dirinya sendiri. Namun, matanya melirik sekilas ke arah Michael, seolah ingin memastikan reaksi menantunya. Michael, yang sedari tadi memperhatikan dengan seksama, memicing

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status