“Tubuhku mulai perlahan membaik. Waktu durasi lima menit juga sudah tinggal sisa satu menit saja. Semuanya akan ditentukan dalam waktu yang singkat ini entah aku gagal atau berhasil mempertahankan Bola Abadi!”“Tampaknya memang sudah menjadi takdirku untuk bertarung habis-habisan kali ini! Jalan untuk menjadi Pendekar elit sekaligus seorang ahli Tekno Pusaka benar-benar tidak mudah sama sekali!”Raskar membatin dengan penuh penghayatan. Dia tidak akan lengah dan tidak mau kalah sedikit pun. Sudah menjadi sebuah keputusan bulat baginya ketika memiliki tekad untuk meraih mimpi di Institut Teknologi Buyar ini.Tekad yang begitu kuat terbenam di dalam hatinya mulai semakin tak terbendung dan terlihat jelas dari tatapan sorot matanya Raskar yang perlahan-lahan semakin tajam dan tegas.Tatapan tersebut perlahan terasa begitu mengintimidasi semua orang yang ada di luar Bola Abadi. Senyum licik mereka perlahan memudar dengan perasaan kesal yang semakin memuncak di hati masing-masing orang.“H
“Apakah memang begitu kebenarannya? Jadi, semua pertarungan sebelumnya hanya buang-buang waktu saja, begitu?!”“Hadeh…! Kalau tahu begini, aku tidak akan bertarung mati-matian sampai kekuatan terkuras habis seperti ini! Benar-benar menyebalkan sekali peraturan tes ini!”“Jadi begitu rupanya! Aku hanya perlu bertarung di saat-saat terakhir agar mampu mengamankan Bola Abadi ini agar lulus. Namun, bukankah pada akhirnya hanya ada satu orang saja yang lulus?!”“Pertarungan pada tes ini memang tidak bisa dihindari sepenuhnya. Hanya saja, perlunya kebijaksanaan dalam mengambil keputusan dan menentukan kapan harus bertarung sendiri dan kapan harus bertarung bersama-sama. Sungguh menarik sekali!”“Trik rendahan dalam tes ini benar-benar menyebalkan. Semua peserta yang ada di sini bisa menjadi rekan dan musuh hampir dalam jangka waktu yang begitu berdekatan satu dengan yang lainnya.”“Tidak ada waktu untuk mengeluh. Hanya ini satu-satunya cara bagiku untuk bertahan dalam tes kali ini selama mu
“Apa maksud dari orang bernama Dirto itu? Mengapa dia mengirimkan pesan telepati yang aneh kepadaku?” batin Raskar dengan bingung dan bimbang.Dia melirik ke sekelilingnya dan melihat raut wajah para peserta lainnya tampak tidak tenang dan ada ekspresi keterkejutannya juga termasuk dua orang licik yang berada tidak jauh darinya.“Mu–mungkinkah dia juga mengirimkan pesan telepati yang serupa ke semua orang dari pihak yang berlawanan darinya dan para bawahannya itu?! Semua ini pasti ada maksud tersembunyi lainnya!” batin Raskar tampak semakin tak tenang ketika menyimpulkan hal aneh tersebut.“Tu–tunggu! Mungkinkah dia bermaksud untuk mengkhianati kita semua? Tidak mungkin begitu, kan? Apa mungkin dia mencoba untuk mengadu domba kita semua? Seharusnya tidak akan secepat itu juga, kan?! Mungkinkah dia hanya mencoba untuk memberikan peringatan kepada semua orang yang ada di sini agar tidak berpikiran macam-macam?!” Raskar kembali membatin dengan segudang tanda tanya terus memenuhi benaknya
