Share

NIKAHI AKU!

last update Last Updated: 2025-03-08 09:22:02

"Gas," panggil Clara ketika mereka sudah sampai di beranda rumah mereka.

"Ya?"

"Kenapa Anisa pagi-pagi sudah datang?" tanya Clara dengan wajah yang terlihat sangat serius. Dan Bagas tahu, pertanyaan itu pasti akan dilontarkan oleh sang isteri, hingga Bagas sudah mempersiapkan jawabannya.

"Aku juga tidak tahu, Sayang. Mungkin ada janji sama ibu," jawab Bagas dan Clara menghela napas mendengarnya.

"Iya juga, ibu kamu kelihatan senang banget melihat dia datang," ucap Clara dengan wajah yang terlihat suram.

"Kamu tahu ibuku gimana, kan? Enggak perlu dipikirkan. Yang penting aku juga tidak suka dia datang ke sini, nanti aku minta ibu untuk membuat dia segera pulang."

Bagas berusaha membuat sang istri tidak berpikir macam-macam, hingga lagi-lagi, Clara membuang napasnya.

"Terus, apa benar Anisa yang bantuin kamu buat bisa kerja sama dengan Pak Christ?"

Pertanyaan Clara selanjutnya membuat Bagas sedikit sulit untuk menjawab. Ia menarik napas berat, dan meraih kedua tangan istrinya lalu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    DIHAMPIRI SEAN

    Suara Anisa yang meninggi membuat beberapa pengguna jalan yang melintas menoleh ke arah mereka, dan Bagas menjadi tidak nyaman karena hal itu.Ia naik kembali ke atas motornya dan meminta Anisa untuk melakukan hal yang sama agar mereka bisa pergi dari tempat itu karena tidak mau mereka menjadi pusat perhatian orang-orang yang melintasi jalan tersebut.Namun, Anisa yang ingin permintaannya dipenuhi tidak mau melakukan hal yang diperintahkan oleh Bagas. Ia tetap berdiri di tempatnya sambil menatap Bagas dengan tatapan mata serius."Penuhi dulu permintaan aku, baru aku naik ke atas motor kamu!" katanya dengan wajah yang terlihat sangat menuntut."Kamu mau naik atau tidak?" tanya Bagas seraya berusaha untuk menahan diri agar ia tidak melampiaskan kemarahannya lantaran ulah Anisa."Aku akan naik kalau kamu menanggapi apa yang aku katakan tadi!"Anisa masih keras kepala di hadapan Bagas hingga Bagas semakin kesal dibuatnya. "Terserah kamu, aku harus berangkat bekerja!"Bagas membawa motorn

    Last Updated : 2025-03-09
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    INFORMASI DARI SEAN

    "Ada perlu apa, ya?" tanya Clara setelah beberapa saat ia hanya menyimak percakapan antara Nina dengan Sean. Wajah Clara tidak terlalu antusias karena sekarang pikirannya sedang ke mana-mana.Sean menghela napas mendengar pertanyaan Clara, apalagi ia melihat wajah Clara yang seperti itu, tidak bersemangat sama sekali. Clara sepertinya sedang tidak baik, aku rasa aku tunda dulu saja apa yang ingin aku sampaikan padanya....Sean bicara di dalam hati, sambil mengusap wajahnya perlahan, hingga akhirnya...."Kau sakit?" Bukan yang ingin dibicarakan, tapi itu yang dilontarkan oleh Sean, membuat mata Nina membulat, seolah tidak percaya dengan apa yang ia dengar sekarang dari seorang Sean untuk Clara."Waaaah, tumben banget ini, Bang Sean bisa perhatian sama temanku, ada apa ini? Aku kok ketinggalan berita?" goda Nina, tapi godaan itu disambut pelototan mata Clara, tidak mau ada yang salah paham dengan apa yang diucapkan oleh Nina tadi.Nina hanya senyum-senyum ketika melihat Clara yang mem

    Last Updated : 2025-03-10
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    DITAMPAR NINA!

