Share

Chapter. 195

Sementara Aditya belum cukup puas memandangi wajah Catrina untuk terakhir kalinya, namun kini paramedis seakan memaksanya harus segera berpisah dengan wanita itu. Benar saja apa kata teman-temannya dan Sandra, kalau dia akan menyesalinya.

"Tolong, biarkan aku sebentar lagi. Tolonglah…." Pinta Aditya memohon.

"Maafkan kami tuan Aditya, jasadnya harus segera kami bersihkan sebelum terlambat."

Kata-kata paramedis itu benar-benar menyakiti hati Aditya, "bukankah memang sudah terlambat? Dia sudah mati, apalagi yang membuat semua ini tidak terlambat?"

"Dia tidak akan hidup lagi, bukankah semuanya sudah terlambat?"

"Ya beliau memang sudah tiada, tubuhnya kaku dan kulitnya mulai membiru. Apa Anda akan puas saat tubuh ini mulai membusuk? Apa itu yang Anda inginkan?" balas paramedis tersebut.

Rasanya jantung Aditya berhenti berdetak, dia menyesali segalanya tapi dia juga masih ingin melihat wajah Catrina untuk beberapa saat lagi.

"Sudahlah ikhlaskan dia, kasihan tubuhnya." Kata Jonathan sambil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status