Namun, situasi mereka hampir sama dengan situasi yang ada di Bola Abadi tempatnya Raskar berada. Toni dan semua orang di sana juga menyadari kalau pertarungan tidak perlu dilakukan saat ini.Alhasil, situasi yang hampir serupa terjadi di mana mereka saling berjauhan dan dengan tenang saling mengamati satu dengan yang lainnya.Beberapa Bola Abadi lainnya juga mengalami situasi yang hampir serupa. Ada juga yang berhenti bertarung karena kekuatan mereka yang sudah benar-benar menipis sehingga tidak mampu melanjutkan pertempuran.Akan tetapi, beberapa Bola Abadi lainnya masih terlihat dalam mode tempur yang sangat sengit dan brutal dengan para peserta di dalamnya sangat ambisius untuk menjadi sang pemenang utama yang akan menduduki Bola Abadi agar lulus dari tes ini nantinya.“Hmm…. Tes ini memang aneh dan membosankan. Apa sebenarnya maksud dari tes ini wahai kakekku yang licik seperti rubah?!” gumam Harum di dalam Bola Abadi dengan perasaan kesal.“Dasar wanita yang sombong! Beraninya ka
“Demi pria hebat itu, aku tidak akan kalah dari siapa pun juga! Adapun pria licik bernama Raskar itu, aku akan segera membalas semua rasa malu yang dia berikan kepadaku! Sampai waktu itu tiba, tidak akan ada siapa pun yang bisa menghentikan langkahku!” batin Harum sekali lagi.“Hiyaa…!”Beberapa orang dengan ganasnya melancarkan serangan dari berbagai sisi menuju Harum yang saat tengah dikelilingi oleh mereka. Harum langsung merubah raut wajahnya dengan tegas.Bang!Hentakan keras langsung terdengar ketika Harum melompat dengan kecepatan luar biasa dan meluncur menuju lawannya tanpa keragu-raguan sedikit. Dia menghantam musuhnya dalam sekali pukulan.“Huaak…!” teriak seorang pria dengan ekspresi tercengang dan mata melotot sambil memuntahkan seteguk darah.Pria tersebut benar-benar tidak menyangka akan menjadi target pertama Harum dalam serangan mendadaknya yang begitu mengejutkan semua orang.“Argh…!”Tak sampai di situ, Harum langsung menendangnya tepat mengenai perutnya. Sebuah ten
Beberapa jawaban yang begitu mendadak tersebut membuat sejumlah orang yang masih berdiam diri di dalam Bola Abadi sedikit bergetar hebat di dalam batinnya.Mereka juga tidak yakin bisa mengalahkan Harum apalagi mengetahui sisa kekuatan wanita cantik itu yang sebenarnya. Keragu-raguan pun mulai memuncak.“B–benar juga! Mungkin saja ada kesempatan lain di Bola Abadi lainnya! Kalau aku bertahan di sini hingga dihajar sampai pingsan oleh wanita mengerikan itu, maka jelas sekali aku akan langsung dieliminasi!”“Pasti begitu kenyataannya! Aku harus mencoba dahulu di tempat lainnya yang mungkin saja lebih masuk akal untuk orang sepertiku. Tempat lain yang mungkin saja akan jauh lebih kompetitif daripada di tempat ini!”Lagi-lagi, mulai semakin banyak orang yang tergoda untuk segera melarikan diri dari Bola Abadi dan mencoba di tempat lainnya meskipun kemungkinannya masih belum bisa dipastikan sama sekali.Hanya saja, kemungkinan yang belum pasti itu terasa jauh lebih menjanjikan dibandingkan
“Ha-ha-ha! Daripada mengkritik kami, lebih baik bagimu untuk menunjukkan kekuatan sejatimu itu. Aku jamin, kau juga akan kalah dalam beberapa gerakan saja atau bahkan lebih satu gerakannya saja sudah cukup untuk menjatuhkan dirimu yang berlagak sombong sok jagoan ini!”Jawaban tegas dari dua orang membuat sang provokator terpaksa membisu di tempatnya dan tak mampu berkata-kata apalagi sebab memang tak ada sepatah kata pun yang mampu dipikirkan olehnya saat itu untuk membantahnya sama sekali.Meski begitu, untuk orang dengan karakter keras kepala dan licik sepertinya, semua ini tidak akan membuat hasratnya surut sedikit pun meski hatinya juga bimbang.“Hmph…! Kalau kalian memang pengecut, bilang saja dan tidak perlu mencoba untuk mempermalukan diri sendiri dengan mengolok-olokku! Cepat keluar saja dari tempat ini dan saya jamin tidak ada satu pun orang dari kalian semua yang akan berhasil lulus tes ini dengan mentalitas sampah itu!”Sang provokator meraung keras dengan penuh amarah yan
