Share

013 - Tumbuang

Harmoko terkejut, nampak sangat tidak senang. Namun Rosdiana memasang wajah cuek bebeknya. HP itu kembali berdering dan tentu saja langsung ditolak oleh Rosdiana.

“Kenapa kau tutup teleponnya?” tanya Harmoko lirih berbisik.

“Kita sudah tak ada hubungan lagi dengannya,” jawab Rosdiana ketus memasukkan HP suaminya itu ke dalam tas.

“Kita? Terserah jika kau berpikir tak ada hubungannya. Jangan bawa-bawa aku juga,” sergah Harmoko dengan suara tertahan, mencoba mengambil kembali HP itu.

Rosdiana menjauhkan tasnya, dan dua orang suami istri itu mulai nampak sibuk seperti dua remaja sejoli yang sedang ribut.

Begitu berhasil merebut HP itu, Harmoko langsung pergi menjauhkan dirinya dari istrinya itu. Nampak dia bersegera melakukan panggilan sembari berjalan cepat di antara keramaian di gedung pasar inpres tersebut.

Tinggallah Rosdiana bersama dua orang anak buahnya yang mengiringi di belakang. Sejak Yusuf tak lagi bekerja dengan mereka, David cukup sering terpaksa ikut turun ke ladang-la
Rytíř

*Tumbuang bisa berarti "lubang pantat". Terminologi ini merupakan salah satu bentuk umpatan. Saya memasukkan ini hanya untuk memperkuat suasana dengan menampilkan bentuk makian ini, sesuai dengan karakter orang yang sedang memaki. Cukup sering preman memaki di jalan dengan umpatan ini. Tapi mohon untuk tidak diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, ya.

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status