Share

56. Pagar Besi

Rey menghempaskan badanku pada pagar besi di belakang sekolah. Tempat ini termasuk tempat anak-anak biasanya merokok karena tak terjangkau kamera pengawas. Aku pernah sekali melewati tempat ini dulu.

Aku mengaduh kesakitan. Punggungku telak mengenai pagar yang terbuat dari aluminium itu.

“Bukankah sudah kubilang jangan berlagak jika berada di depanku?” Mino mendekatkan wajahnya dengan wajahku. Rahangnya mengeras.

“Kenapa? Kau takut?” Aku membalas menantang. Aku memasang wajah datar.

Rey memukul pagar besi dibelakang hingga menimbulkan bunyi gemerincing. Sontak aku langsung menghindar dengan mata yang terpejam. Perlahan aku membuka mata mendapati tangan Rey yang berada tepat di sudut mataku.

“Aku bilang aku juga bisa memukul perempuan.” Rey melotot padaku. Dia benar-benar marah.

Hening sejenak. Menyisakan suara mobil yang melintas di luar sana. Sesekali suara klakson terdengar.

Aku mendongak menyerahkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status