“Setuju! Mau badai sehebat apa pun yang akan menghalangi langkah kita, maka pasti kita semua akan lewati bersama-sama sampai tidak ada satu pun yang dirugikan, tertinggal, atau gugur sendiri!”“Benar juga! Bagaimana mungkin kita bisa melarikan diri ketika pemimpin kita bertarung melawan musuh?! Lagi pula, jangan pernah lupakan perlakuan wanita licik bernama Harum Korhan kepada kita selama ini!”“Apa maksud kalian semua bahwa dia tidak tahu hal semacam itu? Dia dan kita semua juga sangat mengerti akan masalah dan tentu saja sangat membenci wanita keji bernama Harum dari keluarga Korhan itu! Persaudaraan kita yang erat juga sangat penting harganya bagi kita semua. Namun, kita harus tetap menjernihkan pikiran dan fokus untuk memikirkan cara agar lulus terlebih dahulu!”“Dia tidak salah! Jika kita gagal di sini, perjalanan kita akan berakhir dan ada kesempatan untuk membalas dendam perbuatan wanita licik itu. Akan tetapi, apabila kita semua berhasil lulus dan menjadi bagian daripada Insti
Harum dengan lihai mengelak, menangkis, dan dengan gesit mengatur jarak setiap kali serangan ditujukan ke arahnya. Sebagian besar berhasil ditangkis olehnya, tapi tidak sedikit pula yang mengenainya dengan telak.Anehnya, tidak ada sedikit pun dari serangkaian serangan yang mengenai dirinya dapat benar-benar melukai wanita cantik itu walau terlihat dengan jelas mengenai tubuhnya dengan keras.Sebuah pemandangan yang mengejutkan semua orang di sana termasuk Braka yang selama periode itu sudah mencoba beberapa kali menyerang Harum dan ada yang mengenai sasarannya.Meski begitu, wanita cantik itu seakan-akan tidak bergeming sedikit pun walau serangannya dan hampir semua orang di sana mengenai wanita tersebut berulang kali tanpa henti sedikit pun.Sebuah fenomena yang akan membuat siapa pun tercengang hanya dengan mendengarnya dan menyaksikannya apalagi merasakannya secara langsung di mana serangan terkuat mereka tidak mempan sedikit pun.Harum juga tidak tanggung-tanggung untuk membalas
“Terima ini dasar wanita rendahan!” teriak sekitar sepuluh orang dengan begitu gesitnya berada di atas dan melesat begitu cepat menuju ke arah Harum.Di sisi lain, beberapa puluh orang lainnya langsung bergegas menuju ke arah Harum dengan kecepatan yang tidak lambat sedikit pun. Hal ini membuat detak jantung semua orang berdetak lebih cepat daripada biasanya.Sebuah kejadian yang begitu menggetarkan jiwa dan raga semua orang yang ada di sana termasuk Braka itu sendiri. Pria itu mengepalkan tangannya dengan begitu eratnya dan benar-benar membara isi hatinya.“Sialan kau wanita keji! Tidak pernah ada sekali pun dalam hidupku seseorang menghina dan merendahkan diriku sampai sebegitunya! Aku, Braka Dirju, tidak akan pernah melupakan semua ini!”“Masa bodoh dengan rencana awalku. Aku akan melumat dirimu dengan kedua tanganku sendiri. Persiapkan dirimu dasar wanita keji rendahan yang tidak tahu malu apalagi sopan santun!”Braka membatin dengan penuh amarah. Dia langsung ikut menyerang denga