    "Apa? Serius? Kamu enggak salah orang?" tanya Nina tidak dapat menyembunyikan perasaan terkejutnya."Aku serius, aku sempat berinteraksi pula dengan Bagas, tapi seperti biasa, dia bersikap acuh padaku.""Terus, Anisa nya kamu lihat?""Aku tidak melihatnya. Tapi dalam rekaman cctv hotel, Anisa yang bersama dengan Bagas itu memang Anisa yang berpakaian syar'i. Anisa Mutiara namanya.""Sialan banget itu cowok! Padahal, Clara sudah senang, sikap Bagas belakangan ini sangat baik dan lembut padanya, ternyata laki-laki ini brengsek! Aku harus ngasih tau Clara!"Nina ingin meninggalkan Sean setelah ia mengucapkan kalimat tersebut pada Sean, tapi gerakannya terhenti saat Sean menangkap salah satu lengannya.Harusnya, saat Sean melakukan itu padanya, Nina merasa suka dan akan merasakan terbang melayang ke langit yang ketujuh, karena yang memegangnya saat ini adalah Sean sang idola.Namun, karena terlalu marah, Nina jadi mengabaikan hal itu, perasaan Clara adalah hal yang utama bagi Nina, hingga

    Last Updated : 2025-03-11
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    SISI KELAM ANISA

    Bagas bungkam. Ia hanya mengusap wajahnya dengan kasar mendengar apa yang dipertanyakan oleh Fauzi padanya, dan ini membuat Fauzi curiga, jangan-jangan apa yang ia dengar tadi memang benar. Bagas dan Anisa menginap di hotel yang sama!"Sob. Aku sahabatmu. Apapun yang sekarang mungkin sedang terjadi padamu, terbuka aja, siapa tahu aku punya jalan keluarnya."Suara Fauzi terdengar lagi, membuat kebimbangan Bagas semakin meraja. Anisa sudah bertindak terlalu jauh. Nina sampai tahu hal yang mereka lakukan, Bagas berpikir itu pasti dari Anisa. Sekarang, pikiran Bagas yang biasanya masih bisa ditenangkan oleh dirinya sendiri, jadi tidak tenang karena hal itu. Anisa pasti akan bertindak semakin jauh nantinya, begitu pikir Bagas."Sebenarnya, aku memang sedang terbelit situasi yang pelik."Bagas bicara setelah beberapa saat hanya diam."Perkara Anisa yang menekan kamu karena dia merasa sudah membantumu?""Ya.""Kau bukan orang yang mudah ditekan, bukan?""Untuk kali ini akan sangat sulit,

    Last Updated : 2025-03-12
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    KAMU BRENGSEK BAGAS!

    "Gas, apa yang sebenarnya terjadi? Apakah kau dan Anisa sudah terlibat hubungan yang semakin jauh?" tanya Fauzi disaat Bagas hanya bisa menekap kepalanya seperti seseorang yang memiliki hutang milyaran rupiah."Aku khilaf...."Akhirnya, Bagas menanggapi juga pertanyaan yang diajukan oleh sahabatnya. "Khilaf?""Ya.""Khilaf dengan Anisa?" Fauzi semakin penasaran, dan Bagas kembali menghela napas panjang, sampai kemudian, mengalirlah cerita tentang apa yang sudah ia lakukan dengan Anisa belakangan ini."Astaghfirullah...."Setelah mendengar cerita singkat Bagas Fauzi hanya bisa mengucapkan istighfar sambil mengacak rambutnya pertanda ia juga merasa kacau mendengar apa yang sekarang ini dialami oleh Bagas."Aku khilaf, Fauzi bukan suka, aku tidak suka dengan Anisa!"Bagas berusaha untuk meyakinkan sahabatnya melihat Fauzi benar-benar shock mendengar kejujurannya tadi."Kau itu dirasuki setan apa, Gas?! Kurang apa Clara sama kamu? Bisa-bisanya kamu mengkhianati dia seperti itu!""Aku ti

