Share

Bab 20. AIR PENGASIHAN

Bab 20. AIR PENGASIHAN   

"Lintang!" terdengar suara Gendis menyapa dari kejauhan. Lintang menoleh ke arah suara. Mutia masih berada dalam gendongannya. 

      

Gendis yang baru turun dari eskalator segera menghampirinya. "Keponakanmu? Kelihatan terawat ya? Kakakmu pasti lumayan kaya."

     

Lintang hanya tersenyum mengabaikan nada mengejek dipertanyaan yang Gendis lontarkan.

"Sudah selesai?" tanyanya sambil melirik tas plastik besar berlogo butik terkenal.

     

"Sudah! Disain dari pemilik butik itu tak pernah mengecewakan, makanya aku selalu belanja di butiknya. Kebetulan tadi aku juga menemukan Bros cantik yang cocok dengan kebayaku di toko perhiasan lantai tiga. 

Ehm, rasanya benar-benar tak sabar untuk mengenakannya saat mendampingi Mas Dirga di acara itu!" tuturnya setengah pamer. "Oh ya, kudengar acara itu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status