Whoosh…!Angin bertiup sepoi-sepoi memasuki Bola Abadi. Situasi di dalam Bola Abadi semakin runyam dengan begitu cepat hanya dalam hitungan detik saja manakala baku hantam yang begitu menegangkan terjadi antara Braka dan Harum.“He–hebat sekali! Sang provokator memang tidak lebih lemah sedikit pun dalam adu serangan sebelumnya! Mungkinkah wanita cantik itu tidak sekuat yang kita bayangkan?!”“Dasar bodoh! Ini masih belum apa-apa! Walaupun memang mengejutkan performa yang ditunjukkan oleh sang provokator itu, wanita cantik itu masih belum tergores sedikit pun. Boleh jadi kalau dia masih menyimpan kekuatan yang jauh lebih mengerikan di dalam tubuhnya itu!”“Hmm…. Kamu tidak salah sama sekali! Akan tetapi, setidaknya kita bisa berharap dengan adanya sosok sang provokator di sisi kita. Dia satu-satunya yang masih berdiri tegak walau sudah diserang oleh wanita cantik itu di dalam Bola Abadi ini!”“Tetap saja, kita masih harus terus meningkatkan kewaspadaan kita sebaik mungkin. Tidak mungki
Harum dengan tatapan yang semakin tegas memandang ke arah Braka dan benar-benar tersulut emosi dalam dirinya yang memendam amarahnya selama beberapa waktu itu.“Terserah siapa pun kamu, aku tidak akan segan-segan untuk menyingkirkan kalian semua tanpa terkecuali! Majulah! Kalau tidak, aku yang akan menyerangmu terlebih dahulu!” tegas Harum tiba-tiba bersuara yang memecahkan keheningan singkat sebelumnya dengan begitu cepat terlontarkan perkataannya itu.Hal itu membuat semua orang termasuk Braka menatap Harum dengan tatapan yang begitu sengitnya. Mereka semua benar-benar tersinggung sampai ke ubun-ubun kepala mendengar perkataan Harum yang begitu sombong itu.“Hmph! Dasar sombong sekali kau! Apa kau pikir mengalahkanku akan semudah mengalahkan beberapa orang sebelumnya, begitukah?! Kau lihat saja betapa kuatnya diriku ini!” tegas Braka menyahut perkataan Harum.“Betul sekali! Wanita tidak tahu sopan santun sepertimu tidak layak menjadi seorang Pendekar elit yang terhormat! Kami semua
Lidahnya yang memang setajam silet itu dengan spektakuler mampu memprovokasi semangat membara semua orang yang ada di sana tanpa terkecuali siapa pun.“Benar sekali perkataan sang provokator itu! Tidak mungkin wanita ini bisa terus menerus menunjukkan kekuatannya sampai akhir nanti. Kita jelas menang jumlah dan pasti tidak akan jauh lebih lemah darinya.”“Semuanya! Jangan ragu-ragu lagi! Perkataan sang provokator memang terdengar provokatif. Namun, perkataannya tidak sepenuhnya salah dan kita memang harus bekerja sama untuk mengalahkan wanita menakutkan ini!”“Betul sekali! Walaupun kita tidak terlalu yakin maksud dibalik perkataan sang provokator itu, perkataannya memang layak untuk dipertimbangkan baik-baik!”Berbagai perkataan yang penuh kesungguhan hati saling bersahutan tepat setelah mendengar perkataan Braka. Tidak ada yang meragukan perkataan Braka walaupun tidak enak didengar oleh telinganya Braka sendiri.“Kampret! Beraninya mereka terus menerus memanggil diriku dengan juluka
Hana Srina benar-benar bingung dan bimbang dengan situasi yang baru saja terjadi. Dia tidak habis pikir kalau Harum akan benar-benar sekuat ini yang membuat nyalinya menciut seketika.“Ti–tidak mungkin! Ba–bagaimana bisa aku takut melawan wanita keji sepertinya?! Aku tidak akan pernah mundur sama sekali meski kekalahan mutlak yang harus aku hadapi pada akhirnya nanti!” batin Hana mencoba untuk kembali menguatkan mentalnya yang sebelumnya hampir saja tersayat-sayat hingga tidak berbentuk sama sekali.Dia tidak ingin menyerah dengan keadaan yang ada begitu saja tanpa perlawanan yang berarti. Hal semacam itu benar-benar tidak pernah dibayangkan olehnya sama sekali.“Te–tenanglah! Tidak peduli seberapa kuatnya wanita keji itu, dia pasti akan berada dalam situasi terdesak juga. Tidak mungkin ada makhluk hidup yang bisa bertahan dari yang namanya kelelahan!”“Dia memang kuat sekali, tapi bukan berarti tidak terkalahkan. Tenaganya tidak mungkin bertahan lama di tengah kepungan banyak peserta