    Last Updated : 2025-03-13
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    BERTENGKAR DENGAN ANISA

    "Aku bukannya tidak menghargai apa yang kamu lakukan padaku, Nisa. Aku sangat menghargainya, itu sebabnya aku ingin membayarmu, jadikan semua yang kau lakukan itu sebagai bisnis, tapi kau sendiri yang tidak mau dihargai, apa itu semua salahku?""Aku kan sudah bilang, aku tidak butuh uang kamu, aku butuh kamu! Aku mau dinikahi, Bagas, mau jadi istri kedua atau satu-satunya aku tidak peduli, apa susahnya?""Sulit karena aku tidak mencintaimu!""Aku tidak peduli! Mau kamu cinta atau tidak aku tidak peduli, karena perasaan cinta itu bisa datang dengan sendirinya, yang penting aku menyukaimu itu sudah cukup!" balas Anisa tidak mau kalah, hingga membuat Bagas mengepalkan telapak tangannya dengan erat mencoba menahan perasaannya yang dongkol setelah mendengar apa yang diucapkan oleh Anisa tadi."Nisa. Sadarlah, pernikahan itu akan bahagia jika orang yang menjalankannya itu sama sama saling menyukai, bukan hanya sepihak saja, aku sudah bilang padamu, hubungan kita hanya sebatas teman saja tid

    Last Updated : 2025-03-15
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    DIANCAM BAGAS!

    Mendengar teriakan itu diucapkan oleh Anisa, Bagas menghentikan langkahnya, dan ia berbalik lalu kembali mendekati perempuan berpakaian syar'i tersebut dengan wajah yang terlihat merah padam pertanda Bagas marah dengan apa yang diucapkan oleh Anisa tadi padanya."Kamu mau mengancam aku?" tanyanya dengan sorot mata penuh perasaan marah. "Ini bukan sekedar ancaman, tapi sebuah peringatan buat kamu!"Grep!Anisa terkejut ketika satu tangan Bagas mencengkram lehernya yang terbungkus kerudung yang dipakainya hingga ia mengernyit menahan sakit karena hal itu. "Akh! Sakit...."Perempuan itu mengeluh sambil berusaha melepaskan cengkraman tangan Bagas tapi kekuatannya tidak sepadan dengan kekuatan yang dimiliki oleh Bagas."Aku bisa mencekik mu sampai mati kalau kamu berani main-main sama aku, Nisa!" ancam Bagas dengan nada suara yang pelan tapi terdengar dingin di telinga."Kamu gila!" kata Anisa dalam rasa sulitnya menarik napas ketika lehernya dicengkeram seperti itu oleh Bagas."Kamu yan

    Last Updated : 2025-03-16
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    DIANGGAP MERACUNI BAGAS

    "Lupakan soal itu, aku dan Pak Christ tidak cocok."Bagas hanya menanggapi demikian perkataan sang ibu, lalu ia ingin melangkah meninggalkan ruang tamu untuk ke kamar tapi tetap saja ibunya mencegah."Tidak cocok kenapa? Anisa bilang-""Berhenti menyebut nama Anisa, Ma! Dia bukan siapa-siapa di dalam keluarga kita, tidak perlu terlalu dipuja-puja!" potong Bagas, dan itu membuat Berlina dan Bella saling pandang mendengar apa yang diucapkan oleh Bagas tadi."Kamu ini kenapa sih, Bagas? Mama enggak ngerti sama kamu, dulu kamu setuju sama Mama, bahwa Anisa itu wanita yang sempurna, pria yang jadi suaminya pasti akan sangat beruntung, tapi sekarang kenapa kamu jadi selalu sinis sama dia? Apa salah dia? Anisa itu sudah banyak bantu kita, lho!"Berlina akhirnya mengemukakan apa yang ia rasakan belakangan ini pada Bagas, tentang rasa herannya karena Bagas tidak lagi bersikap respect pada Anisa dan ucapannya itu disambung oleh Bella. "Benar! Aku rasa, kalau Kak Bagas menikah dengan Kak Anisa

