Share

Lanjutan

"Kamu kenapa, Bi?" tanya Caca, membuyarkan lamunanku.

"Eh?"

Aku menatap sekeliling.

"Ayo turun, Ibu sama Boy udah nungguin loh," ujar Caca.

Aku mengusap wajah dengan pelan, lalu turun dari taksi online yang sudah berhenti sejak tadi. Aku mengikuti nenek dan cucunya itu masuk ke rumah mertuaku.

Binar bahagia terpancar di wajah kedua mertuaku. Mereka tentu tak menyangka kalau kami akan datang ke sini, apalagi tidak dikabari sebelumnya.

Boy tentu jadi idola, tak hentinya dihadiahi ciuman dari kakek neneknya.

"Assalamualaikum!" sapa orang dari luar.

Aku menoleh pada Caca. Itu seperti suara mantan mertua istriku.

Dengan sigap Caca membuka pintu.

"Ya Allah, Nak, kamu di sini? Kok gak ngabarin Mami? Ponsel kamu juga tak bisa dihubungi sejak tiga hari yang lalu. Mami kangen loh, Nak," lirih ibunya Reno. Keduanya berpelukan.

"Namanya juga surprise, Mi."

"Papaaaaaaaaaa!"

Teriakan Boy yang lumayan kencang membuat kami semua menoleh. Aku terkejut bukan karena suaranya, melainkan kata
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status