Tanpa ragu-ragu sedikit pun, pukulannya Harum telak mengenai sasaran yang ditujunya. Sebuah akhir yang begitu menyedihkan bagi peserta tersebut.“Wuargh…! Urgh…!” jeritan menyedihkan pria itu benar-benar tidak enak didengar oleh telinga sama sekali.Gedebuk…!Kepala peserta itu langsung menghantam lantai dengan darah berlumuran keluar dari lubang hidung dan mulutnya. Sebuah kekalahan instan dan kemenangan mutlak bagi Harum saat itu juga.Akan tetapi, Harum tetap tidak bisa berleha-leha sedikit pun walau hanya sejenak saja. Semua itu karena ada empat orang yang dengan cepat langsung mengelilinginya dan mencoba untuk menyerangnya dari empat sisi di saat bersamaan.“Rasakan ini, wanita kurang ajar! Horaah…!” seorang peserta dengan begitu bersemangatnya melancarkan serangannya tanpa ragu mengarah ke sisi belakangnya Harum.Harum yang menyadari datangnya serangan tersebut hendak berbalik, tapi diurungkan olehnya sebab peserta lainnya dengan kompak menyerangnya dari depan.“Terima ini! Juru
Padahal jelas sekali kalau bukan itu yang sebenarnya terjadi. Ini adalah reaksi alamiah ketika semua Pendekar mengeluarkan Energi Sabit mereka dari jarak yang saling berdekatan satu dengan yang lainnya.Pemandangan yang indah itu tetap saja pada akhirnya berubah menjadi sesuatu yang mengerikan sekali bagi siapa pun yang melihatnya apalagi menjadi bagi mereka yang tidak beruntung menjadi lawannya seperti Harum saat ini.“Hmm? Tampaknya di sekitar Bola Abadi itu terjadi reaksi kompak penyatuan Energi Sabit. Mungkinkah mereka sudah menyadari peraturannya dengan baik?”“Tampaknya juga begitu adanya. Menarik sekali, mereka yang ada di sana cukup cepat memahami situasi yang sebenarnya dibandingkan Bola Abadi lainnya yang saat ini masih tetap saja terlihat mengutamakan duel.”“Hmph! Apa hebatnya dengan main keroyokan?! Jelas-jelas ini tes untuk menentukan kekuatan dari sosok Pendekar sejati dan bukannya menilai para calon preman berandalan ini!”“Sudahlah, tidak ada yang perlu diperpanjang l
“Ku–kurang ajar kau! Beraninya wanita rendahan sepertimu berlagak sombong di hadapan kami semua, hah?! Biar aku kasih tahu kalau kau sebelumnya hanya beruntung saja melawan pria lemah tadi!”“Benar sekali kata orang itu! Jika bukan karena pria sebelumnya lengah, kau yang akan keluar dari Bola Abadi ini! Cepat tutup mulutmu dan selesaikan saja di rumahmu nanti!”“Lebih baik kau keluar dari sana sendiri secara baik-baik kalau tidak ingin dipaksa oleh kami semua! Jika tidak, jangan harap kami akan berbelas kasih! Ingat itu baik-baik, dasar wanita murahan!”Perlahan berbagai macam reaksi keras disuarakan dengan lantang oleh banyak orang yang saat tengah berada di luar Bola Abadi karena benar-benar merasa sangat tersinggung dengan perkataannya Harum sebelumnya.Hampir semuanya benar-benar berpikir bahwa Harum tidak bisa dikatakan kuat sama sekali dan hanya keberuntungan saja yang secara kebetulan berada di pihaknya beberapa waktu yang lalu.Hanya sedikit sekali yang tidak menganggap remeh