    Last Updated : 2025-03-18

Latest chapter

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    TAWARAN PAK CHRIST

    "Terserah, sekarang aku pergi dulu."Anisa yang tidak tahan untuk bicara dengan Pak Christ mengabaikan ucapan sinis yang dikatakan oleh Bagas.Meskipun ia kesal mendengarnya, tapi Anisa menepis dahulu perasaan kesal itu karena ia ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi hingga Pak Christ bisa membatalkan semuanya padahal mereka sudah menyepakati.Sebenarnya, Bagas penasaran apa yang akan dilakukan oleh Anisa untuk mencegah Carli yang meminta mereka mengosongkan rumah, tapi karena Bagas hanya fokus memikirkan Clara di mana, pria itu membiarkan Anisa pergi dan Berlina kesal melihat Bagas tidak mendampingi."Kamu itu bagaimana, Gas! Anisa itu sedang hamil, kamu tidak mendampingi dia pula bertemu dengan pria itu, kalau terjadi apa-apa pada dia bagaimana?" Berlina bicara seperti itu hingga Bagas mengusap wajahnya dengan kasar. "Susul sana! Dampingi istri kamu, dia sedang berjuang untuk kita, Bagas!"Tanpa peduli dengan rasa enggan Bagas, Berlina bicara seperti itu pada sang anak hingga Bag

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    SEMAKIN MENDAPAT TEMPAT

    "Aku tidak pernah bisa menerima kembali orang yang sudah mengkhianati aku, Sean. Aku bisa memaafkan, tapi untuk menerima lagi, aku tidak bisa."Sean menarik napas lega mendengar jawaban Clara yang melegakan hatinya."Ya. Seseorang yang sudah pernah berselingkuh memang tidak bisa diterima lagi karena akan mengulang apa yang ia lakukan, karena selingkuh itu bisa membuat pelakunya akan kembali berbuat atas nama khilaf.""Aku hanya ingin lepas dari Bagas, mungkin dengan begitu, aku bisa memulai hidup baru.""Aku akan membantu.""Sean, tidak perlu. Selama ini juga kamu sudah terlalu banyak membantuku, jangan melakukan sesuatu yang membahayakan reputasi mu apalagi kamu juga akan menikah, kamu-""Aku tidak akan menikah! Tidak akan menikah dengan perempuan yang tidak aku sukai, kamu tidak perlu memikirkan masalah itu!"Sean tidak suka Clara membahas tentang perjodohan yang diatur oleh orang tuanya hingga Clara terpaksa tidak meneruskan ucapannya khawatir membuat Sean semakin tidak enak hati m

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    MERASA TIDAK NYAMAN

    "Pi, kapan Papi pulang?" Sean tidak tahan untuk melontarkan pertanyaan, dan pertanyaan itu mampu membuat ayahnya dan Clara mengarahkan pandangan padanya."Oh, kamu sudah pulang? Darimana saja kamu?" tanya Pak Steven pada sang anak.Sean segera ikut bergabung dengan keduanya dengan duduk di dekat Clara yang saat itu terlihat tegang raut wajahnya."Aku sedang mengurus sesuatu, Pi.""Banyak wartawan di luar, ini karena kamu bertindak sembarangan, jika mereka menulis berita yang tidak-tidak, saham perusahaan kita akan anjlok, Sean!" ucap Pak Steven pada sang anak dengan raut wajah yang serius."Aku pastikan, mereka tidak akan melakukan hal itu, Pi.""Clara istri orang, kamu tidak bisa menyembunyikan dia terus menerus di sini."Pak Steven langsung bicara seperti itu dan Clara langsung menundukkan kepalanya dalam-dalam seolah tidak tahu akan bicara seperti apa menanggapi ucapan ayah Sean."Hanya sementara, Pi. Tidak lama. Sampai masalah dia selesai, itu saja.""Kamu bisa menyewakan tempat

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    KETERKEJUTAN SEAN

    "Aku mencintai Clara, Fauzi! Aku tidak akan pernah membiarkan dia dengan pria lain, titik!""Bagaimana dengan Clara terhadapmu? Dia dulu juga mencintaimu, dia pasti juga tidak mau kamu bersama dengan wanita lain, tapi nyatanya apa? Kamu sekarang poligami!""Diam! Kau ini temanku atau bukan? Aku itu minta dukungan, Fauzi, bukan ingin disudutkan!""Sudahlah. Tenangkan dirimu. Sekarang, apa yang akan kau lakukan? Istrimu tidak kembali, bagaimana caranya kamu mengatasi itu semua?""Clara pasti dengan Sean! Aku yakin itu!""Tapi kamu ada buktinya tidak?""Bukti apa lagi? Jika Clara tidak bersama dengan Nina, pasti dia dengan Sean, hanya pria itu yang selalu ikut campur masalahku dengan Clara, karena dia menyukai Clara!""Bagas. Jika kamu memang curiga Sean ingin merusak hubunganmu dengan Clara, kau harus punya bukti, Sean anak Pak Steven, kalau Pak Steven tidak terima dengan apa yang kamu tuduhkan, maka dia bisa membuat mu berada dalam kesulitan sekejap mata."Bagas hanya bisa mengepalkan

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    SEMAKIN MEMANAS!

    "Aku datang menemui Anda di sini bukan ingin mengatakan istri Anda ada di mana, itu bukan urusanku, bukankah dia sudah pulang? Jika dia pergi lagi memangnya ada kaitannya dengan ku?" jawab Carli yang tahu tentang Sean yang mengantarkan Clara pulang tapi Clara melarikan diri lagi dari rumah karena Sean yang bercerita.Kalo emang Clara menjadi pelakor dalam pernikahan orang tua lu, gue kagak mungkin menyembunyikan Clara di rumah gue, Carli. Dia hanya korban, dan ini perlu diselidiki!Begitu kata Sean pada waktu itu saat Carli melancarkan aksi protes padanya, mengapa Sean mau menyembunyikan Clara di rumahnya padahal ada resiko besar jika wartawan tahu apa yang sudah dilakukannya.Karena tahu kepribadian Sean seperti apa, Carli percaya, Sean tidak mungkin berbuat sembarangan jika tidak ada tujuan yang jelas dan benar itu sebabnya meskipun kesal dengan Clara yang dianggapnya sebagai selingkuhan ayahnya, Carli berusaha untuk menahan diri untuk tidak ikut campur dengan apa yang sudah diputu

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    MELAKUKAN PERTEMUAN

    "Mungkin kalian salah lihat, tidak ada perempuan di rumah ini kecuali para pelayan dan ibuku, sesekali ada tapi keluarga di Jakarta yang datang, selebihnya tidak ada, mungkin saat itu yang kalian lihat adalah sepupuku."Sean terpaksa berbohong untuk menjawab pertanyaan para wartawan. Lalu ia menutup kaca mobilnya setelah itu segera memberikan isyarat pada para wartawan itu untuk menyingkir karena gerbang rumahnya sudah terbuka.Meski para wartawan itu tidak puas dengan jawaban Sean, tapi mereka terpaksa membiarkan mobil Sean masuk ke dalam pekarangan rumah besar tersebut dan akhirnya setelah itu pintu gerbang ditutup.Mereka kembali tidak bisa melihat situasi di dalam dengan bebas padahal mereka penasaran dengan perempuan yang perawakannya mirip Clara itu di dalam sana. Sean segera masuk ke dalam dan bergegas menutup pintunya, tidak mau sedikitpun para wartawan itu tahu bahwa ia menyembunyikan Clara di dalam."Clara. Jangan keluar. Ada banyak wartawan di luar, mereka melihat kamu ent

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    DIKELILINGI WARTAWAN!

    "Itu juga tidak bisa dipastikan sebenarnya.""Dengan kata lain, kemungkinan kalau dia punya itu memang benar, kan?""Bisa jadi, tapi Clara, meskipun demikian apakah kamu yakin akan selalu di bawah kuasanya hanya karena kamu khawatir video itu tersebar?""Apa yang harus aku lakukan, Sean? Selain patuh padanya apa yang bisa aku lakukan? Kamu kerja di dunia entertainment, kamu pasti sangat tahu perasaanku tentang itu.""Clara. Jika dia melakukan hal itu, kamu bisa melaporkan dia balik karena pencemaran nama baik."Clara menutup wajahnya dengan telapak tangannya mendengar apa yang diucapkan oleh Sean. Perempuan itu seolah tidak sanggup jika video itu terpublikasi dan semua orang bisa melihat apa yang dilakukannya. Ia benar-benar tidak punya mental untuk menerima situasi seperti itu."Kamu yang berhak menentukan apa yang akan kamu lakukan, hidup cuma sekali, Clara. Jangan sampai kamu hidup hanya untuk memuaskan orang lain saja yang sudah sangat jelas tidak pernah menghargai kamu."Suara S

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    MELARIKAN DIRI!

    Clara berusaha untuk melakukan perlawanan, dan itu semakin membuat Bagas kalap hingga ia juga semakin memperlakukan Clara dengan kasar. Apa yang dilakukan oleh Bagas benar-benar membuat Clara ikut membabi buta untuk mempertahankan dirinya agar tidak disentuh secara brutal oleh Bagas.Segala cara dilakukan oleh Clara tapi Bagas justru semakin merajalela untuk melakukan apa yang ia inginkan pada Clara. Bagas melakukan hal itu dengan kasar dan Clara tambah merasa keberatan hingga perempuan itu menendang bagian bawah perut sang suami dan Bagas seketika tersungkur menerima itu semua. Kesempatan itu digunakan oleh Clara untuk keluar dari kamar setelah menyambar tasnya yang berisi dompet dan ponselnya.Tanpa peduli Berlina yang berteriak ke arahnya, Clara terus keluar sebelum Bagas berhasil bangun dan mengejarnya. Clara juga tidak sempat membenahi pakaiannya hingga dua tangannya merapatkan pakaian itu sembari terus berlari ke arah jalan untuk pergi sejauh mungkin dari rumah. Saat itulah

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    TETAP DISALAHKAN!

    Sean segera mengusap wajahnya perlahan, tidak mau rasa perih itu membuat ia jadi hilang kendali dan merusak hubungan pertemanannya dengan Clara."Aku tahu. Kamu tenang saja. Yang penting sekarang, kamu sudah baikan, dan kamu harus mengusut ini sampai tuntas."Sean menanggapi beberapa menit setelahnya, usai ia mampu mengatasi perasaannya tentunya. Clara mengucapkan terima kasih. Pikirannya penuh sekarang. Meskipun ia menurut ketika Sean memintanya untuk makan, namun di hati, Clara benar-benar menyimpan amarah. Apakah benar, Anisa sedang berniat menjebak dirinya hingga ia hampir jatuh ke dalam pelukan Pak Christ?***"Darimana saja kamu?" Bagas langsung mengucapkan kalimat tersebut ketika melihat Clara pulang dengan wajah yang terlihat tidak nyaman dipandang."Aku mau bicara dengan Anisa!" katanya tanpa menjawab pertanyaan Bagas dan berniat menerobos Bagas untuk masuk ke dalam rumah, tapi Bagas mencengkram erat salah satu tangannya hingga gerakan Clara terhenti seketika."Aku bertanya

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status